12.

1.9K 103 4
                                    

Btw gw upload cerita baru nih, bukan bikin ya tapi upload hahahaha. Novella lawas buatan 2018 dan udah kelar sih di laptop tapi mau gw upload per minggu 1x .

Judulnya : PARA PENDOSA. Bisa kalian cari di Story work gw atau percakapan gw buat linknya. Tapi cerita ini ambil tema PERSELINGKUHAN YA. Ada petrikor dan pelakor. Jadi buat yang nggak tahan nggak usah dari pada gw dirajam sama komen. Tapi buat yang sudi mampir. Thanks banget guys.

Have a great Friday all. ;)

************************************************************************
Manusia terkadang lupa. Bahwa di saat tergelap mereka sekalipun, akan selalu ada, orang yang menjadi cahaya untuk menuntun mereka keluar dari kegelapan.

Orang-orang yang mencintai mereka tanpa syarat, tanpa pamrih.

Mereka adalah.

Keluargamu.
Kekasihmu.
Sahabatmu.

Me : 2020.

******************************

Kantantra P.O.V

Tidak seharusnya aku begitu emosi, aku sudah dewasa, matang, seharusnya lebih bisa mengendalikan diri. Namun saat Kanira pergi tanpa penjelasan lagi hingga semalam itu, telponnya mati, dan ketika aku menghubungi Alysya teman dekatnya dia bilang.

"Loh, Nira pergi sama temennya Om Tantra tadi, dijemput di Sekolahan. Memangnya Nira ga izin??"

Deg....

"Siapa Al namanya?"

"Si...aduh siapa ya, Eliza? Elizzzz? Ada Liznya pokoknya Om"

Oke. Cukup sudah.

"Lizbeth?"

"Na... iya itu. Tapi bentaran deh Om. Serius si Nira nggak ngabarin Om lagi?"

Ada riak besar dalam diriku, benteng kokoh yang kubangun bertahun-tahun terakhir seakan dilumat air kemarahan secara perlahan.

"Handphonenya mati. Kuhubungin nggak bisa"

"Nira ga bawa power bank, Om. Tadi pagi cerita sama Al"

Sialan!

"Ya sudah makasi ya Al. Sori ganggu kamu jadinya"

Belum sempat dia menjawab aku langsung mematikan sambungan telponnya.

Berteriak kencang, kubanting ponselku ke atas kasur. Pintu kamar terbuka dari luar, Mamaku masuk.

"Dia lagi sama Nira"

"Siapa?"

"Lizbeth"

Seketika Mama bereaksi serupa. Membatu seperti patung.

***********************

Pertengkaranku dengan Lizbeth berakhir buruk. Sekarang dia justru mengancam akan membeberkan segalanya pada Kanira jika waktunya tiba. Wanita sialan itu meninggalkan rumahku dengan sebuah bisikan kejam.

"Kanira harus tahu seperti apa dan bagaimana Orang Tuanya mati. Juga siapa penyebab kematian mereka. Lalu kita lihat, apa gadis tersayangmu itu masih bakal menatapmu sama seperti sekarang??"

Tersenyum licik sambil berkacak pinggang sebelum memutar badannya dan pergi. Meninggalkanku dalam kegamangan.

Saat aku naik ke lantai dua, Mama bilang Kanira baru saja bisa tenang.

"Masuklah, hanya kau yang bisa menenangkannya" melempariku tatapan sebal.

Perlahan aku membuka pintu kamarnya, dia sedang berbaring dalam posisi miring memunggungiku. Sudah mengganti seragam sekolah dengan gaun tidur bertali spageti.

OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang