"Mau ngadu domba gue sama Cheryl?"
Muka Lovia menjadi pucat pasi untuk yang kesekian kalinya hari ini, "Emmm.... apaan sih lo! Hahahaha ga mungkin banget kan kalau gue ngadu domba lo sama Cheryl?" jawabnya dengan gelagapan.
"Jawab yang jujur atau gue tuang air ini sekali lagi ke muka lo?" ia mengangkat gelas itu tepat di depan muka Lovia.
"Iya! Iya! Gue yang gunting rambut Cheryl sampai kayak gitu! Puas lo?" Giliran Lovia yang meninggikan nadanya.
Sedetik kemudian, Vino berhasil meuangkan gelas berisi air yang sedari tadi ia pegang tepat di wajah Lovia. "Itu ga seberapa kalau dibandingin sama perbuatan lo yang tadi." tegas Vino kepada Lovia.
Ia berjalan meninggalkan Lovia. Tidak ada yang tau ia berjalan kemana. Di sisi lain, Cheryl hanya terkagum-kagum dengan aksi tuang menuang air itu. "Wah... hebat sih Vino bisa kayak gitu." ucap Cheryl yang terdengar sangat mengagumi Vino.
"Oh gitu? Ga kagum sama yang udah ngelapor ke pak Dimas?" tanya Fillo menggoda Cheryl.
Cheryl menutup mukanya, "Apaan sih."
"Loh kok mukanya ditutup? Padahal cantik lo kalau lagi malu." goda Fillo terus-terusan.
"Udah ah! Tapi, tadi lo ngomong bukan lo yang ngelapor?"
"Gue bohong. Hahahaha satu kosong! Bwekk." ejek Fillo sambil memeletkan lidahnya. Cheryl menjitak dahi Fillo.
"Aw! Sakit tau manusia es!" omel Fillo.
"SADAR LO JUGA MANUSIA ES, BODOH! Banyak les kok bodoh sih." balas Cheryl tidak bisa santai.
"Les gue ga ada hubungannya sama percakapannya kita kali ini. Itu tandanya lo yang bodoh!" balas Fillo lagi semakin menjadi-jadi.
"Udah kalau kita tanding bodoh-bodohan, ga akan selesai pasti!" ujar Cheryl diikuti dengan tawa dari kedua sejoli ini.
"Em..., Cher!" panggil Fillo, "latian kita buat audisi itu gimana? Mau buktiin ke orang-orang kalau kita bisa kan?" sambung lelaki itu.
Pertanyaan itu diikuti angukan oleh Cheryl, "Gimana kalau kita tentuin lagu dulu? dan jangan lupa hal yang terpenting," gadis itu menggantungkan ucapannya, sengaja membuat cowok itu penasaran.
"Apa yang terpenting?"
Cheryl tersenyum sedikit, "les lo yang super banyak itu mau lo kemanain? Cara satu-satunya adalah lo harus ngomong baik-baik ke nyokap lo."
"Iya tau kok, pulang lo ikut gue aja. Nanti lo coba bantu gue buat ngomong ke nyokap."
Cheryl juga merasakan benteng yang ia dan Fillo pasang mulai runtuh, ia merasakan sangat nyaman bisa bercakap-cakap dengan Fillo. Mereka sudah tidak memberi batas satu sama lain. Sudah mulai terbuka dan saling mengerti, saling mencoba membantu dan mendukung. Kini ia paham begini rasanya memiliki seorang sahabat yang sangat mengerti akan dirinya.
------
"Ma! Fillo pulang!" Ia berjalan memasuki rumah sambil mencari dimana mamanya berada.
Mamanya keluar dari dapur, "Ga les?"
"Tante, saya Cheryl. Tujuan saya disini adalah saya ingin berlatih untuk audisi di sekolah. Kita pengen nunjukin, kalau selama ini pandangan guru-guru ke kita itu salah." jelas Cheryl dengan sopan.
"Anak saya ga pernah dipandang salah oleh guru-guru! Dia selalu pintar dan berprestasi. Mengapa anda menarik anak saya untuk ikut hal tidak berguna seperti ini?" balas tante Floren dengan ketus.
Fillo yang sedari tadi tidak setuju dengan apa yang diungkapkan oleh mamanya akhirnya mulai protes, "Ma! Apakah mama tau selama ini aku dianggap manusia es di sekolah? Ga ada yang nganggep aku normal ma!"
Yokk divote n comment gengs;)
Hbs ini bakal up tiap hari kyknya😆
Jgn bosen baca Cheryl yas!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [Completed]
Novela Juvenil[PROSES PENERBITAN] Kisah gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA namun ia kehilangan semua memori masa lalunya. Karena suatu hal, ia tumbuh dan berkembang di panti asuhan. Kalian bertanya tentang masa SMAnya seperti apa? Kehidupan sekolahnya t...