Goodbye

6.2K 643 101
                                    

Beam terbangun dan bernafas dengan berat. Dia memegang dada kirinya yang terasa sakit. Sudah lama dia tidak mimpi buruk dan tadi malam adalah mimpi terburuknya, mimpi tentang masa lalu. Dia mengusap wajahnya dan menyadari kalau dia menangis. Beam menatap air mata yang menempel dijemarinya lalu menyadari kalau dia tidak sedang dikamarnya. Beam memalingkan wajahnya panik. Dia bernafas lega ketika melihat Forth tidak ada di sebelahnya.

****

Beam POV

Masa lalu

Aku tujuh tahun ketika orang tuaku bercerai. Aku tidak sedih. Mereka hanya terlihat bersama saat ada pesta atau acara keluarga jadi mereka bercerai atau tidak, tidak banyak mempengaruhi kehidupanku. Mae adalah seorang fashion designer. Dia jarang ada di rumah. Kebanyakan tinggal di luar negeri, Paris, New York, Jepang. Dia pulang ke rumah hanya ketika ada perayaan tahunan thailand fashion week. Aku tidak begitu peduli. Sejak kecil Aku sudah terbiasa hidup sendiri. Lagi pula ada pembantu yang selalu melayaniku dan aku tidak pernah kekurangan apapun karena Pho selalu memberikan uang lebih dari yang aku butuhkan.

Aku tidak tahu apa pekerjaan Ayahku. Dia selalu sibuk dan selalu ditemani dua orang bodyguard berbadan besar. Ketika kedua orang tuaku bercerai, Pho tidak pernah lagi menginjakkan kaki di rumah kami. Jika ingin bertemu maka dia akan menemuiku di cafe. Menanyakan kabarku. Kami tidak banyak bicara. Dia hanya mengirimi uang bulanan dan kado saat aku ulang tahun. Bagiku, dia tidak lebih dari donatur.

Aku bertemu Phana dan Kit ketika kami SMP. Mereka gila. Bahkan ketika aku tidak bicara dengan mereka, mereka terus menempel padaku. Phana jenius tapi dia terlalu banyak bermain. Selalu ada wanita bersamanya. Sedangkan Kit terlalu energik. Tidak pernah berhenti berbicara. Dia selalu mengkhawatirkanku melebihi ibuku sendiri.

Umurku 16 tahun ketika aku menyadari bahwa aku tidak menyukai wanita. Bukan berarti aku membenci mereka. Ini hanya masalah perasaan. Aku lebih nyaman dengan pria. Dan ketika aku mengatakan kepada ibuku, aku masih bisa mengingat pandangan dinginnya ketika dia mengatakan bahwa

"Tidak apa Beam. Mae akan menyembuhkanmu. Kamu akan bisa hidup normal" ujarnya. Baginya, dari dulu aku tidak pernah normal.

Dia mengirimku ke psikolog selama satu tahun. Walau psikolog mengatakan tidak ada yang salah dengan perilakuku tapi ibuku tidak mau mendengarkan. Aku menghadiri sesi membosankan bersama psikolog setiap minggu. Sampai akhirnya Mae menyerah. Bahkan psikolog tidak mampu mengubah perasaanku.

Ketika aku masuk kuliah, aku memutuskan untuk keluar dari rumah dan hidup sendiri. Lagi pula ibu tidak akan suka melihatku bersama seorang pria. Phana dan Kit mengambil jurusan kedokteran sedangkan aku mengambil jurusan Manajemen. Aku hanya ingin hidup santai. Setelah lulus aku diterima di commindo. Perusahaan pertamaku.

Tidak ada yang tahu aku gay selain ibuku, Phana dan Kit. Aku tidak menutupi orientasi seksualku. Jika ada yang bertanya maka aku akan menjawab dengan jujur. Tapi aku tidak mengumbarnya. Aku menghabiskan weekend dengan berkencan di bar, jauh dari lingkunganku. Suatu hari, tanpa sengaja Direktur Sales dan Marketingku, Daniel Intrakomalyasut, melihatku mencium pria lain di bar. Aku pikir dia akan memecatku setelahnya. Tapi tidak. Dia bahkan tidak berkata apapun. Sampai suatu hari, ketika kami melakukan perjalanan bisnis, ketika dia mengajakku minum dikamarnya, dia mendekatiku dan bertanya.

"Jadi kamu gay?" dengan wajah polos penasarannya.

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Ehm...apa mencium seorang pria begitu mengasikkan?" tanyanya.

Harus aku akui, perkataannya saat itu sempat membuat jantungku hampir copot. Daniel adalah role modelku. Dia cerdas, tampan, pemikirannya luas, bicara dengannya begitu menyenangkan. Dia tidak bossy. Pria yang lembut dan perhatian kepada seluruh anak buahnya. Terlalu sempurna dimataku. Semua wanita menyukainya. Dia tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun. Tapi dia jelas bukan gay. Dia hanya terlalu sibuk pada pekerjaannya.

Angel and DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang