3

4.5K 155 22
                                    


Disuatu tempat diruangan yg temaram, seorang pria tua sedang duduk dikursi kebesarannya sambil menghisap rokok dengan asap yang mengepul ke udara.

Tok ... tok … tok

"Masuk." terdengar mendapat sahutan dari dalam ruang, seorang pria masuk dengan nafas terengah-engah.

"Maaf boss, kami sudah menculik gadis itu, tapi tiba-tiba ada seseorang yang menyelamatkannya, dan ketiga teman saya lainnya sudah ditangkap polisi."

Braakkk.…

Bram menggebrak meja dengan penuh amarah.

"Dasar kalian tidak becus…menculik tikus kecil saja tidak berhasil."

"Maafkan kami boss ... pria itu sangat kuat ... ketiga teman saya sudah melawan tapi tidak berhasil hanya saya yang bisa melarikan diri."

"Siapa dia Bass ??" Ya dia Bass salah satu orang kepercayaan Bram.

"Saya tidak tau boss, sepertinya pengusaha kaya di kota ini."

"Ya sudah pergilah ! Jangan lupa selidiki pria itu, aku tidak mau dia mengganggu kesenanganku."

"Baik boss !!"

Bass pun keluar dari ruangan Bram. Bram menyilangkan kakinya dan menaikkan ke atas meja. Tangan yang kiri menopang dagung serta tangan yang kanan tetap memegang rokok yang telah dihisapnya berkali-kali.

"Siapa yang telah berani merebut gadis itu dariku, bahkan aku belum sempat menyentuhnya, shit!!" umpat Bram kesal sambil membuang putung rokok yang sudah habis.

🍁🍁🍁


Dibalkon disebuah rumah mewah, telah berdiri pria tampan dengan ponsel berada digenggamannya. Setelah beberapa jam lalu ia menghubungi seseorang karena kekhawatiran sedang melanda dirinya. Namun bukan kabar baik, melainkan itu bukan suara orang yang ia rindukan, melainkan suara pria.

Entah apa yang sedang dipikirkan Adrian, kegelisahan melanda hatinya. Takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Viona.

"Viona sedang tidur bersamaku, dan jangan ganggu lagi."

Kata-kata itu setadi yang membuat Adrian gelisah, sebenarnya Viona dengan siapa dan apa yang terjadi dengannya. Malam semakin larut angin semakin dingin, Adrian pun masuk karena ia tak ingin jatuh sakit hanya memikirkan hal konyol seperti ini.

🍁🍁🍁

Sinar matahari mulai memasuki celah kamar sebuah apartement mewah. Seorang gadis mulai membuka matanya, ia mengamati ruangan yang sangat asing baginya. Tiba-tiba terdengar suara yang membuatnya terkejut.

"Akhirnya kau bangun juga!!"

Viona menoleh ke asal suara, yakni berasal dari pria yang bersandar dikusen pintu kamar dengan posisi menyilangkan kakinya dan kedua tangan yang sedang dilipat.

"Kau ?? Kenapa kau ada disini??"

"Hey … ini kamarku nona, seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau ada disini heh ??"  Devant dengan senyum menggoda.

"Entahlah aku juga tidak tahu dan aku tidak mengingat apapun." Viona sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil menatap langit

"Apa kau benar-benar tak mengingatnya??"

Viona hanya menggelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau kau tak mengingatnya, aku akan mengingatkanmu. Tadi malam kau menggodaku, kau memintaku untuk memelukmu, jelas saja aku menolak karena aku yakin kau sedang terkena penyakit aneh, bahkan kau rela merobek bajumu sendiri didepanku untuk memperlihatkan dadamu itu." Sambil berjalan ke arah Viona.

"Apa kau sudah gila, mana mungkin aku berbuat seperti itu hah??"

"Lihatlah bajumu ... aku sudah
menggantinya karena baju yang kau kenakan kemarin sudah robek karena ulahmu sendiri, dan satu lagi kau harus membayar mahal karena baju-baju itu tidak murah harganya."

Viona menunduk...ia memperhatikan baju yang dikenakannya, kimono tidur motif bunga-bunga, dan disaat yang bersamaan pikiran aneh sedang menjalar diotak Viona.

"Apa kau yang mengganti bajuku??" pertanyaan Viona membuat tawa Devant semakin pecah.

"Heem." jawab Devant enteng.

"Kau ... ??" belum selesai Viona bicara tiba-tiba wanita paruh baya itu masuk ke kamar Devant.

"Tuan sarapannya sudah siap."

"Baik bi...aku akan turun...siapkan air hangat untuk mandi Viona".

"Baik Tuan." bi ijah pun ke kamar mandi.

"Itu asisten rumah tangga disini ... namanya bi Ijah, kalau kau butuh apa-apa minta saja padanya, dan satu lagi sesudah mandi ganti pakaianmu dengan ada yang dilemari kau boleh pilih sesuka hatimu, kita akan selesaikan masalahmu yang kemarin!!"

Devant pun keluar meninggalkan Viona yang masih kebingungan.

Pintu kamar mandi terbuka.

"Nyonya ... air hangatnya sudah siap !"

"Makasih bi ... eh jangan panggil saya nyonya, panggil saja nama saya Viona saja."

"Maaf itu tidak sopan nyonya, karena Tuan bilang, nyonya calon istrinya."

"Apa Devant bicara seperti itu?"

"Iya nyonya."

'Dasar orang kaya, seenaknya saja dia bicara seperti itu' Gumamnya dalam hati.

"Kalau begitu panggil saja nona bagaimana saya kan masih muda he he he!!"

"Baik non."

"Nah gitukan enak didengarnya...oh iya bi saya mau tanya sebenarnya apa yang terjadi sama saya tadi malam ??"

Bi ijah pun menceritakan semuanya pada Viona, membuat Viona menghela nafas ya dia sudah ingat ketika ia diseret masuk ke dalam mobil oleh tiga orang, dan orang yang menyelamatkannya adalah Devant. Entah bagaimana nasipnya jika Devant tidak datang malam itu.


🍁🍁🍁

Sudah update yaaa.... Yuk buruan vote dan koment.

(diambil dari akun lama @Vhivie93)

Salam muaaacchh


Update : 26 12 -2017

Maaf, dia bukan anakmu !! (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang