Gadis cantik itu menatap notebook yang dalam keadaan terbuka di tangannya.
Daftar perjalanannya selama berada di Slovenia.
Dari hari pertamanya tiba di Slovenia tanpa membuang waktu Lilyana langsung berjalan-jalan. Sudah lama ia bermimpi ingin ke Slovenia jadi ia tidak mau waktunya terbuang sia sia, sebisa mungkin ia harus pergi ke semua tempat wisata yang ada.
Destinasi pertamanya adalah Triglav National Park, selama dua hari pertamanya ia menjelajahi taman itu.
Hari ketiga dan keempatnya, berputar-putar di pusat kota Slovenia yaitu Ljubljana.
Hari kelima dan keenamnya dihabiskan di Bled.
Ini sudah hari ketujuhnya di Slovenia dan rencananya hari ini ia sudah harus berangkat ke Koper. Dua hari ia akan berada di Koper dan dua hari terakhirnya di Slovenia ia ingin pergi ke Maribor atau Celje.Baju-bajunya sudah berada di dalam koper. Ia sudah rapi, dengan setelan sederhana, celana jeans, jaket parka hitam yang melapisi kemeja flanel hijau serta ugg boots hitam yang sudah terpakai dengan manis di kakinya.
Wajahnya yang dipoles dengan make up tipis. Eyeliner tipis dan maskara agar matanya terlihat lebih hidup dan lipstick berwarna rose pink melengkapi make up nya.
Sempurna sudah penampilannya tapi wanita itu tidak bergerak sedikit pun dari duduknya.
Ia masih betah menatap daftar tempat yang tercatat dengan rapi itu.
Jam terus berpindah dari detik ke menit, menit ke jam. Sudah hampir satu jam Lilyana memerhatikan catatannya itu.
Tujuan pertamanya setelah sampai di Koper adalah Tito Square.Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 08.05. Ia sudah harus berangkat tapi ia enggan.
Lagu dari Troye Sivan yang berjudul Wild mengalun dari ponsel pintarnya.
Ia mengambil ponselnya yang diletakkan di atas kasur.Daddy 💖
Lilyana mengangkatnya.
"Halo ayah."
"Ana, bunda kangen sama kamu. Kapan pulang?" Suara bundanya yang menyapa telinganya.
Lilyana tersenyum. Betapa ia merindukan bundanya itu.
"Bundaku sayang, Ana 3 hari lagi baru pulang. Ana kangen juga kangen sama bunda. Bunda sama ayah sehat kan?"
"Iya kami di sini sehat." Kali ini ayahnya yang berbicara.
"Oh ya sayang, tinggal 3 hari lagi liburanmu kan? Kamu gak usah langsung pulang dulu ya.. Kamu mampir dulu temui kakakmu itu. Ayah sudah memesan tiketnya."Lilyana yang mendengarnya tidak suka. Ia menekuk wajahnya.
"Kenapa bukan kakak yang datang ke sini? Kenapa harus aku yang pergi ke kakak sih ayah? Waktu tempuh Oregon-Slovenia lama ditambah abis dari kakak, aku balik ke Indonesia udah lama terus mahal. Ngapain sih ayah buang-buang uang begitu. Dikira murah apa," omel Lilyana.
"Kakakmu ingin kau membantunya menangani sedikit masalah hotel yang ada di sana. Sayang, uang ayah tidak akan langsung habis lagipula kamu juga kan jarang bepergian ke luar negeri kecuali ke tempat kakakmu itu. Sekalian kamu jalan-jalan di sana lagipula kapan lagi anak ayah yang cantik ini mau jalan jauh lagi.." jelas ayahnya di seberang telepon.
"Ya udah deh iyaaa. Awas ya kalo pas aku sampe di sana terus gak ada apa-apa. Aku langsung balik Indonesia saat itu juga."
"Iya sayang. Ya sudah, ayah masih ada kerjaan. Take care ya di sana. Love you baby."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom [Completed]
RomanceBertemu dengan orang asing di negara asing Liburan itu menjadi cerita antara kedua insan manusia. Cerita yang tidak dapat diprediksi dan disangkal.