20. Siluman cupang!

151 14 11
                                    

Kali ini dengan percaya diri, gue langsung masuk ke ruang P2 dan nyamperin ke mejanya Mas Jungwoo. Sesekali melemparkan senyuman dan menundukkan kepala saat bertatap dengan pegawai lain. Di sini juga ada dua temen gue, Aci dan Masako.

Mas Jungwoo yang sadar akan kedatangan gue pun langsung melemparkan lekukan senyum yang sangat indah itu.

"Maaf ya, jadi minta bantuan kamu lagi, tapi di TU beneran lagi nggak ada kerjaan-kan?" tanyanya.

"Iya nggak-papa Mas, emang kebetulan lagi kosong ko di TU."

"Bagus deh kalo gitu, oh iya tapi kamu nggak kerja di sini, kerjanya di aula, nggak-papa kan?"

"Nggak-papa Mas."

"Yaudah, tunggu sebentar ya."

Gue liat Mas Jungwoo sibuk ngeluarin beberapa berkas dari lemari. Berkasnya udah jadi setumpukan gitu dan udah diiket sama tali.

"Ayo, Neng." ajak Mas Jungwoo sambil berlalu ngeduluin gue dengan dua tangannya yang ngebawa berkas-berkas itu.

"Tapi kamu berani-kan di aula?" tanya Mas Jungwoo di sisa-sisa jalan menuju aula.

"Berani, Mas."

Kenapa sih emang di aula, lagian ada komputer juga, kan gue bisa nyetel NCT dari youtube.

Sampailah kita di aula, Mas Jungwoo nyuruh gue buat buka pintunya, karna dua tangan dia ribet nenteng berkas.

Mas Jungwoo ngejejerin beberapa berkas yang tadi ditumpuk di atas meja, dan ngejelasin gue tentang apa yang harus gue lakuin.

"Kamu urutin berkas-berkas ini ya, ini udah ada kode-kodenya ko, sesuain aja sama urutan angkanya dari yang terkecil." kata Mas Jungwoo sambil ngecontohin ke gue.

"Ngerti kan, Neng?"

"Iya, Mas ngerti."

"Yaudah kalo gitu saya tinggal ya, nggak-papa kan?"

"Oke Mas, nggak-papa." kata gue sambil ngelempar senyum.

Mas Jungwoo natap ke sekeliling aula sesaat. "Beneran nggak-papa kan sendiri?" tanyanya lagi.

"Iya Mas nggak-papa, Mas Jungwoo ke ruangannya aja lagi, nanti kalo udah selesai saya ke ruang Mas Jungwoo." kata gue ngeyakinin kalo gue bener-bener nggak masalah buat sendirian di aula, karna gue emang udah terbiasa sendiri. :))

Mas Jungwoo merhatiin sekeliling aula lagi.

Ih, ko jadi bikin gue parno sih, Jangan-jangan ada sesuatu. Jangan-jangan ada riwayat dulunya bekas rumah sakit nih aula, kaya di cerita-cerita bocah esde yang katanya sekolah bekas rumah sakit. Plak

Maaf gaiss itu cerita jaman sd gue.

"Yah, komputernya lagi nggak ada juga nih Neng, kemana ya, biasanya ada kan di sini,"

Oh ternyata doi nyari komputer :")

"Iya Mas, biasanya sih ada." gue ikutan ngedarin pandangan.

"Maksudnya-kan enak gitu kalo ada komputer, kamu jadi nggak sepi di sini,"

Unch perhatian kamu Mazz.

"Nggak-papa Mas, nanti saya bisa setel musik dari hape."

Mas Jungwoo ngangguk. "Yaudah, saya tinggal ya, nanti saya juga ke sini lagi ko, nggak lama-lama."

"Siap, Mas."

"Eh, tapi bentar Mas,"

Mas Jungwoo yang tadinya udah ancang-ancang buat balik badan, terjeda oleh gue dan jadi natap ke arah gue lagi dengan alis terangkat. "Ya, kenapa?"

Brengsek | NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang