Fajar masih tetap menunggu dira yang masih belum sadarkan diri sampai saat ini dirumah sakit. Dira dinyatakan koma oleh pihak dokter. Dan itu membuat fajar sangat terpukul dan merasa bersalah atas kejadian ini.
Selang infus, alat pendeteksi jantung, oksigen dan berbagai macam alat menempel ditubuh dira. Dira yang tadi siang tadi masih ceria, masih bercanda dengannya dan masih ngambek karna kejailan fajar yang kelewat batas, malam ini tertidur lemah diranjang kesakitan. Tanpa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
Waktu udah menunjukkan jam 8 malam, tapi belom ada tanda tanda dira akan bangun dari tidurnya. Bagian kepala dan lengan kanan dira dibalut oleh perban.
Fajar menggenggam tangan dira, menyelipkan jari jari tangannya ke jari jari dira. Dira mendapatkan luka yang cukup serius dibagian kepala karna terlempar dan terbentur trotoar. Fajar memandangi dira sambil mengusap pelan pucuk kepala dira.
Seharusnya aa aja dek yang ketabrak bukan kamu. Jangan ambil nyawanya ya Allah, fajar belom ngungkapin kalo fajar cinta sama dira. Ucap fajar sambil mencium punggung tangan dira.
"Dek, bangun! Aa masih butuh adek. Aa sayang sama adek, aa cinta sama adek. Adek jangan tinggalin aa, aa yakin adek kuat. Ayok bangun! Disini banyak yang sayang sama adek. Bangun dek, aa mohon. Nanti kita makan es krim yaa kalo adek udah sembuh, terus kita main timezone sepuas hati adek. Abis itu kita ke dufan sama ke pantai. Aa bayarin dek, tapi janji buat bangun. Inget loh ada anak anak pelatnas yang nunggu kabar baik adek. Ginting tadi panik juga loh dek aa liat, dia nangis. Kevin, jojo, rian, ican, apri sama ka grey juga nangisin adek. Gamau kan liat mereka nangis. Makanya bangun, Aa ga bisa liat adek begini"
"Bangun ya dek! Nanti kalo adek gak bangun siapa yang berantem lagi sama aa sama kevin? Siapa yang minta ajarin ngaji lagi sama ican? Siapa yang ngerusuhin jojo kalo dia lagi main gitar? Siapa yang gangguin rian lagi main PUBG sama vc sama mantannya? Siapa yang berebutan makanan sama apri? Siapa yang minta ajarin motret lagi sama ka grey? Adekkan! Bangun makanya. Aa ga suka liatnya begini" ucap fajar sambil menangis menatap dira.
Setetes air mata jatuh dari mata dira yang terpejam, "Dek! Melek! Jangan nangis doang! Aa tau adek denger semua yang aa bilang tadi! Aa selalu disini nungguin adek! Aa janji" ucap fajar lagi lalu menghapus air mata dira.
Fajar akan menjadi orang yang menyesal seumur hidup kalau terjadi apa apa sama dira, seharusnya dia yang ada diposisi dira sekarang.
"Dira gimana jar?" Tanya ibunya dira saat masuk kedalam ruang rawat dira dengan berlinangan air mata.
"Masih belum sadar bu" jawab fajar sambil mundur dan mempersilahkan ibu untuk duduk disamping ranjang dara.
"Kejadiannya gimana jar? Kok bisa kaya gini?" Tanya ayah.
Dan fajar pun menceritakan secara detail tanpa ada yang kurang satupun. Kecuali tentang april, fajar gamau bilang saat ini karna dia belom bisa mendapatkan bukti apa apa tentang april.
"Badan lu juga lecet. Udah diobatin?" Tanya bang yuda yang datang berbarengan dengan ibu dan ayah dira.
"Badan gue gapapa bang, cuman lecet sedikit doang. Nanti juga sembuh"
"Jangan gapapa gapapa. Nanti kalo infeksi gimana?"
"Beneran bang, udah diobatin tadi kok sama perawat disini"
"Lu udah makan belom?" Tanya bang yuda ke fajar.
"Belom bang, gampanglah. Belom laper juga"
"Gampang gampang mulu lu mah. Yaudah lu balik aja ke pelatnas. Gapapa kok, udah ada gue sama ibu ayah disini"
![](https://img.wattpad.com/cover/171615841-288-k593255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Takdirku{Fajar Alfian} | Complete
Romance"Saya terima nikah dan kawinnya andira pramestika binti wirawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap laki laki itu dengan lantang dan dalam satu helaan nafas. Sah! Ucapan Alhamdulillah dan puji syukur diucapkan oleh tamu undangan. "Terim...