Kanzu : " Miss u like crazy babe...will you joined me tonight?"
Kanira : " Of course beib, can't wait to see u ^-^. Will u sing the song about me...like u promise before?"
Kanzu : " Hell yeah!!! And I hope u like it my angels...Sorry I've got to go, Mr. Kanji so annoyed....something stuff at Hotel blew his up...."
Kanira : " hahahahah....be a good boy kay...."
Kanzu21Rockers is off from line........
Greppp!!!...............
Sebuah tangan kekar dan kokoh membungkus pinggangku. Membuatku terlonjak karena kaget. Aku berusaha memberontak tapi tekanan tangan ini begitu kuat. Menolehkan kepala. Aku terkejut melihat siapa orang yang baru saja memberiku kejutan.
" Om Tantra?! ngapain Om di sini!" pekikku kaget.
" Cuma mau mastiin Nira sayang nerima gaun dari Om..."
Kutatap bengong gaun sifon semi taffeta oranye bustier dengan bagian atas model kerang yang tergeletak di atas ranjang. Benda itu baru saja aku keluarkan dari dalam kotak pembungkus kuning manisnya.
" Iya tapi nggak gitu juga kalii masuk ke kamar Nira seenaknya!" dengusku sebal. Membalikkan badan dan mendorong dada bidang Om Tantra.
Pria itu masih memakai kemeja lengan panjang hitam garis-garis merah, empat kancing bagian atasnya terbuka atau sengaja di buka, ntahlah. Yang jelas memperlihatkan gurat kuat dada hingga perut rata kotak-kotak berapa lapis ratusannya itu. Membuatku secara spontan menelan ludah.
Kemudian, aku baru sadar betapa tereksposnya badanku, sewaktu ku ikuti arah tatapan aneh Om Tantra padaku. Melihat dari ujung kaki sampai rambut, lalu kembali ke kaki lagi.
Ya TUHAN aku kan cuma make two pieces underwear yang super tipis!! untung warnanya merah.
" Om mesum ihhh!" teriakku kesal. Menyilangkan kedua tangan menutupi badanku.
Om Tantra cuma terkekeh jenaka. "Kanira sayang ngapain mesti malu sama Om sendiri sih. Om itu dari kecil udah sering liat kamu telanjang, mandiin kamu, cebokin kamu...."
Mukaku seketika memerah padam. " Ya itu kan dulu Om. Sekarang Kanira kan udah tumbuh. Udah ada asetnya. Meski asetnya nggak segede punya teman-teman Om juga sih..."
Om Tantra mengernyitkan dahi, sudut bibirnya menjadi cekung tanda kalau dia lagi nggak suka sama kata-kata seseorang.
Om Tantra menjulurkan kedua tangannya, merengkuh bahuku kuat-kuat. Tulang belakangku bergidik seketika, kupu-kupu di dalam perutku mulai berkepak-kepak sementara kulitku yang tersentuh kulitnya menjadi panas.
Aku mulai bertingkah aneh lagi.
" Kanira dengerin Om ya..."
Om Tantra menundukkan wajahnya, mata sewarna batu permatanya menusukku lekat-lekat. Omigod...aku kena hipnotisnya....
" Kanira itu cantik luar biasa. Coba deh lihat badan Kanira. Meski kakinya nggak jenjang tapi tungkainya panjang" jemari keras kuatnya menyapu lembut tanganku. Membuat semua bulu halus bekas sentuhnya berdiri seketika. Syaraf di bagian belakang kepalaku berdenyut-denyut aneh.
" Kanira punya badan ramping proporsional" mata biru kehijauan Om Tantra menatap lekat setiap sudut tubuhku. " Kulit Nira putih mulus, alus sekali padahal jarang perawatan" jemarinya menggelitiki perut rataku. Membuatku tertawa geli. "Terus pantatnya juga bagus, alias nggak segede bebek" secara mengejutkan Om Tantra meremas pantatku.
" Om!" aku berteriak protes. Memukul bahunya.
" Terus terakhir....payudara kamu bulat sem...."
" Eits!! mau apa sih Om!" dengan cepat kusilangkan kedua tanganku, membuka jari-jari melindungi aset masa depanku. Nih Om satu mesum amat sih. " Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan dong Om!"
Om Tantra tergelak. " Om itu ambil kesempatan dalam keterbukaan. Lagian Om cuma mau ngasih tahu kamu betapa cantiknya Kanira Wirajaya. Harusnya kamu tuh percaya diri. Om nggak heran kalau banyak anak cowok ngejar-ngejar kamu selama ini"
" Jadi, Kanira udah boleh pacaran Om?" tanyaku menengadahkan kepala.
Om Tantra memberengut. " Tetep nggak boleh! Nira boleh pacaran sampai Om...."
" Om bilang boleh!" potongku keras. " Kapan itu Om? kalau Nira udah manpouse?! Gitu caranya Nira jadi perawan tua" cibirku kesal.
Om Tantra memegang lembut kedua bahuku sekarang, kilat aneh muncul di kedua matanya sewaktu berkata. " Tenang aja, soal jodoh Nira nggak perlu khawatir. Palingan sehabis lulus bakal ada yang langsung ngelamar Kanira"
Hah? maksudnya apa coba.
" Om jangan-jangan mau jodohin Kanira sama anak salah satu rekan bisnisnya ya?!" tanyaku sambil menyipitkan mata karena curiga.
Om Tantra memutar bola matanya. " Please deh Kanira kamu terlalu kebanyakan nonton Drama Korea"
" Yeiy...mendingan. Dari pada Om, tontonannya bokep mulu!" celetukku. Bersedekap marah.
" Nah itu dia. Pemain film bokepnya masalahnya orang korea juga" canda Om Tantra.
Tawaku lepas. " Om ihhh...nggak pernah serius. Ya udah sana gih keluar dulu. Nira nggak bisa ganti nih kalau ada Om..."
Aku berusaha mendorongnya hingga keluar kamar. Tapi sesampainya di depan pintu kamar Om Tantra berbalik lalu mengecup cepat pipiku. Aku berteriak kesal karena lagi-lagi Omku yang mesum itu berhasil mendaratkan ciuman curian padaku. Om Tantra berlari di sepanjang lorong lantai dua Penthouse mewah miliknya sambil tertawa-tawa girang.
Aku cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala atas kelakuannya.
Dasar. Umur udah bangkotan tapi kelakuan masih kayak bocah balita.
Kemudian, aku baru menyadari sesuatu. Jantungku berdebar cepet banget. Tangan kananku terangkat untuk mengusap lembut pipiku sebelah kanan. Tempat tadi Om Tantra menciumku.
Meski bingung. Aku mengaku deg-degan nggak keruan setiap kali dekat Om Tantra. Cukup banyak kedekatan di antara kami yang sifatnya intim.
Ada satu detik di mana aku sering berharap Om Tantra mencium bibirku.
Kamu gila Nira!!! bisik kata hatiku.
Menggelengkan kepala kuat-kuat, aku berusaha mengenyahkan pikiran jelekku barusan. Masuk ke dalam kamar kemudian mulai berdandan. Aku ingin menjadi secantik Putri Aurora buat acara malam ini.
Supaya nggak malu-maluin Om Tantra. Juga pastinya, buat Kanzo.
Dia pasti bakal kaget banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM KANTANTRA (The Riot Series : Spin Off)
RomanceKanira Wirajaya. Gadis yang baru akan beranjak 18 tahun ketika semua drama dalam kehidupannya datang bertubi-tubi. 1. Pamannya, Kantantra Wirajaya yang selama ini sudah membesarkannya ternyata bukan keluarga kandungnya. 2. Kanira sendiri diam-diam...