"Jangan menilai orang dari luarnya saja. Buruk dimatamu belum tentu buruk dimata orang lain. Dan kenali sebelum menghakimi".
"Bill, kita makan cari meja yang lain aja jangan meja yang kemaren ntar kita diusir" kata Vanya ke Billa.
"Hah diusir? Emang siapa yang ngusir kita kalau kita nempatin meja itu" kata Billa.
"Itu meja udah ada penghuni tetapnya, kemaren kita cuma beruntung aja nggak diusir dari situ" ucap Vanya.
"Jangan bilang kalau penghuni meja itu geng A3K a.k.a geng Kak Aideen" ucap Billa dengan mata melotot tak percaya.
"Nah tuh tau, kalau gitu kita cari meja yang lain aja kalau disitu ntar diusir mau makan dimana lagi kita ini" ucap Vanya seraya berjalan kearah salah satu meja bagian tengah yang kosong. Yang langsung diikuti oleh Billa yang sekarang ada di sampingnya.
.....
"Woi Kav, ngantin yok gue laper ini" ucap Rey ke Kavin sambil menggerak-gerakkan badan Kavin yang lagi tidur di sofa ruang osis.
"Ganggu aja lo, nyet" kesal Kavin seraya bangun dan memandang tajam ke arah Rey yang tidak di gubris sama sekali oleh Rey.
"Ayok kantin gue laper lo malah enak-enakan tidur disini" ucap Arsen seraya berdiri yang diikuti oleh Rey.
"Liam lo ngantin nggak?" ucap Kavin ke Aideen yang dari tadi sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Bentar dikit lagi ini" jawab Aideen.
"Lama, lo gue tinggal" ucap Rey yang di angguki Arsen.
"Selesai" ucap Aideen dan segera bangkit dan menuju ke arah pintu meninggalkan Arsen, Rey dan Kavin yang melongo tak percaya.
"Tu anak belagu amat yah kita yang ngajak malah kita yang ditinggal" ucap Rey dengan kesal.
"Iya, kalau diluar mah sama yang lain orangnya cuek dan dingin kek es batu sama kita malah oon nggak ketulungan" ucap Arsen dengan takjub.
"Itu lah Liam" jawab Kavin seraya terkekeh dan segera menyusul Aideen yang berjalan lebih dulu didepan yang diikuti Rey dan Arsen yang segera menyusul Aideen di depan.
.....
"Kampret lo, malah ninggalin kita yang ngajak lo yang duluan" ucap Rey.
"Salah siapa situ lama" jawab Aideen cuek.
"Ckckck, untung teman kalau nggak udah gue ceburin lo di selokan" jawab Rey dengan kesalnya sedangkan Aideen cuma terkekeh kecil melihat kekesalan Rey.
"Tumben tuh adkel duduk disitu nggak kayak kemaren duduk dimeja kita" ucap Arsen yang sedang merhatiin dua cewek yang lagi makan sesekali bercanda ria.
"Udah nyadar kali" ucap Aideen dengan cueknya.
"Yaudah kalau gitu cepat pesan makanan gue laper" ucap Rey.
"Sen, lo kan jadwalnya pesan makanan untuk kita" kata Kavin ke Arsen.
"Iyaiya, yang biasanya kan" ucap Arsen yang dibalas kami dengan anggukan dan segera kami menuju ke meja yang berada di pojok kiri kantin.
"Liam, abis ini ada kegiatan lagi nggak?" kata Kavin ke gue.
"Nggak ada" jawab Aideen cuek tanpa melirik kearahnya karena asik memainkan handphonenya.
"Kalau gitu kita pulangin aja dan mereka bisa siap-siap buat hari kedua MOS dilaksanakan" ucap Kavin.
"Boleh" jawab Aideen lagi.
"Ckckck, susah ngomong sama lo" kata Kavin sambil mengambil handphone disaku celananya.
"Yaudah diem" kata Aideen lagi.
"Bomat dah bomat" jawab Kavin dengan kesal.
Tidak berselang lama datang Arsen sambil membawa makanan dan Rey yang membawa minuman.
"Makanan datang" ucap Arsen dengan riang dan sedikit teriak yang menyebabkan beberapa penghuni kantin melihat ke arah mereka.
"Jangan teriak juga dodol" ucap Rey dengan kesal ke arah Arsen.
"Serah gue dong mulut mulut gue juga" jawab Arsen nyolot.
"Serah lo lah" ucap Rey seraya membagikan minuman mereka dan segera duduk di kursi yang kosong.
"Emang" jawab Arsen lagi.
"Udah diem mendingan kalian makan dari pada ribut terus kek ayam mau bertelur aja" ucap Kavin seraya menyuapkan bakso ke mulutnya.
"Iyaiya kita diem" kata Arsen dan Rey serempak dan segera memakan makanan mereka.
.....
Seluruh peserta didik baru harap segera berkumpul di lapangan sekarang juga sekali lagi seluruh peserta didik baru harap segera berkumpul di lapangan sekarang terima kasih.
Terdengar sebuah pengumuman yang mengharapkan peserta didik baru segera berkumpul di lapangan.
"Bill ayok kita kelapangan" ucap Vanya sambil bangkit dari kursi dan menaruh uang selembar di atas meja dan segera berjalan menuju lapangan.
"Woi Van tungguin gue jahat amat lo ninggalin teman sendiri" teriak Billa karena Vanya udah sampai di pintu keluar masuk kantin.
"Lo lama ntar kalau telat kita dihukum mana mau gue" jawab Vanya lagi.
"Tungguin gue Van" ucap Billa seraya berlari ke arah Vanya.
"Hoshh hoshh capek gue" kata Billa yang telah berada di samping Vanya dan memegang pundak Vanya seraya mengatur napasnya yang masih ngos-ngosan sehabis lari ngejar Vanya tadi.
"Sapa suruh lari" kata Vanya ke Billa.
"Ehh lo tuh yang asal ninggalin gue sendirian di kantin" jawab Billa dengan kesal.
"Yaudah maaf" kata Vanya lagi.
"Enteng banget lo ngomong yah sedangkan gue capek lari-lari dari kantin sampai nih tengah lapangan" jawab Billa kesal dan dengan bibir yang maju beberapa sentimeter itu.
Udah kebiasaan kalau kesal bibirnya monyong kek bebek, ucap Vanya dalam hati.
"Iyaiya maafkan Vanya yah Billa yang cantik jelita tiada tara" kata Vanya sambil ngelirik ke arah Billa yang sedang merapikan seragam dan rambutnya.
"Iyaiya gue maafin karena Billa yang cantik dan baik hati ini selalu memaafkan orang yang salah" ucap Billa yang hanya Vanya balas dengan memutar bola mata bosan.
Setelah beberapa lama dan dapat arahan dari kepala sekolah dan kakak osis setelahnya kami dibubarkan untuk segera pulang dan menyiapkan hari kedua MOS besok.
.....
Vote and comment yah
Kalau ceritanya nggak nyambung harap kasih komentar agar diperbaiki ceritanya.
Sekian terima kasih.
Sabtu, 27 Oktober 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Ketos💣[End -- Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit di Gloriouspublisher] "Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" Ucap Aideen dengan santainya dan terkesan sangat tiba-tiba. Dan, mengabaikan ekspresi Vanya yang melongo tidak percaya atas perkataannya. What gue nggak salah dengar, kan? Jerit...