Terkadang kita perlu yang namanya perpisahan agar kelak kita menghargai adanya sebuah pertemuan.
-Tak sejalan-Imelda mulai membuka matanya perlahan-lahan. Ruang 4x4 yang didominasi warna putih pada dindingnya membuatnya paham betul dimana dirinya berada sekarang. Tak lupa juga pakaian rumah sakit berwarna telur asin atau bisa dibilang mirip dengan warna tosca.
Mama?"ucapnya dengan pelan namun terdengar oleh wanita paruh baya yang di panggil mama olehnya.
Wanita yang dipanggil mama pun menoleh kepada putrinya bungsunya.
"Kamu mau minum sya?"tanya sang mama pada putrinya yang terbaring lemah di brangkar rumah sakit.
Imelda pun menganggukkan kepala kepada sang mama.
Tak perlu waktu lama mamanya mengambil air minum yang ada di naska. Lalu memberikannya kepada putrinya. Imelda pun memperbaiki posisinya yang tadinya berbaring menjadi duduk dan bersandar pada kepala brangkar.
" udah enakkan?"tanya mama kembali kepada putri bungsunya tersebut.
"Lumayan ma, tapi masih sedikit pusing mungkin karna Syakira baru bangun. Kok bisa ma Syakira di rumah sakit?"
"Tadi sore, setelah pulang dari sekolah. Tiba-tiba kamu jatuh lalu tidak sadarkan diri didepan rumah. Mama yang liat kamu jatuh pun langsung panik dan minta tolong sama supir pribadi mama, mang Udin untuk antar kamu sama mama ke rumah sakit. Untung saat itu mama ada dirumah, kalau enggak, mama udah enggak tau deh bakalan gimana. Muka kamu itu pucat, badan kamu lemas dan deman kamu tinggi banget. Kamu tu bikin khawatir mama tau." Ujar mama dengan nada sendu.
"Maafin Syakira yah Mama, udah buat mama khawatir. Insya Allah enggak lagi deh ma"
Pasalnya Syakira memang benar-benar tidak ada istirahat setelah kegiatan bazar. Besoknya Syakira langsung sekolah, habis pulang sekolah ia langung mengikuti les yang diluar sekolah. Besoknya lagi dia ada kegiatan OSIS dan Rohis. Jadwal Imelda sangat padat dan dia sama sekali tidak ada waktu untuk istirahat. Jadi akhirnya seperti ini kecapean dan drop.
"Iya yang penting sekarang kamu enggak apa-apa. Kamu mau makan?"
"Enggak ma nanti"
"Yasudah kalau begitu mama keluar sebentar, kamu istirahat dulu. Oh iyaa tadi ada teman kamu cowok terus dia bawain kamu bunga sama buah. Bunganya mama simpan di meja. Tadi mama tawarkan masuk ke dalam tapi dia bilng enggak usah karna buru-buru. Akhirnya mama iyakan takutnya dia memang lagi ada urusan mendadak"
"Siapa Ma?"
"Kalau enggak salah namanya itu Na- na ada na na nya gitu."
"Kak Naufal maksudnya mama?"
"Nah iya Naufal, yaudah mama pergi dulu. Sebentar lagi teman-teman sekolah kamu kesini."
"Iyaaa maa"
Setelah mama pergi, aku pun turun dari brangkarku, menuju meja yang ada didalam ruangku. Sambil ku dorong tiang infus yang ada. Aku duduk pelan-pelan disofa sambil melihat buket bunga matahari yang terdapat diatas meja. Aku mengambilnya dan ternyata ada sepucuk surat kecil didalam surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sejalan
Teen FictionIni tentang kisah dari seorang Imelda Syakira Putri Megantara yang menyukai diam-diam sosok Naufal Dhanis Ludwin. Seorang Naufal akhirnya berhasil mencuri perhatian Imelda yang selama ini sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Ini tentang...