Gestur tubuhnya cukup untuk menjadi pertanda bahwa ia sedang berkata tanpa harus berbicara. Pancaran rona wajahnya menunjukkan betapa dalamnya bahasa hati yang ia gunakan untuk menyapa manusia melalui perasaan, bukan ucapan. Sorotan matanya begitu tajam mengisyaratkan makna akan dalamnya sebuah bahasa yang tak perlu diterjemahkan oleh suara dan bibir. Semua itu cukup dengan sebuah senyuman dan sipitan mata.
Kamu selalu mempunyai banyak cara untuk menyampaikan pesan melalui isyarat bahasa. Tanpa harus berucap dan berkata banyak, pesan itu telah tersampaikan. Bukan telinga yang mendengar. Melainkan rongga hati yang terdalam. Pesona auramu begitu kecut dan menyihir banyak orang. Di situlah sebab mengapa kamu dihormati. Kamu berani menjadi diri sendiri. Walaupun di lain kondisi, ada beberapa hal yang membuatmu tidak nyaman ketika orang lain menangkap bahwa kau sedang tidak percaya diri sampai lupa untuk menjadi diri sendiri.
Yang paling ditangkap dari isyaratmu adalah ketika kamu sedang merindu. Mustahil orang lain mendengar suaramu ketika kamu sedang merindu. Kecuali tulisan-tulisanmu yang padat akan makna dan pesan yang membuat mata mendengar dan hati menangis tanpa suara. Ketika kamu merindu dan bertemu dengan orang yang dirindu, hanya dua hal yang kamu lakukan, memeluknya kemudian menangis sedalam-dalamnya. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap.
Itulah kamu. Dengan beribu bahasa bahasa yang sulit kumengerti. Yang berbicara adalah hati kecilmu. Air matamu sebagai aksaranya. Andai saja banyak orang mengetahui jika di setiap bulir air matamu terdapat sejuntai makna dan kalimat-kalimat begitu syahdu dan merdu.
Dan ketika kamu merindu, kamu mengumpulkan dengan susah payah keberanian untuk menyampaikan kerinduan itu pada seseorang. Namun ketika bertemu, kamu menjadi gadis yang kaku. Ketika orangn lain atau sahabatmu sekalipun yang mengenalmu lebih jauh berkomunikasi denganmu melalui sosial media, mereka akan menganggapmu sebagai gadis yang ceria dan aktif berbicara. Namun pada kenyataannya, kamu tetap menjadi gadis yang kaku, diam sejuta bahasa.
Perlu kamu ketahui, tidak banyak orang yang dapat menangkap makna yang kau sampaikan secara tersirat melalui bahasa tubuh atau lirikan mata atau garis wajah atau raut ekspresi atau apapun itu lainnya yang kau lakukan tanpa suara.
Namun aku paham, dari tulisanmu, kamu hidup di antara kertas-kertas. Terselip di antara juntaian diksi dan tenggelam dalam kemurnian kertas putih. Dari tulisanmu, aku mengerti bahwa kekakuanmu pada dunia menunjukkan betapa tenangnya bibirmu dari suatu kalimat yang tidak berguna.
Dari tulisanmu, aku mengerti bahasa yang kau gunakan kini adalah bahasa hati yang disampaikan oleh ketikan jemari yang menari. Duniamu hidupn di antara tulisan syahdu, nuansa gemeletar, dan halimun nelangsa.
Dan dari tulisanmu,
Aku dapat mendengarKau sedang tersedan.
//
Hallo assalamu'alaikum!
Maaf telat update karena syibuque Lepejeh wkwk.
Jadi, author akan update satu minggu dalam sekali. Berarti update lagi Kamis depan.Dan perlu diketahui readers setiaku sekalian, sebenarnya ini bukan part asli yang harus diterbitkan di Mozaic ini, sebab part aslinya sangat panjang melebihi lima ribu kata.
Stock cerita ini sebenarnya masih sangat banyak. Namun, tidak semua dipublish di sini ya. Hanya 11 cerita -mungkin- yang akan saya publish di wattpad. Selebihnya, akan terbit versi cetaknya.
Terima kasih karena telah menjadi pembaca setia.
Moga juga bisa jadi pasangan setia ya. Eh.- Ohayou
Tertanda,
Author ketje.07.55

KAMU SEDANG MEMBACA
MOZAIC
Short StorySebuah antologi cerpen yang dirangkum ke dalam satu judul 'Mozaic'. Begitu banyak pecahan-pecahan cerita yang jika disatukan dalam sebuah frame kehidupan, akan menimbulkan efek mosaik. Dengar cerita, baca bukan dengan mulut dan suara. Sebab semua i...