"Nira aku minta tiket dong?? Pleaseee...Aku bayar berapa aja rela deh sepuluh kali lipat dah yang penting bisa ketemu sama ayang Hwasa"
"Nira aku minta titip tanda tangan Mamamoo dong.."
"Niraaaaa minta cap bibir Hyun Bin dong...."
"Kanira....nir...nira..."
Oke. Resmi sudah. Alysya Goreno emang seorang pengkhianat!
Nyebelin banget sih tuh anak pasti dia deh yang nyebarin gosip ke seantero sekolahan kalo aku bakal dateng ke acara ultahnya salah satu stasiun televisi swasta paling terkenal seantero asia saat ini. Ninethy ninth. Sebagai vvip guest star ntar malem.
Soalnya selain sama Alysya yang ngakunya sahabat sehidup nggak semati itu, aku bungkam dan nggak kasih tau siapapun.
Jadi disinilah diriku. Kejebak sama puluhan siswi pens berat hallyu stars,
dan mereka ngarep banget jadi diriku biar bisa hadirin salah satu acara paling bergengsi tahun ini di Indonesia.Sialan bener nih Alysya, awas aja kalo ntar ketemu. Aku botakin itu rambut ala model iklan anti ketombe sebelum memakai shampo anti ketombe!
"Niraaa kamu katanya kenal sama Kanzu Iishido ya? Vokalis super keren dari grup band rock alternatif J-rock One Regrets??' Boleh nggak aku nitipin surat cinta buat dia? Bahasa kanjiku lumayan loh"
Ok! Cukup sudah.
Mereka boleh berharap Hyun Bin, Hwasa atau siapapun datengin rumah mereka dan cium-cium serta peluk-peluk mereka. Jadiin mereka pacar meski cuman sehari. Tapi ketika nama Kanzu Iishido disebut, kemarahanku meletus seperti magma gunung anak krakatau!
" Berisikkkk!! Kalian berisik tau nggak. Emangnya kalian pikir aku ini Doraemon atau Santa pengabul permintaan apa?! Kalau mau minta tanda tangan sana ketemu sendiri sama orangnya. Dan kalau minta tiket jangan ke aku dong emangnya ada tampang Ticketing apa di ini muka!"
Aku membentak-bentak mereka. Menuding-nuding mereka, sampai mereka semua terdiam melongo saking kaget dan shocknya.
Melihat ada peluang, aku pun segera kabur cepat-cepat meninggalkan anak-anak merepotkan itu. Berlari secepat kilat menuju Kantin.
********
"Sialan kamu Al! Apa nggak paham sama arti kata menjaga rahasia!" bentakku sebal.
Melemparkan tas bahu Buchery orange dan duduk di hadapan Alysya Goreno si Blasteran madura-brazil yang kata cowok-cowok seantero sekolah super hottt dan seksi. Yah. secara Alysya punya aset, masa depan cerah masa lalu jelas.
Alias, bertubuh montok nan sintal.
Alysya yang baru saja selesai menyeruput segelas jumbo jus apelnya tertawa terbahak-bahak.
"Sori, sori tapi bukan aku keleus yang nyebarin gosip kalau kamu jadi tamu vvip di acaranya NN ntar malem" jawabnya kalem dan anteng seperti biasanya.
Kadang aku kagum sama sahabatku sejak SD itu. Dia makannya apa,sih kok bisa banget jadi orang super tenang dan lemah lembut gitu? Aku sendiri aja anaknya kebalikan dari Alysya.
" Udah deh jangan ngeles secara cuma kamu yang aku kasih tau. Gara-gara kamu nih jam makan siangku molor, dihadang sekelompok fans fanatik hallyu star sama OR yang ntar malam bakal tampil. Jaminan mutu deh ntar bakalan telat lagi masuk kelas berikutnya" omelku.
Alysya memajukan badannya, memincingkan matanya dan berkata." Satu. Udah aku bilang bukan aku pelakunya, ini semua ulah Geni, dia tadi pagi minjem ponselku eh nggak tahunya iseng-iseng bukain inbox ponsel dan nemu pesen kamu. Pikir dia 'Lucu kali yak,kalo seantero sekolahan tahu'. Jadilah seantero dunia maya, alias tiga ribu lebih temenku di sosmed pada tahu. Kedua, gua udah beliin situ semangkok siomay tanpa pare ekstra sambel kacang dan sambel plus segelas es kelapa muda. Noh. Permintaan maaf nih"
Alysya menunjuk ke arah makanan dan minuman tida terjamah tepat di hadapanku. Seketika rasa malu menyerangku.
"Sori deh, udah salah paham. Habisnya aku sebel banget sama situ tadi. Wah kebetulan aku laper banget nih, langsung terabas yahhh..."
Kuraih sendok dan garpu, menarik piringku lalu memasukkan satu suapan besar siomay bandung Mang Eep yang rasanya tiada duanya ini.
Begitu terkena lidah, hemm, campuran rasa saus kacang yang gurih dan manis plus pedasnya sambal juga lezatnya siomay ikan tenggiri menari-nari hebat di dalam mulutku. Makanan khas Sunda ini benar-benar selalu membuat ketagihan dan bakal selalu jadi makanan favoritku selain empek-empek dan gudeg!
"Jadi ntar malem One Regrets alias O.R manggung ya?" tanya Alysya sedikit cuek.
Tangannya membuka lembar demi lembar halaman majalah.
Aku mengangguk kuat-kuat." Heem. kenapa emangnya mau minta tanda tangan juga? atau nitipin surat cinta ke Kanzu?" tanyaku curiga.
Alysya langsung menutup majalahnya, membelalakkan mata padaku. "Yang bener aja ish, plis deh itu mah para fans kurang kerjaan yang tadi ngerubungin situ. Saya mah anti ngejar-ngejar orang selaen Emak Babe saya. Itu sudah prinsip!"
Aku merengut "Sori deh kirain kamu kena demam Orekers juga (julukan bagi penggemar One Regrets)"
"Tadinya aku tuh mau nyuruh kamu nanyain kelanjutan hubunganmu sama si Kanzu Makarizo itu. Emang enak apa lima bulan pacaran LDR muluk. Secara dia kan termasuk salah satu Seniman dan Vokalis ternama di dunia sekarang. Kamu nggak cemburu liat dia pelukan sama cewek lain? Meski demi nama profesionalitas?" tanya Alysya terus terang. Padaku.
Nafsu makanku mendadak hilang. " Cemburu sih nggak, yang penting kita saling percaya aja. Tapi kalau merasa sebel karena merasa kangen, ya sering. Tapi ntahlah Al, aku sendiri nggak tahu gimana perasaanku sebenarnya sama dia" mengedikkan bahu.
"Emang situ nggak pernah berdebar-debat gitu kalau di ingat atau dulu pas di dekat Kanzu? Kayak kalau kata novel-novel, meski nggak masuk akal, diibaratkan kupu-kupu berterbangan diperut. Dunia berasa cuma milik berdua, kamu ingimnya senyum terus nggak jelas" tanya Alysya serius.
"Nggak tuh Al. Kalau sama Kanzu kan? Menurut kamu aneh nggak sih?"
"Kalau gitu kamu nggak benar-benar jatuh cinta sama Kanzu. Mungkin sekedar kagum aja kali sama dia" kata Alysya. Jemarinya mengetuk-ngetuk di atas meja.
Aku terpaku, diam. Pikiranku kosong, melayang entah ke mana.
"Emang harus ya dada berdebar-debar gitu?" tanyaku penasaran.
Alysya mengangguk." Aku kalau sama Geni gitu. Ingat dia, senyum-senyum sendiri deket dia, jantung nggak karuan. Mirip penjelasan di novel-novel gitulah pokoknya" Alysya sekarang malah memejamkan mata dan senyum-senyum sendiri.
"Wooi! Kok malah nge-halu sendiri sih" godaku. Mendorong sikunya yang bertumpu di atas meja sampai terjatuh.
Alysya mendengus marah. "Bawel!rusak kesenangan orang aja. Kalau aku jadi kamu, kalau memang udah nggak ada rasa sama si Kanzu Makarizo itu, mending bubaran aja secara baik-baik dari pada kelamaan endingnya malah nggak enak" sarannya. "Emang nggak ada itu satu pun cowo yang bisa buat darahmu sampai berdesir hanya karena di sentuh.
Aku menggeleng kuat-kuat." Hal bagus hanya terjadi di komik cantik yak"
Tapi..
Eh tapi, tunggu dulu.
Kalau ada lawan jenis yang membuat darahku berdesir sampai rasanya detak jantungku gak karuan. Rasanya ada sih....
Itu....itu...
" Nir...kamu nggak apa-apa kan? Kok mukanya tiba-tiba pucat sih?"
Aku mengabaikan pertanyaan Alysya karena sekarang sudah sibuk memejamkan mata kuat-kuat sambil bertanya dalam hati.
kalau kelak mau menikah dengan seseorang, orang macam apa yang bakal kupilih?
Dan ternyata
Grak!
"Nir...kamu nggak papa?" tanya Alysya kaget.
Oh nggak, tentu aja aku nggak beres. Karena...
Aku barusan bayangin seorang Kantantra Wirajaya buat jadi SUAMIKU!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)
RomanceKanira Wirajaya. Gadis yang baru akan beranjak 18 tahun ketika semua drama dalam kehidupannya datang bertubi-tubi. 1. Pamannya, Kantantra Wirajaya yang selama ini sudah membesarkannya ternyata bukan keluarga kandungnya. 2. Kanira sendiri diam-diam...