04.

4.3K 187 34
                                    

Makasih buat yg udh pada nungguin ini crita dengan setia. Thank's guys. Terus gw shock dong ya, banyak bener typo gw di awal2 bab cerita ini hahaha. Ntar deh gw  edit pas udh sempet.

Crita ini sebenernya nyambungnya ama Between Heaven and Hell guys, masih inget ga ama cerita Gara dan Lora. Mau gw posting tapi nunggu reaksi readers dulu.

Yaudah gw ga bakal banyak bacot. Let's enjoy this story.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terus jadinya aku dan si Om pakai baju kembaran dong.

Bukan! Jangan mikir Om Kantantra juga memakai dress kayak aku ya, ish imajinaai kalian... tapi warna baju dan model kita samaan. Oranye.

Aku suka sama gaun bustierku, pas banget dibadan juga bikin nyaman.

Suara bass seksi milik Om Tantra terdengar memanggilku dari lantai bawah. Aku memakai liptint oranye sebagai langkah akhir, memakai sepasang wedges bertali dibagian belakangnya berwarna emas kekuningan, kado pasangan atas baju ini. Aku pun sudah siap.

Kulihat Om Tantra sudab berdiri disana. Diujung tangga. Menungguku sambil membetulkan salah satu kancing lengan jasnya.

Astaga dia ganteng banget!

Boleh kan sesekali muji Om ku sendiri, tapi dalam hati aja, kalau dia dengar bisa mati ketawa karena gembira.

Saat melangkah menuruni undakan tangga melingkar, Om Tantra mendongak, menatapku. Sepasang iris biru kehijauannya bersinar tanpa berkedip sama sekali.

Mendadak aku jadi risih.

"Kenapa sih, Om, aneh ya?"

Om Tantra menggelengkan kepalanya, mengulum senyum, dia memberikan satu lengannya padaku.

"You're beauty can make any man killing each others, honey. And honestly I don't like that"

"Lah, maksudnya apaan. Muji apa ngejek sih. Suka karena Nira cakep tapi nggak suka kalau ada yang naksir Nira, gitu?"

Om Tantra menaikkan satu alisnya, tampak geli. "Ya sudahlah, percuma kamu masih lugu nggak bakal paham juga. So shall we?"

Tersenyum lebar, aku mengamit lengannya lalu berjalan penuh kebanggaan. Aku selalu suka jalan disamping Om Tantra, berasa kayak ikutan jadi artis gitu. Secara dia kan businnesman celebrity. Istilah yang diberikan media sendiri untuk pebisnis ternama yang doyan wara-wiri masuk media.

Malam ini pasti dan harus luar biasa. Sudah nggak sabar juga buat ketemu sama Kanzu. Semoga, kencan diam-diam kami malam ini berjalan lancar. Aminnn.

###############

Aston martin berwarna ungu metalik yang kami tumpangi berhenti tepat di depan Hotel mewah tempat acara ulang tahun televisi ninenty ninth diselenggarakan. Salah satu bodyguard kami segera membukakan pintu. Dan tepat saat wedgesku menginjak karpet merah, puluhan lampu blitz langsung mengenai wajahku.

Tapi aku sudah biasa sih. Bukannya songong ya, sudah sangat sering aku diikutin paparazzi, papanila, papamia dan sejenisnya, sejak Om Tantra membawaku kemuka publik. Sekitar 10 tahun lalu lah. Malah, mereka suka ngumpet didekat sekolahanku. Entah disemak-semak, pernah juga nangkring diatas salah satu cabang pohon sekolah, dan nggak bisa turun sampai harus memanggil petugas keamanan.

Aya-aya wae memang.

Kurasakan tangan Om Tantra yang kuat dan protektif kala melingkari bahuku. Seakan mau bilang ke seluruh dunia.

"Jangan macam-macam dengan keluargaku!"

Tapi lebih seringnya sih, dia bakal bilang. "Banyak kucing garong Nira, hati-hati"

OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang