Hari ini Devant dan Viona sudah resmi bercerai, setelah melewati beberapa kali sidang dan tanpa kedatangan kedua belah pihak membuat proses itu semakin cepat. Viona kini menyandang status janda meski diusianya yang terbilang cukup muda, 21 tahun.
Saat ini Dara mengantarkan Viona ke sebuah klinik, sebenarnya Viona tak mau namun Dara yang memaksa karena mendengar cerita dari Leon jika Viona sakit sejak diusir dari rumah rumah Devant beberapa minggu lalu, tapi ia enggan untuk memeriksakannya dengan alasan jika ia baik-baik saja.
Seorang dokter perempuan tersenyum ramah dan duduk menghadap dua wanita yang ada didepannya.
"Selamat ya bu, anda sedang hamil dan usia kandungan anda memasuki delapan minggu, saya sarankan untuk banyak istirahat dan jangan terlalu stres karena itu bisa mempengaruhi perkembangan janin anda".Deg
Bagaikan disambar petir disiang hari, baru ia menyandang status janda namun kini sudah tumbuh benih cintanya dengan Devant, yang tak lain mantan suaminya.
Viona hanya terdiam tanpa mendengar semua penjelasan dari dokter itu, ia sibuk memikirkan bagaimana kedua orang tuanya jika mengetahui ia sekarang hamil tanpa suami. Apa kata orang nantinya.
"Terima kasih dok !" Dara mengambil resep dokter dan membimbing sahabatnya untuk berdiri.
Di dalam mobil Viona masih diam seribu bahasa, pandangannya lurus ke depan.
"Dar, bagaimana nasipku nanti ? Anak ini tak berdosa dan kenapa ia hadir setelah semua kejadian ini ? Lalu aku harus bilang apa pada orang tuaku hiks...hiks..hiks " Viona memegang perut datarnya sambil menangis.Dara yang melihat sahabatnya itu merasa iba, ia mengerti bagaimana perasaan Viona sekarang, ia membawa Viona ke dalam pelukannya untuk menenangkan wanita itu.
"Kau yang sabar Vi, kita akan cari jalan keluarnya nanti !"Dara mengantarkan Viona ke rumahnya, ia berbincang-bincang sedikit dengan kedua orang tua Viona.
"Bagaimana tadi hasilnya tadi nak Dara ? Viona sakit apa sebenarnya ?" Lusiana sambil menyuguhkan cemilan kecil di meja.Viona melirik ke arah Dara, Dara yang mengerti maksud Viona pun menjawab dengan sekenanya.
"Emb...itu tante Viona hanya kecapekan saja dan pikirannya terlalu setres jadi keadaannya bisa seperti ini."Lusiana bernafas lega. "Syukurlah jika tidak terjadi apa-apa tante seneng dengarnya, ayo silahkan dicicipi nak Dara !"
🍁🍁🍁
Seorang pemuda tampan memasuki gedung Nanta Jaya Corp dengan santai, bahkan banyak pasang mata dari karyawati yang melihat ke arahnya.Leon memasuki sebuah ruang yang bertuliskan ruang CEO. Ia membuka pintu pelan dan menemukan sang pemilik ruang sedang berkutat dengan laptop yang ada di depannya.
"Apa kau tak ingin menyambut kedatanganku ?" Leon mengambil duduk di sofa yang ada di samping meja Adrian.
Adrian terkejut karena kedatangan sahabatnya yang secara tiba-tiba.
"Hai...tumben kau datang ke kantorku ? Apa yang membuatmu datang kemari ?""Ada sesuatu yang harus aku bicarakan padamu !"
"Hmmb...bicara saja aku bisa mendengarkanmu dari sini."
"Ini tentang wanitamu."
Adrian menatap Leon. "Maksudmu Viona ?"
Leon mengangkat kedua bahunya.
"Ya, siapa lagi."Adrian kembali menatap layar laptop di depannya.
"Dia sudah bercerai dengan suaminya." Leon kembali berbicara, namun kali ini Adrian menghentikan aksinya mengetik dan menutup laptopnya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, dia bukan anakmu !! (new)
Romance(21+)[HR #12 dalam dewasa 130419]. KONTEN DEWASA. "Dev, tolong dengarkan aku Dev, aku bisa jelaskan semuanya, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan Dev hiks...hiks !!" "Sudahlah Vio, aku sudah melihat semuanya dan kau tak bisa mengelak lagi sekara...