"Kalau lo sakit gue jadi khawatir"
......
Setelah beberapa menit di jalan mencari bubur ayam dan akhirnya ketemu juga. Langsung saja Aideen memarkirkan mobilnya lalu turun yang di iringi Vanya di sampingnya sambil menggendong Sisil.
"Mas pesan tiga yah buburnya" ucap Vanya memesan bubur sedangkan Aideen dan Sisil sedang duduk di salah satu meja yang tersedia.
Setelah memesan bubur Vanya kembali menuju ke tempat Aideen dan Sisil duduk dan mendudukkan dirinya di tengah-tengah antara Aideen dan Sisil.
Selang beberapa menit menunggu akhirnya bubur pesanan mereka pun datang juga.
"Silahkan di nikmati mas mbak sama adeknya" ucap penjual bubur sambil menyerahkan bubur di hadapan mereka masing-masing. Vanya dan Aideen cuma mengangguk menjawab ucapan dari penjual bubur barusan.
Setelahnya mereka siap-siap memakan bubur mereka masing-masing tapi tidak dengan Sisil. Saat Vanya akan memasukkan bubur ke dalam mulutnya tiba-tiba saja aktivitas tersebut terhenti oleh ucapan Sisil.
"Kak Van, suapin Sisil makan ya" pinta Sisil dengan muka memelasnya.
"Dek, kak Van kan mau makan juga. Kamu makan sendiri aja yah" ucap Aideen lembut sambil menatap ke arah Sisil yang berada di samping Vanya dikarenakan Vanya yang duduk di tengah-tengah mereka yang menyebabkan Aideen susah menatap ke arah Sisil yang terlindung oleh badan Vanya.
Sisil yang mendapat jawaban dari Aideen pun matanya menjadi berkaca-kaca bersiap mengeluarkan air matanya. Vanya yang dari tadi diam akhirnya buka suara juga.
"Gak papa kak. Biar Sisil gue aja yang suapin" ucap Vanya sambil mengambil mangkok yang berisi bubur milik Sisil. Sisil yang mendengar ucapan Vanya pun langsung tersenyum lebar. Sedangkan Aideen mengehela napas melihat sikap manja Sisil terhadap Vanya.
"Jangan terlalu di manja Sisilnya Van. Terus kalau lo nyupain Sisil makan, lo gimana?" ucap dan tanya Aideen sambil melihat ke arah Vanya yang berada di sampingnya yang sedang menyuapi Sisil bubur.
"Abang lah yang suapin kak Van makan" jawab Sisil sambil memandang ke arah Aideen dengan senyumannya. Vanya yang mendengar ucapan Sisil pun menjadi salah tingkah.
"Ehh gak usah kak. Nanti gue makan abis Sisil selesai makan aja" ucap Vanya dengan gugup sambil kembali menyuapi Sisil dengan buburnya.
"Gak papa lo makan gue aja yang suapin. Lo kan pacar gue" ucap Aideen sambil mengarahkan sesendok bubur ke depan mulut Vanya. Vanya yang mendapat perlakuan dari Aideen seperti itu pun menjadi gugup seketika dengan muka yang merah merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Ketos💣[End -- Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit di Gloriouspublisher] "Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" Ucap Aideen dengan santainya dan terkesan sangat tiba-tiba. Dan, mengabaikan ekspresi Vanya yang melongo tidak percaya atas perkataannya. What gue nggak salah dengar, kan? Jerit...