• dua puluh tujuh•

29.1K 1K 209
                                    

Malam ini mereka melakukan itu tetapi beda dengan sebelumnya

Sekarang rio melakukan dengan kasar

******************

Dan kini keisya sedang duduk menyendiri ,memandang danau buatan yang ada ditaman dekat dengan rumahnya

Melempar batu sejauh jauhnya berharap agar bisa mengurangi rasa kepedihan hatinya saat ini namun usahanya hanyalah sia sia

Keisya Terus saja menangis mengingat kejadian saat malam

Keisya capek sangat capek

Capek hati dan pikirannya merasakan ini semua

Suaminya yang dulu ada untuknya tapi sekarang apa hilang sudah semuanya tergantikan sikap yang membuat hati keisya sakit

Masih terbayang dikepala keisya kemarahan ,bentakan ,perilaku kasar dan perubahan lainnya yang keluar dalam diri rio

"Aku berharap semua ini hanyalah mimpi buruk "ucap keisya mengelap air matanya yang terus menerus membasahi pipinya

Ia melempar batu kedanau berharap doanya terkabulkan

"Aku berharap waktu berputar kembali sebelum adanya perjodohan itu terjadi"keisya melempar batu itu lagi sejauh mungkin seperti melempar koin emas kedalam sungai yang dapat mengabulkan permintaan

Disisi lain ada yang memerhatikannya , seseorang itu ikut menangis karena melihat keisya sangat terpuruk ,


"Aku capek ,gak kuat sama cobaan ini  !!! "ucap keisya sambil berteriak ia pun duduk dan bersandar dipohon

Menangis sejadi jadinya menggenggam batu tadi dengan erat sampai kukunya memutih

"Kamu menyesal karena menerima perjodohan saat dulu "tanya seseorang yang membuat keisya terlonjak kaget

Keisya pun mengelap air matanya serta menarik nafas panjang dan mencoba untuk tersenyum menutupi kesedihannya

"Kak kaila sedang apa disini "tanya keisya sambil tersenyum paksa

"Memantau kamu yang sedang menangis dari kejauhan dan ketika aku mendekat seketika kamu  menutupi semua kepedihan dengan cara tersenyum seakan tak terjadi apa apa "jawab kaila sambil mengelus pipi adiknya itu

Keisya pun menundukkan kepalanya dan menangis ia tak bisa menutupinya lagi kaila pun dengan sigap memeluk adik sepupu yang sangat ia sayangi itu

"Menangislah sekarang , curahkan semua yang mengganggu fikiran dan hati mu "

Keisya pun langsung membalas pelukan kaila erat dan menangis mengeluarkan air mata yang tak bisa ia bendung lagi

Bahunya pun sampai bergetar karena menangis hebat

"Sakit ketika dia lebih dekat dengan orang lain dan mengacuhkanku dengan begitu saja "kaila tau siapa yang keisya maksud

"Dia berubah kak ,dulu ia sering tersenyum , perhatian dan penuh  kasih sayang tapi apa?malah sekarang telah tergantikan dengan sikap  pemarah ,membentak dan sikap kasar yang sekarang dia tunjukan kepadaku,sakit hati yang tak mampu menerima itu semua lagi , fikiran dan hatiku ini benar benar lelah  "keisya pun mengeluarkan uneg uneg yang sedang bersarang didalam hatinya

~ My Lecturer Is My Husband ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang