Lost and Found

1K 213 9
                                    

"Seharusnya aku berjalan ke arah yang benar," gumam Pengawal Choi sambil menyusuri hutan.

Seharian ia berjalan namun tak kunjung melihat batang hidung Pangeran Lee. Ia juga belum menemukan perkampungan.

Karena hari sudah malam, Seungcheol memutuskan untuk beristirahat lagi. Takdir tidak berpihak karena Jihoon membawa penunjuk mata anginnya.

Seungcheol sering dikirim untuk tugas berat. Namun bukan di daerah hutan ini. Ia masih merasa asing di tempat ini.

"Satu malam tanpa hasil lagi," rutuknya.

Sebenarnya Seungcheol bisa saja nekat untuk melanjutkan pencarian di malam hari, namun bahaya di luar sana mengurungkan niatnya. Ia masih harus tetap hidup sampai Pangeran Lee diketemukan.

Seungcheol menaruh barang bawaannya di tanah dan merosot turun. Tempat tidurnya kali ini adalah sebidang tanah dengan batang pohon besar sebagai bantalnya.

Tidak nyaman memang. Tapi Seungcheol sudah terbiasa.

Setelah merasa suasananya cukup hening, Seungcheol memejamkan kedua matanya.

"Kau masih tersesat?" celetuk seseorang di belakangnya.

Sontak Seungcheol bangkit berdiri. Ia juga refleks melakukan posisi bela diri.

Sosok yang menganggunya barusan ikut terkejut dan menaruh kedua telapaknya di depan.

"Aku bukan musuh," ujarnya kemudian.

Seungcheol memicingkan kedua matanya, berusaha untuk mengenali sosok yang berdiri di hadapannya.

Jelmaan naga yang kemarin.

"Aku mengikutimu. Oke, aku mengakuinya," lanjut sosok itu sambil menyembunyikan kedua tangan di belakang punggung.

Seungcheol tidak membalas apapun. Ia hanya menghela nafas lalu kembali berbaring di tanah seperti sebelumnya.

Sosok itu menyadari bahwa Seungcheol mengabaikannya. Padahal ia berencana untuk membantu Seungcheol.

"Baiklah. Perjalanan dilanjutkan besok. Aku akan tidur di sebelahmu," putus sosok itu kemudian berbaring di samping Seungcheol.

.

.

.

A Man with Red Hair
Lost and Found

.

.

.

"Yang mulia raja," panggil Penasehat Jung di depan kamar raja.

Salah seorang penjaga pintu perlahan menundukkan kepalanya. Ia tampak segan dengan ekspresi serius penasehat kerajaan.

"Raja menghabiskan malam di kamar yang mulia ratu. Sejak kemarin beliau belum kembali kemari," lapornya.

"Terima kasih," balas Hoseok lantas menjauh dari sana.

"Apakah hamba perlu memberitahukan kedatangan Penasehat Jung setelah raja kembali?" tawar penjaga pintu barusan.

"Tidak perlu."

Barusan bukan Jung Hoseok yang berbicara, melainkan sang raja sendiri. Penasehat kerajaan langsung membungkuk hormat, diikuti penjaga dan pelayan di sekitar.

"Ada apa mengunjungiku pagi buta, penasehatku?" sapa sang raja sambil menepuk pundaknya ramah.

"Yang mulia tidak perlu menggunakan panggilan itu," elak Hoseok, "Ada suatu hal yang hendak hamba laporkan."

A Man with Red Hair | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang