Lilyana sedang berada di dalam kamarnya. Berbaring terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya.
Ia mengingat-ingat kejadian yang dialaminya beberapa hari ini. Liburannya di Slovenia yang awalnya tenang dan serasa indah terganggu dengan datangnya seorang Darrick di tengah-tengah liburannya.
Siapa yang tidak mengenal Darrick, semua orang yang berkecimpung di dalam dunia bisnis pasti mengenalnya termasuk Lilyana. Seorang pengusaha sukses dan kaya raya, ia termasuk orang yang sangat sulit ditemui mengingat jadwalnya yang padat dan sibuk.
Ayahnya adalah salah satu rekan bisnis Darrick. Lilyana pernah mendengarnya dari ayahnya.
Apa jadinya jika ayah dan ibunya tahu bahwa ia diajak menikah oleh Darrick? Pasti mereka akan merasa sangat senang dan menyuruh bahkan memaksa Lilyana untuk menerima ajakan menikah dari Darrick.
Helaan nafas terdengar berat dari Lilyana. Memorinya berputar pada kejadian 4 bulan lalu. Kejadian yang merubah dirinya. Mengingatnya lagi membuat dadanya sesak. Ia selalu menyembunyikan sakit dan luka itu.
Tidak pernah ditunjukkannya kerapuhannya di depan siapapun, pada siapapun. Semuanya disimpannya sendiri, menanggungnya seorang diri. Ia hanya tidak suka menunjukkan kelemahannya itu, takut.. takut dianggap remeh dan dipandang lemah. Ia harus berpura-pura kuat, demi dirinya dan orang-orang di sekitarnya yang menaruh harapan padanya dan sudah berusaha menguatkannya.
Ia mengembuskan nafas kasar, semuanya terasa berat, tidak nyata. Sulit menerima kenyataan yang ada. Masih begitu sulit baginya untuk menerima kenyataan itu. Jangan bilang ia tidak berusaha, ia berusaha semampunya walau itu masih berat juga susah.
Sesak di dadanya seperti tertimpa beribu-ribu batu ia ingin sekali berteriak dan mengatakan pada dunia bahwa ia juga rapuh. Ia lelah berpura-pura. Ia masih belum bisa menerima semuanya.
(Tok tok)
"Excuse me."
Lilyana tersadar dari lamunannya, ia menoleh menatap pintunya.
(Tok tok)
Sekali lagi ketukan itu terdengar. Lilyana beranjak dari kasurnya dan membuka pintu.
"Yes, can i help you?" Didapatinya seorang laki-laki berumur sekitar 40an dengan pakaian formal berdiri di depan pintu kamarnya.
Lilyana menampakkan senyum ramahnya.
"Hi Bloom."
Suara berat itu. Lilyana sudah terlalu mengenalnya.Darrick muncul di depan Lilyana dengan senyuman miringnya.
(Degh)
"Darrick? What are you doing in here?"
Laki-laki yang tadi mengetuk pintu berpamitan kepada Lilyana dan Darrick lalu pergi dari situ setelah diberi anggukan oleh Darrick.
Lilyana menatap lelaki itu seksama.Dengan pakaian formalnya membuat Darrick terlihat berkali lipat tampan.
Darrick menatap Lilyana hangat dengan senyuman yang terukir di wajah tampannya. Membuat lelaki itu lebih tampan lagi. Ia meneliti setiap inci wajah Lilyana. Ia hanya meninggalkan Lilyana selama beberapa jam dan betapa rindunya Darrick dengan gadis itu.
Lilyana memasang tampang datarnya, menyembunyikan perasaannya. Ia meredam detakan jantungnya karena melihat Darrick dan penampilannya jangan lupa juga senyumannya itu.
"What are you doing in here, sir?"
Sekali lagi Lilyana bertanya maksud dan tujuan Darrick karena belum dijawab."I just want to see you. I miss you," jawab Darrick dan tanpa permisi melangkah masuk ke dalam kamar Lilyana membuat Lilyana terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom [Completed]
Storie d'amoreBertemu dengan orang asing di negara asing Liburan itu menjadi cerita antara kedua insan manusia. Cerita yang tidak dapat diprediksi dan disangkal.