1. Penguji iman

34.7K 2.1K 57
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

🕊 Seorang gadis kecil duduk termenung di bawah pepohonan dengan kaki yang tertekuk, memeluk lutut. Dari kejauhan tampak beberapa orang yang sedang berkerumun disebuah pusaran pemakaman.

Beberapa saat lalu, baru saja sepasang suami istri dimakamkan secara bersamaan. Keduanya merupakan korban tabrak lari yang meninggal ditempat saat kejadian pagi tadi. Menyisakan seorang gadis kecil yang kini hanya tinggal seorang diri tanpa seorangpun menemani.

Haziqah Khaila Nala. Seorang gadis kecil yang kini tengah memandangi pemakaman kedua orangtuanya dari kejauhan.

Beberapa waktu lalu Khaila kembali ke rumah dengan wajah yang bersedih. Membuat Aisyah-ibu Khaila-merasa heran ketika melihatnya.

"Kenapa Khai pulang lagi. Memangnya sekolah kamu libur nak?" ucap Aisyah yang sudah berjongkok di depan Khaila.

"Bu gulu meninggal." tangis Khaila kembali pecah setelah beberapa saat lalu telah ditenangkan oleh orangtua temannya.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun." ucap Hasan-ayah Khaila-yang ikut menghampirinya.

Hasan langsung mengangkat tubuh mungil Khaila ke dalam pangkuannya. "Jangan bersedih, lebih baik kita berdoa agar bu guru diterima di sisi Allah swt."

"Tapi..hiks..hiks..kenapa bu gulu meninggal yah? Hikss..bu gulu kan baik sama aku..hiks..Allah jahat bikin bu gulu meninggal..hikss.." ucap Khaila sambil sesegukan dipangkuan sang ayah.

"Allah gak jahat kok, Allah justru sayang sama bu guru." jawab Hasan bijak.

"Kalo sayang kok bu gulu dibuat meninggal..hikss.." Khaila terus larut dalam kesedihan.

Sesekali ia menyeka air matanya yang membasahi kedua pipinya.

"Karena setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Khai, ayah dan ibu pun pasti akan mengalaminya." jeda Hasan sebentar, membantu Khaila mengusap air matanya.

"Aku sayang bu gulu..hiks..bu gulu gak pernah jahat sama aku..hikss.."

Hasan terus mengusap kedua pipi Khaila yang dibanjiri oleh air mata. "Khaila tau, kenapa terkadang Allah memanggil orang yang baik lebih cepat?" tanya Hasan.

Khaila menggelengkan kepala.

"Itu semua, karena Allah selalu memperhatikan amal baik seseorang selama berada di dunia. Sehingga Allah memilih mencabut nyawa seseorang yang telah berbuat baik, agar ia dapat menerima balasan kenikmatan akhirat lebih cepat dari yang seharusnya. Menghadiahi mereka dengan menjadikannya sebagai tamu kehormatan, karena selama hidup di dunia ia telah banyak menebarkan kebaikan. Sesuai dengan yang telah Allah janjikan dalam Q.S Al-Bayyinah ayat 7-8 yang bunyinya,

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya."

"Telus, belati kita bukan olang yang baik dong yah, soalnya Allah belum nyabut nyawa kita." tanya Khaila dengan tangisan yang mulai mereda.

Terlatih ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang