[Sudah Terbit di Gloriouspublisher]
"Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" Ucap Aideen dengan santainya dan terkesan sangat tiba-tiba. Dan, mengabaikan ekspresi Vanya yang melongo tidak percaya atas perkataannya.
What gue nggak salah dengar, kan? Jerit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar di telinga Vanya yang masih bergelung dalam selimut. Merasa tak mendapat respon dari pemilik kamar Ardian segera memasuki kamar adiknya itu yang ternyata pintunya tidak di kunci itu.
Ceklek
Suara pintu di buka di iringi seseorang yang masuk ke dalam kamar.
"Dek bangun ada yang nungguin tuh" ucap Ardian sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Vanya.
"Apaan sih Bang. Gue masih ngantuk tau" ucap Vanya sambil kembali menarik selimut dari tangan Ardian.
"Ckckck..... Kebo amat sih lo. Cepetan bangun elah tuh di tungguin sama pacar lo di bawah sama adiknya" ucap Ardian yang berhasil membuat Vanya membuka kedua matanya.
"Hah, pacar? Gue gak punya pacar Bang, jangan ngelantur sih masih pagi juga" jawab Vanya sambil kembali menutup ke dua matanya.
"Masa sih? Tadi dia ngomong juga kalau dia pacar lo kok sama Bunda. Kalau gak salah namanya Aideen deh Dek" ucap Ardian lagi yang berhasil membuat Vanya yang tadi kembali berbaring langsung tegak duduk sambil menampilkan muka cengonya ke Ardian.
"Heh Abang gak bohong kan? Ngapain juga tuh orang kerumah pagi-pagi buta gini. Terus bilang pacar gue lagi sama Bunda. Kapan pacarannya juga" dumel Vanya. "Lo gak bohong kan Bang?" tanya Vanya lagi sambil menyipitkan matanya curiga ke arah Ardian.
"Kalau gak percaya yaudah. Coba sekarang lo turun ke bawah liat siapa yang lagi duduk di ruang tamu" ucap Ardian sambil berlalu keluar dari kamar meninggalkan Vanya dengan kebingungannya itu.
"Masa kak Aideen pagi-pagi buta ke rumah sih. Ngapain coba" gerutu Vanya sambil menuruni tangga menuju ke ruang tamu tanpa memperdulikan tampilannya yang acak-acakan terutama rambutnya. Sapa tau aja Bang Ardi nipu gue batin Vanya.
"Lah kakak ngapain sih kesini pagi-pagi?" ucap Vanya setengah teriak akibat terkejut saat sampai di ruang tamu melihat Aideen dengan Sisil yang berada di pangkuannya.
Aideen dan Sisil yang dari tadi asik main game di handphone Aideen pun langsung mengangkat kepala melihat ke arah sumber suara berada. Seketika mereka terkejut penampilan Vanya yang acak-acakan itu.
"Kak Van kok belum siap-siap sih?" ucap Sisil sambil menatap ke arah Vanya. Vanya cuma bisa mengerutkan keningnya bingung mendengar penuturan dari Sisil.
"Emang mau kemana Dek?" tanya Vanya ke Sisil sedangkan Aideen cuma memutar bola mata malas mendengar ucapan Vanya barusan.
"Lo lupa kalau gue ngajak lo jogging hari ini sama Sisil" ucap Aideen datar sambil memandang ke arah Vanya. Vanya mencoba mengingat apa yang di ucapkan oleh Aideen barusan dan seketika Vanya berteriak kencang sambil berlari kembali menuju ke kamarnya dengan terburu-buru.
"Astaghfirullah, kok lo gak bilang sih. Tunggu gue bentar ya palingan cuma sepuluh menit aja cukup kok" teriak Vanya sebelum berlari menuju ke kamarnya yang berada di atas. Aideen cuma bisa menghela napas berat melihat kelakuan Vanya tersebut sedangkan Sisil kembali sibuk dengan main game Talking Tom di handphone Aideen.