PART 7

1.2K 56 0
                                    

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Maaf typo berterbaran 😂😂😂

# masih author pov

Porsche baru akan keruangan bos sekaligus sahabat nya itu untuk meminta tanda tangan nya sesampainya disana dia segera ingin masuk tapi langkahnya berhenti kala ada seorang wanita di hadapannya.

" tuan saya boleh bertanya pada anda. " tanya wanita tadi.

Porsche menghela napasnya dengan kasar dia sudah sangat lelah malah ada saja yang menganggunya.

" apa???" kata porsche datar.

Gwen yang ditanggapi datar juga ikut kesal. Tadi bos nya sekarang sekertarisnya juga bikin kesel batin gwen.

saya di suruh mr. Lapat bertanya pada anda kopi apa yang dia suka ." tanya gwen sambil menahan amarah nya.

Porsche menyerengit bingung sahabat nya itu selalu saja membuat orang lain bingung dan susah contoh yy yang kaya dihadapan nya ini.

" huff apa dia yang menyuruh mu" tanya porsche dijawab angukan gwen. " dia minum kopi tidak terlalu manis gulanya cukup sedikit saja, kopinya kopi susu, airnya jangan terlalu panas dan juga jangan terlalu dingin sedang saja, Apakah kau di beri waktu oleh nya " ucap porsche lagi.

" benar tuan ,anda tepat sekali." jawab gwen.

" kalau begitu cepat lakukan jangan sampai dia marah dan memecat mu sekarang juga." ucap porsche.

Gwen bergidik ngeri dia sudah diancam oleh dua pria yang sama sama berwajah datar.

" baik tuan kalian berdua sama saja suka mengancam ." ucap gwen.

Porsche bingung sendiri dia sudah melihat kalu gwen sudah hendak pergi melaksanakan tugasnya.

" hei buatkan aku teh manis sekalia ." ucap porsche yang masih didengar oleh gwen.

" baik tuan ." jawab gwen.

Sepeningalan gwen porsche masuk kedalam ruanga bosnya. Tanpa menegetuk pintu dia langsung masuk saja dengan tanpang rasa bersalah sedikit pun.

" ohh hai broo aku membawakan mu tugas lagi yang mesti kau kerjakan ." ucap porsche.

" hai kau tidak bisa apa ketuk dulu, kau ini sangat tidak sopan sekali sudah berapa kali aku harus menegurmu porsche ." ucap third kesal.

" hei hei oke oke nanti aku laksana kan bos ,memangnya kenapa aku tidak menegetuk pintu dulu kau kan tidak sedang membutuh kan privasi untuk sendiri ." ucap porsche

" setidak nya kau mengetuk dulu, bagai mana jika aku sedang bersama wanitaku atau aku sedang butuh privasi ku sendiri nanti kau tetap akan masuk tanpa mengetuk hah." ucap third kesal.

" wow kau mengucapkan ' wanitaku' apa aku tidak salah dengar jhhahah." porsche terkekeh geli.

" kau pikir aku akan tetao menyendiri hah..  Aku juga akan mencari pendamping ku nantinya ." ucap third.

" hufff aku akan menanti itu tiba sobbb... Ohh yyy kau itu suka sekali membuat orang susah yyy?? ." ucap porsche.

" biar saja aku kan bosnya ." ucap third.

" dasar kau itu senang sekali melihat orang orang lain pusing. " ucap porsche.

" jika kau datang hanya untuk mengomel akan kutendang bokong mu porsche ." ucap third jengah.

" hah baiklah aku akan menungu kau selesai menanda tangani berkas berkasnya. " ucap porsche mengalah dia menghempas tubuhnya pada sofa di ruangan itu ia memejamkan matanya.

" hai kau tak kembali keruanganmu??" tanya third.

"ckckck kau mengusir ku secara halus hah, tapi sayangnya aku tidak mau disini sangat nyaman third dan kan sudah kubilang aku akan menungumu selesai menandatangani. " ucap porsche.

Third hanya mendengus ia segera mengambil tumpukan berkas yang baru saja dibawa untuk ditandatanganinya. Tidak lama pintu ruangan di ketuk oleh seseorang dari luar.

Tok... Tok

"masuk ." jawab third

Tidak lama masuklah seorang wanita dengan membawa nampan berisi kopi susu dan teh.

" tuan kopi dan teh nya ." ucap wanita itu.

" taruh disitu. " ucap third dingin. " bukan kah aku tidak memesan teh ." ucapnnya lagi.

" aku yang memesannya third ." jawab porsche.

Gwen wanita itu menaruh minuman tersebut dimeja.

" apa ada lagi yang kau butuhkan tuan. " tanya gwen.

" tidak ada, kau boleh pergi. " ucap third tanpa menoleh kepalanya.

" baiklah saya permisi dulu tuan. " ucap gwen

" ehh tunggu bisa kau bantu menjadi wanita sahabatku dia sedang mencari wanita untuknya. " ucap porsche dengan kekehan kecil .

" apa ." jawab gwen terkejut akan pertanyaan sekertaris bos nya itu

Third hanya menatap sebentar dan kemudian dia melanjutakan perkerjaannya lagi tanpa menghiraukan ucapan sahabatnya itu.

" kau tidak usah terkejut begitu aku hanya bercanda saja lagian sahabatku itu kurasa sudah tidak suka perempuan lagi. " ucap porsche dengan mimik wajah sok serius.

Third mendongakkan wajahnya dia mengeram marah dengan sorot mata tajam aura mengitimidasi seketika menguwar membuat siapa saja yang melihat bergidik ngeri dang memilih kabur dari sana.

Gwen menjadi takut saat melihat aura yang keluar dari tubuh bosnya itu ingin rasanya gwen segera kabur dan tidak akan pernah lagi kembali ke ruangan ini lagi. Kenapa auranya mengerikan sekali rasanya aku akan lari sejauh yang aku bisa batin gwen.

" kau ingin kubunuh hah ." tanya third.

Gwen tambah bergidik ngeri baru saja kerja dia sudah di buat takut. Ini tidak lucu sama sekali aku akan menjadi saksi pembunuhan aaaa mama aku mau pulang batin gwen.


Oke sampe sini dulu author ngetik besok sambung lagi jangan lupa vote dan komen Ny yyy 😂😂



TBC.

Mr. ice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang