بسم الله الرحمن الرحيم
Terkadang apa yang keluar dari mulut wanita tak sesuai dengan isi hatinya.
∽ Terlatih ∽
•••🕊 Semenjak pembatalan khitbah dari Ahnaf, Khaila hanya berdiam diri di dalam rumah. Pembuatan gaun pengantin Aisyah sampai ia serahkan kepada para pegawai kepercayaannya. Setiap harinya mereka selalu berkomunikasi melalui panggilan video untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangannya.
Khaila hanya memantaunya dari rumah, sebab ia belum siap kembali bertemu dengan Ahnaf. Pasalnya semenjak pembatalan khitbah, Ahnaf terus mendatangi butiknya untuk meminta kesempatan kedua. Membuat Khaila tak nyaman dan akhirnya malas bertemu banyak orang.
Namun tanggal pernikahan Ardan yang semakin dekat membuatnya mau tak mau harus keluar juga, guna mengecek secara langsung gaun pernikahan yang ia pesan.
Khaila sudah berangkat sejak pagi buta, karena sebelum ke butik ia akan berziarah ke pemakaman orangtuanya.
Butuh waktu empat puluh lima menit agar Khaila bisa sampai di sana. Ketika sampai Khaila langsung memarkirkan kendaraannya, kemudian berjalan sebentar menuju makam kedua orangtuanya.
Khaila berjongkok di samping pusaran makam kedua orangtuanya, lalu mengaji di sana. Ia begitu khusyuk membaca setiap ayatnya, hingga larut dalam kesunyian di bawah teduhnya langit yang belum sepenuhnya memancarkan sinar.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali 'Imran : 185)
Setelah mati, seorang hamba hanya tinggal memetik apa yang selama ini ia tanam di dunia, tidak ada kesempatan kedua untuk menambah amal. Jika kebaikan yang ia tanam, itulah yang akan ia panen. Jika keburukan yang ia tanam, maka dia lah yang akan merasakannya sendiri. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk banyak-banyak mengingat kematian, dan di antara cara untuk mengingat kematian adalah dengan berziarah kubur.
Tujuan utama ini harus senantiasa dipahami dan di ingat oleh kita yang hendak berziarah. Perlu di ingat agar tidak terjerumus kepada tujuan-tujuan lain yang bisa menyesatkan ibadah atau melenceng dari keimanan terhadap Allah SWT.
Selesai berdoa Khaila langsung berdiri hendak pergi. Ia tak mau berlama-lama di sana, karena takut itu akan kembali memancing kesedihannya.
"Nona." seorang lelaki berdiri tepat di belakang Khaila. Membuat Khaila terkejut saat membalikkan tubuhnya.
"Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Khaila tak bersahabat kepada lelaki yang beberapa hari lalu hampir menabrak Ayana.
"Mungkin karena kita berjodoh. Perkenalkan, namaku Rama. Siapa namamu?" lelaki itu menyodorkan tangannya. Namun tak mendapat sambutan baik dari Khaila.
"Aku sedang banyak urusan. Jangan menghalangi jalan."
"Kau benar-benar sombong ya. Di sini tidak ada lelaki itu. Apa salahnya aku mengetahui namamu dulu."
"Lelaki siapa?" Khaila mengerutkan dahinya.
"Calon suami mu. Kemana dia?" mata Rama mencoba melihat ke sekeliling pemakaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlatih ✓
EspiritualHaziqah Khaila Nala. Seorang perempuan sederhana yang sejak kecil sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Kepergian seseorang yang paling ia kasihi, telah menjadikannya sebagai sosok wanita tangguh yang selalu ikhlas dalam menghadapi segala takdir y...