Extra: Akhir dari Perjalanan

8.9K 629 105
                                    

Beam tidak memiliki apapun ketika dia memutuskan untuk meninggalkan orang tuanya sejak dia diterima bekerja. Dia hanya punya sebuah koper dan sebuah rumah kosong. Sekosong hatinya. Kesunyian menjadi bagian hidupnya. Lalu pria datang silih berganti. Dia menyadari bahwa cinta terlalu mewah untuknya. Sampai dia bertemu Forth. Forth memberikan segalanya yang dia pikir tidak akan pernah dia miliki. Rumah, Pekerjaan, Perhatian, Cinta, dan Hidupnya.

"Apa kamu tidak akan menyesalinya?" Tanya Beam pada malam mereka akan menikah. Baik Forth maupun Beam tidak mendapatkan restu kedua orang tua mereka. Tapi Forth tidak mau menunda pernikahan mereka. Dia tidak ingin Beam kembali lepas dari tangannya untuk ketiga kali.

Forth memeluk Beam erat. Forth tahu ketakutan terbesar Beam.

"Benar, aku menyesali bertemu denganmu di bar dan membawamu masuk ke kehidupanku" bisiknya. Forth bisa merasakan kalau Beam menegang di pelukannya. Dia tersenyum puas. Dia menyukai bagaimana Beam begitu takut kehilangan dirinya.

"Karena sejak bertemu denganmu, aku tidak mampu melepaskanmu. Kamu begitu merepotkan dan selalu membuatku khawatir. Makanmu juga banyak" bisik Forth. Beam menatap Forth marah dan memukul dadanya. Forth tertawa sambil terus memeluk Beam.

"Aku tidak akan berubah pikiran. Pernikahan ini terlalu mahal untuk dibatalkan" godanya lagi. Beam tersenyum. Dia menyukai bagaimana Forth selalu mencoba menenangkan pikirannya dengan lelucon. Forth begitu tenang dan dewasa tidak sepertinya.

"Karena itu, aku berharap kamu akan menggantinya berkali lipat. Aku menuntut bunga. Dengan tingkat suku bunga tertinggi" godanya lagi sambil menyusuri jemarinya ke balik baju Beam. Beam mendesah dan menatap mata Forth. forth menatapnya lembut dan mengecup bibirnya pelan.

"Seumur hidup pun tidak akan cukup untuk membayar pokok hutang dan bunganya" ujar Forth sambil menyingkirkan celana Beam. Beam mendesah ke dada Forth ketika dia merasakan jemari Forth masuk ke dalam tubuhnya.

"Kamu lebih buruk dari rentainer" bisiknya tak berdaya ketika jemari Forth mulai bergerak didalam tubuhnya.

"kamu baru tahu ckckck...." ujar Forth sambil mencium bibir Beam lembut.

"tidakkah orang tuamu pernah memperingatkan untuk tidak menerima ajakan orang asing?" goda Forth sambil menggantikan jemarinya dengan monster miliknya yang tidak sabar untuk merasakan kehangatan tubuh Beam.

"Arghhh...." Beam menggeleng. Dia merasa penuh dan terbakar. Nafasnya begitu berat. Dia menatap Forth "Ibuku dan Ayahku tidak pernah peduli" Jawabnya.

Forth tersenyum tipis "Well, tidak heran jika kamu begitu mudah dirayu" godanya lagi sambil bergerak perlahan ke dalam tubuh Beam. Beam mendesah dan merengkuh Forth. Forth menyusuri bibirnya ke leher Beam. Besok adalah hari pernikahan mereka, tapi Forth tidak melepaskan Beam dengan mudah. Dia berniat menarik seluruh cinta Beam untuknya. Sebagai balasan atas cinta yang dia berikan.

******

Setelah pernikahan kontroversi mereka, Forth membawa Beam bulan madu ke Maldives. Menjauhkan Beam dari para wartawan dan para politikus yang memanfaatkan keadaan mereka berdua untuk menjatuhkan Ayahnya.

"Hei Boss ingin membunuhku dan membuang mayatku ke lautan atau ingin berbulan madu?" tanya Beam sambil memandang pulau kecil di depan matanya. Tapi yang memukaunya adalah hamparan laut lepas yang mengelilingi satu-satunya pulau di situ. Lautnya yang jernih berkilau diterpa matahari. Jika Forth membunuh dan membuangnya ke laut, Beam yakin FBI akan menemukan mayatnya dengan mudah.

Forth tertawa dan melingkarkan tangannya di bahu Beam "Ck...kenapa aku harus menghamburkan uang banyak untuk membunuhmu"

Beam menatap tidak senang pada Forth. Forth menatap Beam dan tersenyum nakal "Tentu saja ini investasi. Aku berniat menambah hutangmu terus. Hingga tujuh kehidupan pun kamu tidak akan mampu menyelesaikan pembayarannya" Goda Forth.

Angel and DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang