" Pagi sweety baby..."
Wajah berlian tampan, hidung mancung, mata biru kehijauan di garis luar pupilnya, garis rahang kokoh, bibir tebal merah dan seksi. Lalu, bahu tegap bersama tangan berotot dan dada bidang.....
" Kyaa!! Om Tantra ngapain di kamar Nira!!" pekikku kaget.
Sewaktu menyadari kalau pria itu sudah berada di atas ranjangku. Sepasang tangan kekarnya dilengkapi bisep yang bisa membuat cewek-cewek menelan saliva mereka lagi, sedang memeluk pinggangku erat-erat. Jemarinya bertautan di balik punggungku.
" Om Tantra mesum!! keluar sana!...." jeritku sebal.
Berusaha mendorong dadanya yang bidang banget plus otot-otot kuat. Tapi sayang gagal. Teranglah secara ini orang berukuran dua kali tubuhku. Tinggiku aja hanya sesampai lengannya. Alias PENDEK pakek BANGET.
Eh tapi nggak juga sih, kata katepe tinggi dan beratku proporsional. Cuma bagi Om Tantra aku masih kurus....Ish sebel padahal dianya sendiri demen ngencanin cewek-cewek model pakaian dalam dari luar negeri yang model badannya bisa bikin Tifa, anjing tetangga, mengejar-ngejar mereka karena disangkain tulang belulang lagi di pakein baju.
" Aduh Nira cantik jangan gitu dong, Om semaleman nggak bisa tidur nih. Stress, makanya mampir ke mari. Entah sejak kapan Om kalau nggak peluk kamu nggak bakal bisa bobok" jawabnya manja. Dan malah menyusupkan kepalanya ke atas dadaku.
Spontan aku mencubit keras-keras bahunya, tapi nggak ada reaksi. Yang ada tanganku malah sakit sendiri soalnya badannya kan cuma isinya otot dan otot. Dasar maniak tubuh seksi kali ya nih Omku.
Nafas Om Tantra terasa menderu di atas kulitku. Sialan! aku baru nyadar kalau cuma pakek kamisol hitam sutra tipis selutut dan nggak pakai pakaian dalam apapun! Duh gimana ini.....lagian aku juga aneh deh, waktu kecil Om Tantra biasa lihat aku nggak pakai baju, mandiin aku malah. Tapi sekarang pakai busana terbuka dikit aja ada Om Tantra, jantungku bisa langsung dugem di dalam rongganya.
" Om...." bisikku lirih. Suaraku kok jadi parau ya?
" Hemmm..." jawab Om Tantra.
Kok rasanya dia lagi ketawa ya??
Aku menunduk ke bawah seketika. Benar saja, si Om lagi menatap dadaku dengan ekspresi aneh serta mata berkilat-kilat. Secara mengejutkan, tanpa aba-aba dari Ketua Pramuka, Om Tantra mengecup lembut belahan rusukku.
Perutku langsung mulas, nggak ada hubungannya sama kebiasaan ke belakang tiap pagi. Kulitku kayak kena setrum tegangan rendah yang lama-lama jadi tinggi, persis sama sewaktu kelas elektro dulu, bedanya sekarang ini darahku ikut berdesir.
" Om...."
Sialan! kok aku malah mengerang sih.
Om Tantra mengangkat wajahnya, tersenyum geli lalu mengecup lembut daguku. Membuat jantungku seperti naik ke tenggorokan.
" Nira suka nggak sih, Om giniin?" tanyanya di ikuti mimik wajah menggoda.
Jemarinya memainkan rambutku yang berwarna hitam, ikal, sepanjang bahu.
Tersadar kalau sedang dikerjain. Aku memukul keras-keras bahu kiri Om Tantra hingga dia mengaduh kesakitan duluan lalu melepaskan pelukannya. Kesempatan itu aku ambil buat melompat turun.
" Om nyebelin ah!! ngerjain Nira terus! sebelll! keluar sana..." perintahku.
Melemparinya dengan bantal dan guling.
Om Tantra tertawa keras-keras. " Sweety baby kamu lucu banget sih. Dulu aja kalau nggak om peluk nggak bisa bobok deh. Sekarang gitu ya.."
" Ya elah Om dulu mah Nira masih balita, sekarang mah perisa alias perempuan beranjak usia" jawabku sambil bersedekap. Marah.
Om Tantra masih tertawa menggoda. Dia tiduran di atas ranjangku dengan siku kanan menempel di kasur dan tangannya dikepalkan menahan kepala.
Ya ampun suwer ya nih Omku seksi banget sih macam Josh Duhamel aja. Mana gitu CEO dan pewaris terakhir dari Callestone Group and Company, perusahaan software raksasa yang bergerak di bidang keamanan kantor-kantor dan perusahaan multiinternasional di seluruh dunia.
Nggak cuma punya body yang bisa buat cewek manapun melemparkan dirinya di bawahnya. Om Tantra juga tebel euy dompetnya.... pantas aja banyak cewek murahan rela pamer body buat dipilih Om ku meski cuma semalem.
Aku cuma bisa geleng-geleng kepala setiap kali Om Tantra wara-wiri masuk berita gosip gara-gara kepergok jalan sama banyak cewe berbeda tiap harinya. Mulai dari seleb Hollywood sampai para pendatang baru di dunia pertelevisian Indonesia.
Di satu sisi aku bangga punya Om secakep dan sekeren Om Tantra. Karena aku tahu pasti, sejuta persen malahan meski cewe di pelukannya gonta-ganti kayak dia gantian pakai baju, cuma aku satu-satunya gadis kesayangannya. Keponakan satu-satunya.
" Nira ntar malem ada acara?" tanya Om Tantra. Tiba-tiba ubah topik bahasan.
" Kalau ada kenapa? nggak kenapa?" tanyaku sinis.
" Temenin Om dateng ke acara ultahnya Televisi Ninety Ninth ya, bisa kan? "
" Hah?! serius Om...kok tumben Om nggak dateng sama si model kulus pletok yang gayanya selangit itu. Asli tegal aja ngomong sok di englesh-engleshkan. Siapa namanya? Nurwijah?"
" Norezaa, Kanira sayang. Artis blasteran Singapura Indo. Pendatang baru dia. Kamu kayaknya nggak suka banget ya sama Noreza" tanya Om Tantra penuh selidik.
"Jelas aja nggak demen, dia kan buat Om Tantra jadi keluarin duit buat beli perahu boat baru" cetusku jengkel.
Om tantra tertawa terbahak. Aku langsung memelototinya. " Jangan ngakak deh Om!"
Om Tantra segera turun dari ranjangku. Aku terkesiap selama beberapa saat, baru sadar dia cuma pakai boxer spongebob squarepants yang aku paksa dia pakai, kadoku tahun lalu.
Susah payah menelan saliva sewaktu melihat bagaimana otot-otot dan bisep, serta perut yang bukan lagi six pack tapi eight! Eight pack itu bergerak-gerak di bawah kulit coklat keemasan seperti sepuhan logam cair. Kalau cewek lain lututnya pasti dah gemetaran, lemas lalu pingsan. Tapi aku sih nggak mau macam gitu.
" Nira sayang..." kata Om Tantra dengan suara bass rendah merdunya.
Jemarinya menyentuh lembut daguku, membuat mata coklat mudaku berpandangan dengan dua bola mata biru kehijauan punyanya yang eksotis. Jari-jari tangan kiri Om Tantra bergerak lembut, membelai pipi kiriku. Aku langsung aja merem, selalu suka dan menikmati sentuhan dari Omku.
Om Tantra menunduk, berbisik tepat di luar daun telingaku.
" Aku maunya kamu yang datang nemenin, bukan cewek lain. Kenapa, karena Nira berbeda. You are the Only one the Queen who had all of my heart, sweety baby..."
Ya ampun, Om Tantra so sweet banget sih...aku sampai terharu.
" Iya Om, Nira juga sayang Om" merentangkan kedua tangan, kupeluk erat badannya, atau lebih tepatnya perut super seksi idaman banyak perempuan ini.
Kalau fansclub Om Tantra lihat, aku pasti langsung di santet deh.
" Ya udah, Nira mau mandi dulu terus berangkat ke Sekolah, nggak mau telat lagi. Bosen Nira lihat om tepe-tepe sama Guru BK si Nenek lampir Noni Endang itu..." kataku. Melepaskan pelukan.
Om Tantra mengecup pipi kananku, memundurkan badannya kemudian. " Mandi yang harum ya....Om suka bau jeruk campur mint ala Kanira..." lalu berkedip genit.
Lah kok...pipiku jadi panas ya...??
" Om genit ishh!" jeritku kesal.
Om Tantra tertawa terbahak-bahak, terdengar sekali meski dia sudah di luar kamarku.
Untung aja Om udah pergi. Soalnya kan aku nggak mau itu orang tua melihat wajahku yang merona dan memanas tiba-tiba barusan.
Kayaknya, aku mau flu deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)
RomansKanira Wirajaya. Gadis yang baru akan beranjak 18 tahun ketika semua drama dalam kehidupannya datang bertubi-tubi. 1. Pamannya, Kantantra Wirajaya yang selama ini sudah membesarkannya ternyata bukan keluarga kandungnya. 2. Kanira sendiri diam-diam...