21

4.3K 184 32
                                    

Haapy reading

🍁🍁🍁

Alexa memasuki sebuah kamar hotel yang tidak jauh dari tempat ia menginap bersama Devant. Perlahan ia membuka pintu bercat coklat itu dengan hati-hati. Lampu yang temaram membuat seseorang di dalamnya tak terlihat. Ia berjalan mencari seseorang yang ia cari.

Seeettt

Sebuah tangan kekar tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Kenapa kau lama sekali sayang ?" Suara berat itu terdengar ditelinga Alexa.

Alexa membalikkan badannya, menghadap pria yang kini memelukkan dengan mesra.
"Maaf sayang, tadi ada masalah sedikit."

"Kau tidak bermesraan denganya bukan ?" Tanya Bryan dengan selidik. Ya pria itu adalah Bryan.

"Kenapa ? Kau cemburu ?" Alexa mengalungkan kedua tangannya pada leher Bryan.

Bryan tersenyum.
"Tentu saja, laki-laki mana yang tak cemburu jika kekasihnya bersama pria lain. Apalagi setelah kau mengambil keputusan konyolmu itu untuk menikah dengannya, rasanya aku ingin membunuh dia saja."

Alexa menghela nafas.
"Ma'af, tapi hanya dengan cara ini aku bisa membahagiakan papa. Lagi pula ini dapat menguntungkan kita."

Bryan membelai wajah cantik Alexa.
"Aku harap kau tak menghianati cintaku !"

Cup

Alexa mencium sekilas bibir Bryan.
"Tentu saja tidak sayang, kau tahu aku terpaksa melakukan ini. Ini juga demi masa depan kita.

"Baiklah aku percaya padamu. Bagaimana dengan kandunganmu ? Baik-baik saja kan ?" Ya Alexa telah mengandung anak Bryan, usianya sekitar tiga minggu.

Alexa melepas pelukan Bryan dan mengambil duduk pada ranjang yang ada disana. Ia mengulas senyum sambil memegang perutnya yang masih datar.
"Ya dia baik-baik saja, meski sering kali aku menahan mual setiap didepan Devan dan nenek tua itu."

Bryan mendekati Alexa dan mengambil duduk disampingnya.
"Kau tidak melakukannya dengan pria itu bukan ?" Selidik Bryan.

Alexa menatap Bryan tak suka.
"Apa yang kau katakan ? Jelas-jelas kau tahu jika ini anakmu, lalu kenapa kau masih bertanya seperti itu ?"

Bryan tersenyum, membelai lembut wajah Alexa.
"Ma'afkan aku sayang, aku hanya merasa cemburu saja karena kau lebih memilih menikah dengannya dari pada aku."

"Kau tenang saja, ini tidak akan bertahan lama. Sepulang dari sini nenek tua itu mengajakku tinggal di Singapora, dan itu semakin membuat aku lebih leluasa."

Cup

Bryan mencium bibir Alexa sekilas.
"Kau memang pintar sayang."

"Tentu saja." Balas Alexa tak mau kalah.

"Dan biarkan malam ini aku mengunjungi calon anak kita, kau tahu aku sudah lama merindukan tubuhmu !" Bryan melepas coat Alexa dan terkejut karena mendapati wanita itu hanya memakai gaun malam yang transparan.

"Kau memakainya didepan pria itu ?"

Alexa tersenyum. "Dia tidak tertarik denganku, dan yang aku tahu ia masih memikirkan wanita sialan itu !"

"Aku pegang semua ucapanmu, tapi ingat jika kau bermain-main dibelakangku, kau akan tahu akibatnya !"

"Sudahlah jangan membahas itu lagi, biarkan aku disini menghangatkan malammu." Alexa memajukan tubuhnya dan menindih Bryan.

Bryan yang dari tadi sudah tidak sabar akhirnya membiarkan Alexa yang mengambil alih permainan.

🍁🍁🍁

Maaf, dia bukan anakmu !! (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang