BAB 13 : Azka sakit?

65 4 0
                                    

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apabila seorang muslim menjenguk saudara muslimnya yanh sedang sakit maka (seakan-akan) di berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga di duduk. apabila ia sudah duduk maka diturunkan rahmat kepadanya dengan deras. apabila ia menjenguknya dipagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapatkan rahmat hingga sore tiba. apabila ia menjenguknya pada waktu sore maka tujuh pulu ribu malaikat mendoakannya agar mendapatkan rahmatnya hingga waktu pagi tiba.
[HR. at-tirmizi,ibnu majah dan iman ahmad dengan sanah shahih]

Seperti hari biasa pada umumnya aku bersiap-siap pergi ke sekolah. Setelah kejadian kemarin dimana aku dan kak Naufal aku merasakan legah. Tapi, beberapa hari aku tidak pernah menemui Azka, kata Kayra Azka jatuh sakit. Azka ia terjatuh sakit karena terlalu banyak kegiatan yang dia ikuti, sehingga kadang ia lupa makan. Aku juga belum minta maaf secara langsung kepada Azka mengenai kejadian kemarin yang aku pulang duluan.

Hari ini aku dan Kayra akan menjenguk Azka setelah pulang sekolah. Aku dan Kayra belum sempat menjenguknya, dikarenakan banyak hal yang aku lakukan. Aku dan Kayra kami disibukan mengurus kegiatan penggalangan dana yang akan dilaksanakan beberapa minggu lagi. jadi kami bersama anggota lainnya sedang sibuk-sibuknya mendekati Hari H nya.

Jam pulang sekolah telah berbunyi. Aku merapikan buku-buku yang ada dimeja, untuk kumasukkan ke dalam tas. Setelah selesai aku pergi menyusul Kayra yang mengantar buku tugas ke kantor.

"Kayra kamu udah selesai"tanyaku padanya.

"udah Nih yuk"jawabnya lalu menarik tanganku.

Sekolah sudah sepi hanya tinggal beberapa orang, yang masih menunggu jemputanya.

"kita singgah dulu ke toko roti yah"ujarku pada Kayra.

"oke siap"ucapnya kepadaku sambil mengangkat jempol nya membentuk huruf O.

Akhirnya aku dan kayra sampai di sebuah Toko roti. Tokonya bernama Alsyah tempatnya tidak cukup besar, sederhana saja tapi, membuat para pelanggan roti ingin berlama-lama. Tempat ini di desain dengan sebaik, mungkin agar membuat pembeli atau pelanggan nyaman saat ada disini. pelayanannya juga sangat ramah.

Setelah mengambil beberapa roti dengan berbagai isi yaitu coklat, keju,srikaya dan roti tawar berserta selainya. kami menuju kasir untuk membayarnya.

"Berapa kak"ujarku pada sang kasir

"120 ribu dek"jawab sang kasir padaku.

Aku mengeluarkan dompet yang berada dalam tasku. Lalu aku memberikan uang selembar berwarna merah dan biru, dengan cepat sang kasir memberikan kembalian serta roti yang sudah terbungkus dalam plastik.

"Terima kasih"ujar sang kasih sambil menaruh tangan didada sambil tersenyum. Ramah bukan?harus kalian tau bahwa yang mempunyai toko roti ini, adalah seorang perempuan berumur 18 tahun sangat mudah bukan?bahkan aku tidak tau ,apakah aku juga bisa mempunyai usaha seperti dia diukur yang semudah itu, "Semoga saja Aamiin "doaku dalam hati. Dan tempat ini adalah tempat dimana aku dengan Kayra sering kumpul atau kerjakan tugas.

Kayra mengikutiku, kami jalan bersamaan menuju parkiran motor. Setelah motor sudah nyala kami menuju rumah Azka. Tidak butuh lama untuk sampai dirumah Azka hanya butuh 15 menit saja. Aku dan Kayra sudah sampai di depan rumah Azka. Aku turun dari motor dan Kayra yang memarkir motornya. Kemudian, kami berdua sama-sama mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum Bunda"ucap kayra dan aku bersamaan.

Aku dan Kayra, memang sudah memanggil mamanya Azka dengan panggilan Bunda karna Bunda yang memintanya. Awalnya agak susah tapi seiring berjalannya waktu akhirnya aku terbiasa Dengan memangil Mama Azka dengan panggilan Bunda. Tidak butuh beberapa jam Bunda membukakan pintu dan membalas salam kami.

Tak SejalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang