12

3.9K 289 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 06.32 pagi dan Lilyana sudah berada di bandara menunggu waktu keberangkatannya pada jam 09.00 nanti.

Wanita itu bingung apa yang harus dilakukannya di bandara karena ia datang lebih awal. Ia yakin bahwa kakaknya yang akan melakukan check out keberangkatannya tapi karena ingin menghindari Darrick jadilah ia berada di bandara pagi-pagi sekali.

Lilyana menunduk dan menatap ugg bootsnya sayu, lagu Because You Love Me dari Celine Dion mengalun di earphone yang dikenakannya. Ia merasa bahwa keputusan yang diambilnya kemarin terlalu terburu-buru. Dirasanya ia masih belum siap untuk menjalani suatu hubungan dengan seseorang.

Katakanlah ia terlalu keras kepada dirinya sendiri. Ada orang yang dengan sukarela memberikan hati dan hidupnya untuk wanita itu tapi ia malah menolaknya mentah-mentah dan itu bukan sekali dua kali.

Di sisi lain juga ia terlalu biasa dengan kesendiriannya dan dirinya sendiri. Terakhir kali ia berpacaran sekitar 2,5 tahun yang lalu. Ia sudah lupa seperti apa rasanya pacaran dan hal-hal seperti itu.

Mungkin ia juga tidak percaya diri. Ia tahu citra seperti apa yang dimiliki Darrick. Ia merasa tidak sebanding dengan Darrick.

Karena keluarganya yang terjun di dunia bisnis mau tidak mau ia mengetahui seluk beluk dunia bisnis termasuk Darrick dan keluarganya jangan lupakan wanita-wanita yang pernah lewat di kehidupan lelaki itu.

Model, aktris, penyanyi, koki terkenal, pembawa acara bahkan dokter, profesi-profesi itu adalah contoh dari sebagain wanita yang pernah hadir menjadi teman kencan Darrick. Lilyana bahkan tidak berani membandingkan dirinya dengan wanita-wanita cantik, cerdas, berbakat dan seksi itu. Yang terakhir adalah sekitar 6 bulan yang lalu ia berkencan dengan penyanyi baru yang sedang naik daun tapi mereka telah putus.

Entah apapun alasannya Lilyana tidak peduli karena itu tidak ada hubungannya dengan urusan bisnis tapi ternyata sekarang ada hubungannya. Lelaki itu terus mengejarnya dan mengikutinya dengan memberondong kata menikah dan berkencan dan menyukai.

Ia tidak tahu seperti apa Darrick ketika berkencan dengan seorang wanita yang Lilyana dengar dari salah seorang anak rekan bisnis ayahnya hanyalah Darrick yang sangat memanjakan kekasihnya tapi tidak pernah serius dalam berpacaran, baginya yang penting adalah ada yang menemaninya.

Keseriusan lelaki itu masih dipertanyakan Lilyana.

Di saat-saat seperti ini ia teringat sahabatnya. Benar, ia belum menghubungi Gloria.

Ia mengeluarkan laptopnya yang berada di tas punggungnya dan membuka laptop itu berniat menghubungi Gloria melalui Skype seperti biasa.

Lilyana lupa dengan waktu di Indonesia yang mungkin sudah tengah malam itu. Ia butuh orang untuk berbicara saat ini dan itu adalah Gloria.

3 kali Lilyana menelpon dan Gloria tidak mengangkatnya membuat Lilyana kesal.

Ia mematikan laptopnya, memasukannya kembali dalam tas dan beralih mengambil ponselnya yang juga berada di dalam tas.

Ia menelpon sahabatnya itu via Line. Ia melepas earphone dan menempelkan ponselnya itu di telinga. Tanpa menunggu waktu lama terdengar bunyi berisik melalui speaker ponselnya.

“Halo. Ini jam berapa Lily. Aku ngantuk,” kesal Gloria.

“Memangnya di sana sekarang jam berapa?” Tanya Lilyana yang semakin membuat Gloria kesal.

"Benarkah kamu menanyakannya temanku? Jam 12! Ini jam 12 malam! Ada apa? Aku ngantuk Ly."

“Aku sebentar berangkat ke Portland.”

Bloom [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang