Walk to the Hell with you

6.5K 616 69
                                    

Beam menatap handphone Forth sesaat.

"Tulis nama dan nomor telpon kedua orang tuamu" ujar Forth sambil menyetir. Mereka sedang menuju ke sebuah restoran. Forth ingin makan malam diluar.

"Untuk apa?" ujarnya

"Jadi aku tahu siapa yang harus kuhubungi jika kamu menghilang lagi" ujar Forth. Beam tertawa. Dia memberikan Handphone Forth kembali tapi forth menatapnya tajam.

"Bahkan jika aku mati kelaparan pun aku tidak akan kembali pada mereka" jawab Beam

Forth menatap Beam dingin "Tulis saja!" perintahnya dengan suara yang tidak pernah dia berikan pada Beam. Suara the Evil Forth Jamonrhum Jaturapoom.

Beam mendesah dan mengetik nomor handphone kedua orang tuanya. Dia tidak tahu apakah ayahnya masih menggunakan nomor yang sama. Forth merasa lega. Kini dia memiliki nomor Phana, Kit dan kedua orang tua Beam.

"Lalu ceritakan segala hal tentangmu" pinta Forth.

Beam menatap Forth bingung.

"Untuk apa?" tanyanya.

Forth mendesah "Karena aku merasa seperti pria brengsek yang hanya menginginkan tubuhmu. Aku tidak tahu apapun selain cerita tentangmu dan Daniel" ujarnya.

Beam tertawa. Dia melepaskan sabuk pengaman dan mencium pipi Forth. Forth hampir membunuh seorang pengendara sepeda motor gara-gara Beam. Forth menepi.

"Gila!" protesnya. Beam tertawa.

"yang perlu kamu tahu adalah aku Beam Baramee Vongviphan dan aku mencintaimu" ujarnya. Forth menatap Beam dingin.

"Katakan atau aku bisa menyewa seseorang untuk mendapatkan informasi tentangmu" ujar Forth dingin. Melihat tampang serius Forth, Beam menelan ludah.

"Baiklah" ujarnya "Kita bisa bicara sambil jalan? Aku lapar" ujar Beam. Forth menatap Beam sekilas sebelum mengangguk dan kembali melajukan mobilnya.

Beam bercerita tentang perceraian kedua orang tuanya. Dan bagaimana Ayahnya menikah lagi setelahnya. Dan setahun kemudian ibunya menikah lagi. Beam bercerita seakan semua peristiwa tersebut adalah hal yang biasa terjadi.

"Aku mengatakan bahwa aku gay ketika aku SMA. Ibuku sempat menolak bicara padaku. Aku tidak begitu peduli. Hari pertama aku bekerja, aku keluar dari rumahnya. Hingga sekarang" ujarnya.

"Phana dan Kit adalah sahabatku sejak SMP. Mereka satu-satunya yang aku percayai di muka bumi ini. Melebihi kedua orang tuaku" tambahnya.

Forth mendengus "Bagaimana denganku?" tanyanya.

Beam menatap Forth dan tertawa "Jealous?" tanyanya

Forth menatap Beam dingin "Aku ingin menjadi pria satu-satunya yang kamu paling percayai di muka bumi ini"

Beam menatap Forth lekat dan tersenyum "Memang" jawabnya sambil menatap ke luar jendela. Forth bisa melihat telinga Beam memerah "Jika aku tidak mempercayaimu. Aku tidak akan kembali padamu" jawab Beam.

Forth tersenyum lebar. Dia mengusap kepala Beam. Beam menikmati bagaimana Forth memperlakukannya seperti seorang bocah.

Forth menghentikan mobilnya di sebuah hotel. Beam sebenarnya ingin makan masakan Forth tapi makan malam diluar dengannya terdengar tidak buruk juga. Beam terkejut ketika sampai di sebuah ruang VIP, kedua orang tua Forth dan Maya sudah ada disana.

"Phi Forth!?" Beam menatap Forth penuh tanda tanya.

Forth tidak mengatakan apapun dan menarik tangan Beam lalu menyuruhnya duduk di meja bersama keluarganya.

Angel and DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang