Tiga Puluh Tujuh

3K 270 45
                                    

Malam ini dira di larikan ke rumah sakit karna kontraksi yang terus menerus, itu yang membuat ayah dan ibunya khawatir. Dan ternyata benar saja, sesampainya di rumah sakit dokter mengatakan bahwa dira sudah masuk pembukaan 4.

Ada rasa bahagia dan sedih sekarang di hati dira. Bahagia karna sebentar lagi akan bertemu buah hatinya dan sedih karna sang suami tidak bisa menemani karna turnament All England yang berlangsung seminggu kedepan.

"Dek, si aa kabarin yaa. Biar dia gak cemas, biar adek juga lancar persalinannya" ucap ibu sambil mengenggam tangan dira.

"Iya bu, sekarang jam berapa?"

"Jam 10 malem dek. Kenapa?"

"Berarti disana jam 3 sore ya bu, belum mulai kayaknya aa main"

"Emang aa main jam berapa dek?" Tanya ayah.

"Jam 5 waktu sana yah. Berarti jam 12 malem disini"

"Yaudah telpon aa yaa. Biar aa nya juga tenang"

"Iya bu"

Kemudian dira mengambil handphonenya dan melakukan panggilan video dengan fajar.

Satu kali panggilan video tidak dijawab oleh fajar, mungkin dia sedang latihan. Kemudian dira meletakkan handphonenya di samping bantal karna merasakan sakit di bagian perutnya.

"Bu, maafin adek ya bu kalo adek punya salah sama ibu. Maafin adek yang sering ngelawan ibu. Maafin adek ya bu" ucap dira sambil menangis.

"Ibu udah maafin adek sebelum adek minta maaf" jawab ibu dengan suara bergetar.

"Yaah, maafin adek ya yah kalo adek ada salah. Maaf sering buat kesel ayah"

"Iya dek. Adek gapernah buat salah kok sama ayah. Adek anak baik. Selamat berjuang ya nak" jawab ayah sambil mengusap kepala dira.

Setelah itu dira kembali mengatur nafas seperti yang di anjurkan oleh dokter. Tak berapa lama handphone dira berbunyi menandakan ada telpon masuk, yang ternyata fajar yang melakukan video call.

"Assalamuallaikum dek, ada apa? Loh kok dirumah sakit? Adek kenapa? Adek mau lahiran?" Ucap fajar dengan wajah yang sangat panik. Kemudian layar handphone yang semula hanya menampakkan wajah fajar kini bertambah menjadi wajah kevin, koh sinyo, rian, ginting dana jojo.

Dira tersenyum ke arah handphone sambil melambaikan tangannya, "dek, jawab" ucap fajar lagi.

"Iyaa a"

"Astagfirullah, dek maafin aa gaada disamping adek yaa"

"Gapapa a, doain adek ya a. Semoga lancar dan gaada kendala apapun. Aa jangan pecah konsentrasinya yaa. Jangan mikirin adek disini. Ada ibu sama ayah kok. Aa fokus ke turnament yaa. Kasih hadiah dedek piala kemenangan"

"Dek" ucap fajar sambil menangis.

"Ahh gue gak kuat udah, gue mau ke toilet dulu" ucap rian kemudian meninggalkan fajar dan diikuti oleh yang lainnya.

"Aa jangan nangis, adek gapapa. Aa doain adek yaa"

"Aa selalu doain adek kok, maafin aa ya disaat seperti ini gabisa ada disamping adek. Maafin aa ya dek"

"Aa gaperlu minta maaf, adek yang minta maaf karna ngabarinnya gak tepat. Sebelum aa tanding"

"Ehh ini ada apa kok kamu nangis jar" ucap koh her yang datang dari luar.

"Istri saya mau lahiran koh"

"Waah, udah dewasa kamu ya jar. Udah mau punya anak"

"Makasih koh"

Kamu Adalah Takdirku{Fajar Alfian} | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang