01

69.5K 1.4K 19
                                    

" Pagi sweety baby..."

Wajah  berlian  tampan, hidung mancung, mata biru kehijauan di garis luar pupilnya, garis  rahang kokoh, bibir tebal merah dan seksi. Lalu, bahu  tegap bersama tangan berotot dan dada  bidang.....

" Kyaa!! Om Tantra  ngapain di kamar Nira!!" pekikku  kaget.

Sewaktu menyadari kalau pria itu sudah berada di atas ranjangku. Sepasang tangan kekarnya dilengkapi bisep yang bisa membuat cewek-cewek menelan saliva mereka lagi, sedang memeluk  pinggangku  erat-erat. Jemarinya bertautan di balik punggungku.

" Om Tantra  mesum!! keluar sana!...." jeritku sebal.

Berusaha mendorong dadanya yang bidang banget plus otot-otot kuat. Tapi sayang gagal. Teranglah secara ini orang berukuran dua  kali tubuhku. Tinggiku  aja hanya sesampai lengannya. Alias PENDEK pakek BANGET.

Eh tapi nggak juga sih, kata katepe tinggi dan beratku proporsional. Cuma bagi Om Tantra aku masih kurus....Ish sebel padahal dianya sendiri demen ngencanin cewek-cewek model pakaian dalam dari luar negeri yang model badannya bisa bikin Tifa, anjing tetangga, mengejar-ngejar mereka karena disangkain tulang belulang lagi di pakein baju.

" Aduh Nira cantik jangan gitu dong, Om semaleman nggak bisa tidur nih. Stress, makanya mampir ke mari. Entah sejak kapan Om kalau nggak peluk kamu nggak bakal bisa bobok" jawabnya manja. Dan malah menyusupkan kepalanya ke atas dadaku.

Spontan aku mencubit keras-keras bahunya, tapi nggak ada reaksi. Yang ada tanganku malah sakit sendiri soalnya badannya kan cuma isinya otot dan otot. Dasar maniak tubuh seksi kali ya nih Omku.

Nafas Om Tantra terasa menderu di atas kulitku. Sialan! aku baru nyadar kalau cuma pakek kamisol hitam sutra tipis  selutut dan nggak pakai pakaian dalam apapun! Duh gimana ini.....lagian aku juga aneh deh, waktu kecil Om Tantra biasa lihat aku nggak pakai baju, mandiin aku malah. Tapi sekarang pakai busana terbuka dikit aja ada Om Tantra, jantungku bisa langsung dugem di dalam rongganya.

" Om...." bisikku  lirih. Suaraku kok jadi parau ya?

" Hemmm..." jawab Om Tantra.

Kok rasanya dia lagi ketawa ya??

Aku menunduk ke bawah seketika. Benar  saja, si Om lagi menatap dadaku dengan ekspresi aneh serta mata berkilat-kilat. Secara  mengejutkan, tanpa aba-aba dari Ketua  Pramuka, Om Tantra mengecup  lembut  belahan  rusukku.

Perutku langsung mulas, nggak ada hubungannya sama kebiasaan ke belakang tiap pagi. Kulitku kayak  kena  setrum  tegangan  rendah yang lama-lama  jadi  tinggi, persis  sama  sewaktu  kelas  elektro  dulu, bedanya sekarang  ini  darahku ikut berdesir.

" Om...."

Sialan! kok aku malah mengerang sih.

Om Tantra mengangkat wajahnya, tersenyum geli lalu mengecup lembut  daguku. Membuat  jantungku seperti naik ke tenggorokan.

" Nira suka nggak sih, Om giniin?" tanyanya di ikuti mimik wajah menggoda.

Jemarinya memainkan  rambutku  yang berwarna hitam, ikal, sepanjang  bahu.

Tersadar  kalau  sedang dikerjain. Aku memukul  keras-keras bahu kiri Om Tantra  hingga  dia mengaduh kesakitan duluan  lalu melepaskan  pelukannya. Kesempatan  itu aku  ambil buat melompat  turun.

" Om  nyebelin  ah!! ngerjain  Nira  terus! sebelll! keluar  sana..." perintahku.

Melemparinya  dengan bantal dan guling.

Om Tantra  tertawa  keras-keras. " Sweety baby  kamu  lucu  banget sih. Dulu aja kalau nggak om  peluk  nggak  bisa  bobok deh. Sekarang  gitu  ya.."

" Ya elah Om dulu mah Nira masih balita, sekarang mah perisa alias perempuan beranjak usia" jawabku sambil bersedekap. Marah.

Om Tantra  masih tertawa menggoda. Dia tiduran di atas ranjangku dengan  siku  kanan menempel di kasur dan tangannya dikepalkan  menahan  kepala.

Ya ampun suwer ya nih Omku seksi banget sih macam Josh Duhamel  aja. Mana gitu CEO dan pewaris terakhir dari Callestone Group and Company, perusahaan software raksasa yang bergerak di bidang keamanan  kantor-kantor dan perusahaan multiinternasional di seluruh dunia.

Nggak cuma punya body yang bisa buat cewek manapun melemparkan dirinya di bawahnya. Om Tantra  juga tebel euy dompetnya.... pantas  aja  banyak cewek murahan rela  pamer  body  buat  dipilih Om ku meski cuma semalem.

Aku cuma bisa geleng-geleng kepala setiap kali Om Tantra  wara-wiri masuk berita gosip gara-gara kepergok jalan  sama  banyak cewe berbeda tiap harinya. Mulai dari seleb Hollywood  sampai para pendatang baru di dunia pertelevisian Indonesia.

Di satu sisi aku bangga punya Om secakep dan sekeren Om Tantra. Karena aku tahu pasti, sejuta persen malahan meski cewe di pelukannya gonta-ganti kayak dia  gantian  pakai baju, cuma aku satu-satunya gadis kesayangannya. Keponakan satu-satunya.

" Nira ntar malem ada acara?" tanya Om Tantra. Tiba-tiba ubah topik bahasan.

" Kalau ada kenapa? nggak kenapa?" tanyaku sinis.

" Temenin Om dateng ke acara ultahnya Televisi Ninety Ninth  ya, bisa kan? "

" Hah?! serius  Om...kok  tumben Om nggak dateng sama si model kulus pletok yang gayanya selangit itu. Asli tegal aja ngomong sok di englesh-engleshkan. Siapa namanya? Nurwijah?"

" Norezaa, Kanira  sayang. Artis blasteran Singapura Indo. Pendatang baru dia. Kamu kayaknya  nggak suka banget ya sama Noreza" tanya Om Tantra penuh selidik.

"Jelas aja nggak demen, dia kan buat Om Tantra jadi keluarin duit buat beli perahu boat baru" cetusku jengkel.

Om tantra  tertawa terbahak. Aku langsung memelototinya. " Jangan ngakak deh Om!"

Om Tantra  segera turun dari ranjangku. Aku terkesiap selama beberapa saat, baru sadar dia cuma pakai boxer spongebob squarepants yang aku paksa dia pakai, kadoku tahun lalu.

Susah  payah menelan  saliva sewaktu  melihat bagaimana  otot-otot  dan  bisep, serta perut  yang bukan lagi six pack  tapi eight! Eight  pack  itu  bergerak-gerak di bawah kulit coklat keemasan seperti sepuhan logam cair. Kalau cewek lain lututnya pasti dah gemetaran, lemas lalu pingsan. Tapi aku sih nggak mau macam gitu.

" Nira sayang..." kata Om Tantra dengan suara bass rendah merdunya.

Jemarinya menyentuh lembut daguku, membuat mata  coklat  mudaku  berpandangan dengan dua  bola  mata  biru  kehijauan  punyanya  yang  eksotis. Jari-jari  tangan  kiri  Om Tantra  bergerak  lembut, membelai  pipi kiriku. Aku langsung  aja merem, selalu suka dan menikmati sentuhan dari  Omku.

Om Tantra  menunduk, berbisik tepat di luar daun telingaku.

" Aku maunya kamu yang datang nemenin, bukan cewek lain. Kenapa, karena Nira berbeda. You are the Only one the Queen who had all of my heart, sweety baby..."

Ya ampun, Om Tantra so sweet banget sih...aku sampai terharu.

" Iya  Om, Nira juga sayang Om" merentangkan kedua tangan, kupeluk erat badannya, atau lebih tepatnya perut super seksi idaman banyak perempuan ini.

Kalau fansclub Om Tantra lihat, aku pasti langsung di santet deh.

" Ya udah, Nira mau mandi dulu terus berangkat ke Sekolah, nggak mau telat lagi. Bosen Nira lihat om tepe-tepe sama Guru  BK  si  Nenek lampir Noni Endang  itu..." kataku. Melepaskan pelukan.

Om Tantra mengecup pipi kananku, memundurkan  badannya  kemudian. " Mandi yang harum ya....Om suka bau  jeruk campur mint ala Kanira..." lalu berkedip  genit.

Lah  kok...pipiku jadi  panas  ya...??

" Om genit  ishh!" jeritku  kesal.

Om Tantra  tertawa  terbahak-bahak, terdengar sekali meski dia sudah di luar kamarku.

Untung aja Om udah pergi. Soalnya kan aku nggak mau itu orang tua melihat wajahku yang merona dan memanas tiba-tiba barusan.

Kayaknya, aku mau flu deh.

OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang