Bab 20 : kegiatan selesai

13 2 0
                                    

Kadang Tuhan menguji kita, untuk mengetahui seberapa sabar kita melewatinya.
-Tak sejalan-

"Kalau ternyata..."ujarnya membuatku ambigu

"Kalau ternyata apa sih,kak"jawabku sedikit kesal karna menggantungkan kalimatnya.

"Bidadari dunia emang gak bersayap tapi, berhijab." Sekarang aku percaya itu"lanjut dengan senyum dan tatapan lurus seperti terpukau.

"Wah ini orang kayaknya lagi ngelamun."gumamku.
              "Kak....kak...kak...kak."ujarku kembali sembari menggerakkan tanganku didepan wajahnya.

"Astaga, sorry yah tadi gue gak sengaja nabrak lo."ujar setelah sadar dari lamunannya.

"Aduh kak, seharusnya aku yang minta maaf, karna tadi jalan enggak lihat-lihat."ujarku merasa bersalah.

"Iyaa, enggak apa-apa. Aduh gue sampai lupa kalau ada janji. Kalau gitu gue pergi dulu, sampai ketemu lagi."ujarnya kepadaku.

"Kayak bakalan ketemu lagi"gumamku sambil menggelengkan kepalaku. Ada-ada saja orang yang aku temui dalam setiap perjalanan yang aku lalui.

Tidak lama setelah kepergian cowok yang tidak aku ketahui namanya. Aku melihat Kayra yang ngos-ngosan karna berlari. Kalau dilihat-lihat dia akan berlari ke arahku. Benar dia berhenti tepat didepanku.

"Mel, ka-mu.. li-hat... Dik-ta eng-gak  le-wat si-ni?"Ujarnya sambil setengah bicara setengah mengambil nafas.

"Pelan-pelan Kayra, ambil napas dulu."ujarku padanya.

Aku melihat berhenti sejenak lalu mengambil napas lalu membuangnya begitu sampai ia tidak ngos-ngosan.

"Mel kamu lihat Dikta enggak lewat sini?"tanyanya kepadaku.

"Enggak, aku enggak lihat dia lewat sini sama sekali"
        "Kamu juga ngapain coba, lari-lari disini."

"Sumpah yah Mel, itu orang kalau aku ketemu. Aku pukul sampai babak belur. Masa aku lagi makan digangguin sama dia. Terus makanan yang aku mau makan itu malah dibawa kabur sama si Dikta."ujar Kayra dengan raut kesal.

"No coment deh aku kalau soal Dikta. Emang dia datang yah hari ini?"tanyaku pada Kayra.

"Iya, Dikta datang Kayra gak tau siapa yang ngundang dia. Bodo amat dah itu orang ngeselin banget."

"Jangan gitu Kayra entar jatuh cinta baru tau rasa"

"Idih amit-amit deh, gak mungkin juga aku suka sama dia."

"Gak ada yang tau takdir sayang"

"Serah deh, ngomong-ngomong tadi siapa Mel. Ganteng banget."

"Astaga jaga itu mata Kayra. Liat yang bening aja langsung melek."

"Ehh Aku tuh gak munafik Mel. Semua orang juga pasti suka sama cowok ganteng. Gak ada itu orang yang enggak suka sama cowok ganteng."

"Tadi itu aku gak sengaja nabrak dia gitu"ujarku sambil berjalan menuju salah meja yang disediakan untuk makan dan minum. Dan Kayra pun mengikutiku. Kami bercerita sambil berjalan.

Tak SejalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang