13《Bully》

3.8K 211 6
                                    

"Habis Vino sekarang Fillo? Mau lo apa sih?!"

Cheryl berjalan melewati Lovia begitu saja. Tiba-tiba, rambutnya dijambak oleh Lovia yang baru saja ia abaikan. Ia menepis tangan Lovia dengan keras. Sekarang, gadis yang tidak terima itu lagi berusaha mengejar Cheryl yang sedang berlari menuju kelasnya.

"Hey, ada apa?" Fillo mengenggam tangan Cheryl seraya bertanya kearah gadis itu.

"Fillo, gue mohon jangan deket-deket sama gue pas di sekolah." Gadis ini melepaskan genggaman yang diberikan cowok itu. Fillo hanya menatap genggaman mereka yang perlahan-lahan dilepas oleh Cheryl.

"Tapi kenapa?"

"Ada hal yang ga bisa gue jelaskan. Nanti lo bakal tau sendiri."

Fillo hanya diam, ia berusaha untuk tidak menentang keputusan yang Cheryl buat. Tiba saatnya pulang sekolah, semua sudah berhamburan keluar kelas. Tetapi, seperti biasa Cheryl belum keluar dari kelas sampai koridor kelas sepi.

"Sekarang udah sepi. Lo ga pulang?" tanya Fillo yang membuat ia sedikit terkejut. Pasalnya, apabila sudah tigapuluh menit setelah pulang sekolah sudah bisa dipastikan tidak ada orang di kelas. Ia berbalik mencari arah datangnya suara.

Ia menemukan Fillo masih setia duduk di depan kelas seraya sibuk melakukan apapun. Menurut pandangannya, cowok itu dapat mengerjakan apapun saat waktu luang. Misalnya menggambar atau mencatat kejadian-kejadian penting yang ia alami hari ini.

"Ayo pulang." ajak Fillo.

"Ya udah, ayo."

Mereka berjalan keluar kelas dan ternyata kondisi Jakarta sedang bersedih hari ini. Hujan mulai membasahi Jakarta dan itu tandanya mereka tidak bisa pulang. Suasana hati Cheryl selali memburuk setiap kali melihat hujan. Entah perasaan apa itu, yang ia tahu hanya terdapat perasaan benci yang tersembunyi di dalam hatinya.

"Ada apa tadi?" Mereka berdua kini tengah berdiri

"Gapapa."

Fillo kini mulai berpikir akan sikap Cheryl yang tiba-tiba berubah 180 derajat. Cheryl juga seperti sedang memikirkan sesuatu, "Lo serius ga mau cerita?" tanya Fillo sekali lagi untuk memancing Cheryl cerita.

"Gue dibully tadi." cerita Cheryl sambil menunduk, menatap ke tangannya yang daritadi tidak dapat diam. Dari tangan gadis itu terlihat jika ia sangat resah.

"Siapa yang bully kamu?"

Cheryl menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab, "Lovia."

"Ya udah biarin aja dia. Nanti juga sadar sendiri."

Deg.

Sepertinya memang Cheryl tidak boleh berharap lebih akan reaksi Fillo. Ia pikir setelah ia bercerita, cowok itu akan memberikan solusi atau tidak terima akan perlakuan itu, tetapi nyatanya tidak. Fillo tipikal cowok yang cuek dan dingin, ia tidak akan pernah memberikan tanggapan yang cukup ekspresif.

Hening menguasai kedua sahabat ini. Hanya duduk seraya menatapi satu per satu rintikan hujan yang tidak berhenti membasahi ibu kota itu. "Ga les?" tanya Cheryl dengan nada datarnya.

"Ga." balas cowok ini seperlunya saja.

HAIII!! Siapaa yg masi setiaa baca Cheryll??
Ga ada ya? Ya uda😂

CHERYL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang