Setelah sampai didepan mini market segera Aideen menuju parkiran untuk memarkirkan mobilnya. Dan segera turun dari mobil sambil menggandeng Sisil di sisi kanannya.
Segera saja Sisil berlari ketempat ice cream meninggalkan Aideen yang cuma bisa menggelengkan kepala melihat ke excited adiknya untuk membeli ice cream.
Segera saja Aideen menyusul adiknya dan meminta izin sebentar untuk mencari cemilan sama minuman buat stok dirumahnya.
"Dek, Abang beli cemilan dulu ya. Kamu jangan kemana-mana disini aja ntar Abang nyusul kamu disini" ucap Aideen sambil mengusap kepala Sisil dengan lembut.
"Oke Bang" jawab Sisil tanpa menatap Aideen karena sedang asik memilih ice cream yang dia mau. Sedangkan Aideen cuma bisa menggelengkan kepalanya melihat adiknya yang begitu semangat mencari ice cream yang diinginkannya.
......
Setelah beberapa menit mencari cemilan dan minuman segera Aideen menuju adiknya di tempat ice cream tadi. Saat melihat adiknya yang sedang berbicara dengan seseorang Aideen mengerutkan alisnya bingung dan merasa familiar dengan sosok seseorang itu, tapi siapa?.
"Dek" panggil Aideen seraya mendekat ke arah Sisil yang sedang asik berbicara dengan seseorang itu.
Kedua orang yang sedang asik berbicara itu segera menoleh ke sumber suara yang memanggil salah satu dari mereka berdua dan yang satunya lagi tampak terkejut dengan apa yang ia lihat yang sedang berjalan ke arah mereka.
Setelah sampai di samping Sisil dan tanpa menghiraukan orang yang satunya lagi. Segera Aideen bertanya pada Sisil.
"Dek udah beli ice creamnya?" tanya Aideen ke Sisil.
Sedangkan Vanya cuma melongo tak percaya apa yang di lihatnya sekarang. "Kak Aideen?" kata Vanya pelan.
Sekarang giliran Aideen yang kaget atas kehadiran Vanya di sampingnya tapi dia bisa mengendalikan ekspresinya itu. Aideen menyernyit bingung sambil menatap Vanya.
"Ngapain?" tanya Aideen ke Vanya.
"Eh ini mau cari ice cream tapi gak sengaja kesenggol sama anak ini" jawab Vanya sambil nunjuk kearah Sisil. Seketika Aideen panik mendengar Sisil ketabrak sama Vanya.
"Dek kamu gak papa kan?" tanya Aideen. "Ada yang luka"
"Sakit gak?" Sambung Aideen beruntun.Sedangkan Vanya cuma mendelik kesal kearah Aideen. Orang kesenggolnya cuma pelan aja kok, sakit aja gak, lebay deh. Gerutu Vanya dalam hati.
Sedangkan Sisil cuma bisa menatap Abangnya bingung.
"Aku gak papa kok, Bang. Kak Van juga nabraknya pelan aja kok" jawab Sisil dengan senyuman manisnya itu. Setelahnya Aideen menghela napas lega setelah mendengar jawaban dari sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Ketos💣[End -- Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit di Gloriouspublisher] "Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" Ucap Aideen dengan santainya dan terkesan sangat tiba-tiba. Dan, mengabaikan ekspresi Vanya yang melongo tidak percaya atas perkataannya. What gue nggak salah dengar, kan? Jerit...