"Keputusan gue..." Ia menjeda kalimatnya sebentar, "gue ga mau. Thanks buat tawarannya, tapi gue ga sebodoh lo buat kerjasama pas lomba." Senyum Fillo kepada cewek yang ia buat kesal itu.
"Sialan." umpat cewek itu yang bernama Celine.
Fillo kembali mencari setelah sesaat ia terhenti karena kondisinya mulai memburuk. Semuanya seakan berjalan sesuai rencana Fillo, waktu tepat habis saat ia selesai mengerjakan soal di semua pos. Kini, semua kegiatan dihentikan. Kecuali penghitungan poin yang di dapat oleh para peserta.
"Perhatian, semua peserta dimohon tetap berada di auditorium karena hasil akan diumumkan sebentar lagi. Sekian pengumuman."
Semenjak selesainya babak kedua sekaligus babak terakhir dari lomba ini, ia hanya terduduk di ruangan auditorium itu. Lagi-lagi kepalanya seakan berputar luar biasa hebatnya. Ia memegangi kepalanya. Berharap semua ini cepat berlalu.
Ia berhasil menunggu cukup lama sampai sakit kepalanya sudah tidak terasa. Ia juga melihat para mc sudah menaiki panggung untuk mengumumkan pemenangnya.
"Ya! Tidak perlu berlama-lama lagi. Saya akan membacakan pemenangnya."
"PEMENANG YANG KETIGA ADALAH SMA SHINE! Silahkan naik keatas panggung."
Fillo yang mendengar itu sedikit tidak percaya, ia tidak tahu apakah harus sedih atau senang. Selama ini ia selalu menyabet juara pertama, namun hari ini, ia hanya mendapat juara ketiga. Namun ia tetap maju ke depan untuk menerima penghargaan.
Saat ia berada di panggung, sekali lagi kepalanya mengalami sakit yang luar biasa. Kali ini ia tidak dapat menahannya lagi, ia terjatuh. Penglihatannya gelap, keringat dingin mengalir dari tubuhnya dan kini ia pingsan.
Kondisi di tempat itu yang semula tenang menjadi rusuh. Semua orang berlalu lalang sibuk mencari bantuan. Mereka menelepon ambulans dan tidak lama setelah itu, ambulans datang. Cowok itu segera diangkat ke dalam ambulans dan secepat mungkin dibawa menuju rumah sakit terdekat.
Hingga di rumah sakit, cowok itu belum menunjukkan tanda-tanda siuman. Sekolah mendapat telepon dari pihak lomba tentang kondisi Fillo. Berita ini langsung menyebar di seluruh penjuru sekolah, termasuk Cheryl mengetahui hal ini. Secepat mungkin, beberapa staf dan kepala sekolah pergi ke rumah sakit itu.
Cheryl mendatangi meja Alvino, "Gue butuh bantuan lo. Tolong anterin gue ke rumah sakit."
Tanpa menjawab, Alvino segera menarik tangan Cheryl menuju parkiran dan langsung menyalakan mobilnya. Tidak ada suara dalam perjalanan ini. Keduanya berkutit dengan pikiran mereka masing-masing sampai mereka tiba di rumah sakit.
Cheryl menaiki lift tetap bersama Alvino. "Thanks ya."
"Wah, Lo semenjak sama Fillo jadi bisa ngomong ya."
Cheryl hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Vino. Sampai sekarang, ia masih belum resmi berbaikkan sejak insidennya dengan Lovia di kantin. Maka situasi di lift ini menjadi cukup canggung.
Alvino yang benar-benar menyadari kesalahannya akhirnya menemukan waktu yang tepat untuk meminta maaf, "Sorry masalah waktu itu."
"Santai udah gue maafin."
Lift terbuka, Cheryl mengabaikan Alvino dan segera berlari ke kamar Fillo. Ia membuka pintu dan melihat kondisi bahwa Fillo tidak baik-baik saja. Ia berpikir ini semua ada hubungannya sama kejadian tadi malam. Ketika Cheryl meneleponnya tengah malam dan diangkat. Ya, ia yakin betul penyebabnya itu.
Ia memegang tangan Fillo, "Fil, bangun."
"Kamu temannya Fillo ya?" tanya seseorang dari belakang Cheryl.
Hayo siapa ituu yg nanya Cheryll???? Penasaran? Engga ya? Ya uda dehh
Vote n comment yaaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [Completed]
Teen Fiction[PROSES PENERBITAN] Kisah gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA namun ia kehilangan semua memori masa lalunya. Karena suatu hal, ia tumbuh dan berkembang di panti asuhan. Kalian bertanya tentang masa SMAnya seperti apa? Kehidupan sekolahnya t...