Giving my soul to the devil

6.2K 624 78
                                    

Seluruh karyawan tahu siapa The Evil Forth Jamornhum Jaturapoom. Tapi semenjak Beam hadir di perusahaan ini, mereka sempat melupakannya sejenak. Tapi pagi ini, semua karyawan dikejutkan dengan kedatangannya. Bukan hanya karena dia datang terlalu pagi, tapi dia juga datang dengan perlengkapan utamanya. Wajah Dingin menakutkan milik The Evil Forth Jamonrhum Jaturapoom. Semua karyawan mengenalinya dengan sekali lihat. Tidak ada yang berani menatap, bahkan bernafas, ketika dia berjalan menuju ruangan para manajer proyek.

"Bos is coming!" ketik seseorang di grup kantor. Semua orang bersiap-siap. Forth biasanya tidak pernah mendatangi ruangan para staf. Dia akan meminta staf datang ke ruangannya. Melihat Forth dengan wajah dinginnya berjalan melewati ruangan demi ruangan, mereka tahu kalau akan ada yang dikorbankan hari ini. Semua orang terkejut ketika Forth berhenti berjalan ketika sampai di ruangan Beam.

"Manajer Beam sudah datang?" tanya Forth dingin pada seorang anak buah Beam. Anah buah Beam yang sedang memakan sarapan paginya hampir tersedak. Makanannya jatuh ke lantai ketika dia berdiri.

"Be-belum Pak!" jawabnya lantang. Kakinya gemetar.

Forth menatap ruangan Beam tanpa ekspresi apapun. Kosong dan gelap. Seperti hatinya. Forth berjalan masuk ke ruangan Beam dan menghidupkan lampu ruangannya. Dia menatap ke ruangan tersebut. Forth tidak tahu apakah Beam akan kembali ke ruangan tersebut.

Seluruh anak buah Beam saling tatap.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya salah seorang dari mereka.

"Masuklah dan tanyakan apa dia menginginkan sesuatu" jawab salah seorang dari mereka.

"Apa kamu sudah gila? Dia sedang dalam posisi menakutkan. Aku tidak ingin mati. Aku masih punya anak yang harus aku beri makan" jawab karyawan pertama.

"Apa dia akan memecat Bos Beam?" tanya karyawan lain khawatir. Semua orang terdiam dan saling pandang. Jika Forth memecat Beam maka mereka akan kembali ke jaman jahiliyah. Jaman kegelapan.

"A-aku akan masuk" ujar salah seorang dari mereka "Kalian beritahu Bos Beam" tambahnya. Semua orang mengangguk dan memberi bisikan penyemangat baginya.

Karyawan tersebut masuk dengan perlahan "A-anda butuh sesuatu Pak?" tanyanya sambil menatap Forth yang duduk di sofa sambil menutup matanya dan menyandarkan punggung dan kepalanya di sofa.

"Tidak perlu. Pergilah" ujar Forth dingin. Dia memberi isyarat dengan tangannya agar karyawan tersebut pergi. Dia masih menutup matanya.

"Ba-baik Pak" jawab Karyawan tersebut sebelum berlari ke arah teman-temannya.

"Bagaimana?" tanyanya.

Seorang temannya memperlihatkan jawaban Beam

"Aku akan datang sebentar lagi"

Karyawan tersebut mendesah. Dia ingin Beam datang dan mencairkan suasana tapi dia juga khawatir dan tidak ingin Beam datang karena dia tidak ingin Beam menerima murka Forth.

"Lebih baik kita berdoa untuk Manajer Beam" ujar seseorang dari mereka. Semua orang mengangguk. Mereka berdoa menurut kepercayaan masing-masing.

*****

Beam menatap bayangannya di cermin. Dirinya yang dulu akan sudah mengirimkan surat pengunduran diri setelah apa yang dia alami kemarin. Tapi setelah mendengar perkataan Phana soal Forth dan berpikir semalaman, Beam sudah memutuskan. Dia tidak akan mundur kali ini. Dia ingin memperjuangan Forth.

Air mata mengalir dari pipinya. Beam mengusapnya cepat. Tentu saja tidak mudah. Dia tidak punya apapun yang bisa ditawarkan pada keluarga Jamornhum. Sejak awal dia sendiri tidak paham apa yang membuat Forth tertarik padanya. Dia bahkan memberikan tempat tinggal dan pekerjaan padanya, pria yang Forth baru kenal selama beberapa menit. Beam tidak punya kepercayaan diri berdiri di sebelahnya, sebagai kekasih. Tapi, dia terlalu mencintai Forth. Memikirkan berpisah dengannya terlalu menyakitkan. Jadi dia memutuskan untuk berada disisi Forth. Tidak peduli sebagai apapun. Dia hanya ingin berada di sisi Forth.

Angel and DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang