"Mark oppa, kamu---"hyunsoo menoleh kearah Mark yang ada di sampingnya. Dia sedikit terkejut karena Mark menatap seseorang yang sepertinya wajahnya sangat familiar untuk Mark. Tak lama, air mata Mark menetes mengalir dan membasahi pipi mulusnya. Hyunsoo mengikuti pandangan mata Mark dan dia melihat teman lama Mark dan juga orang yang selalu membantu hyunsoo untuk dekat dengan Mark.
"Itu kan...."
.
.
."Bambam oppa?!" Kaget hyunsoo namun dia tidak berteriak malainkan hanya menggumam. Dia menoleh kearah Mark yang sudah terlanjur menatap bambam dari tempat duduk nya. Hanya jarak 4 meja dari meja hyunsoo dan teman-teman lainnya, bambam sudah duduk di situ bersama seorang 2 yeoja dan 1 namja lain.
"Hu Joon, Suran, dan eunji?" Ucap hyunsoo.
Tak lama kemudian saat hyunsoo dan Mark menatap bambam dari kejauhan, bambam yang tadi nya tersenyum kearah teman-temannya di hadapannya dan dia mengalihkan pandangannya ke objek yang membuat senyumnya luntur dengan wajah kagetnya. Apa lagi yang ia tatap, selain dia melihat Mark dari kejauhan. Dan akhirnya kontak mata mereka bertemu. Hu joon, Eunji, dan Suran yang melihatnya hanya mengikuti arah mata bambam memandang dan mereka semua tersenyum bahagia --terkecuali bambam-- saat melihat segerombolan teman-teman lamanya ada di sana.
Hu Joon dan teman-teman lainnya termasuk bambam berdiri dari duduknya dan menghampiri meja yoongi dan yang lain.
"Yoongiiii!!!"
Plakkk
Ucap hu Joon memeluk yoongi dari belakang sambil berteriak yah, lumayan keras dan dengan reflek yoongi menampar hu Joon karena kaget.
"AWWW!!! Appo-ya~ kamu tega sekali yoongi...masa aku kamu tampar..." Ucap hu Joon memegang pipinya sambil berbicara dengan bibir nya yang di lakukan ke depan.
"Siapa suruh mengagetkan ku!?" Ucap yoongi menatap hu Joon.
"Huahh!!! Yoongi opp--"
"Lu meluk gw juga, gw pastiin tangan lu udah ga ada di tempat, ya!" Ancam yoongi yang termasuk ancaman tersadis yang pernah ada.
"Sadis banget sihㅠㅠ" ucap Suran tidak jadi memeluk yoongi.
"Kalian apa kabar? Wehh, join yuk. Tuh bangku kosong 4, pas buat kalian..." Ucap namjoon menawarkan teman-teman lamanya untuk bergabung bersama yang lain. Semakin ramai, semakin menyenangkan bukan?
"Baik, kami baik, oppa. Betul kami boleh join? " Jawab Eunji pada namjoon.
"Yeah, tidak apa-apa kok kalau mau join..." Jawab yoongi.
"Iya, join aja. Makin ramai, makin menyenangkan, kan?" Jawab Jungkook di jawab anggukan dan belaian halus dari taehyung.
Saat mereka semua sedang asik berbincang, termasuk hyunsoo dan terkecuali Mark. Dia hanya menangis dalam diamnya sambil menunduk. Bambam duduk di sebelah Mark. Mark hanya menunduk dan tidak berani untuk menatap wajah bambam dan berusaha agar kontak mata keduanya tidak saling bertemu. Bambam berusaha untuk tidak juga menatap Mark yang sedang menunduk itu terus-menerus. Walaupun sesekali ia melirik ke arah mark.
.
.
.
Acara makan bersama pun sudah berakhir, dan sekarang mereka sedang di luar restoran sambil bercanda dan berjalan menuju mobil masing-masing untuk berpisah karena mereka akan kembali ke tempat masing-masing. Mark dan bambam tetap saja tidak berkomunikasi satu dengan yang lain. Saling bertatapan saja tidak, apa lagi berbincang-bincang untuk sekedar basa-basi menanyakan keadaan masing-masing. Mark sudah tidak menangis karena dirinya berfikir dua kali akan kesalahannya dulu. Mungkin, bambam masih kesal atau marah kepada dirinya karena telah mengecewakan bambam."Sebenci ini kah dirimu pada ku?" Batin Mark bertanya-tanya mengapa bambam tidak mau berbicara dengannya.
"Baiklah, terima kasih sudah mau join tadi... kapan-kapan kita makan bareng lagi..." Ucap yoongi menepuk-nepuk pundak hu Joon.
"Soalan gampang...kan nanti di acara pernikahan nya Baekhyun hyung dan Chanyeol Hyung, kita ketemu lagi..." Ucap hu Joon pada yoongi.
"Kalian juga di undang...Huw Huw...." Ucap taehyung bertepuk tangan.
"Tenang, tinggal beberapa hari lagi." Ucap Suran mengibaskan tangannya.
"Kami besok mau membantu Chanyeol Hyung dan Baekhyun hyung menyiapkan acaranya....kalian mau bantu?" Tanya hoseok.
"Boleh...besok kami bantu..." Jawab Eunji.
"Baiklah, kalau begitu sampai nanti..." Ucap mereka semua bersalaman, berpelukan, dan berharap satu dengan yang lain(?).Bambam sebelum melangkahkan kakinya pergi dia menatap Mark dengan tatapan sendu lalu dia berbalik dan mulai berjalan.
"Sampai berjumpa lagi, sahabat ku..." Mark berucap di hadapan bambam yang memunggunginya . Bambam menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang, dan Mark sudah masuk kedalam mobilnya. Seketika bambam tersenyum tipis "sampai berjumpa lagi..." Jawab bambam dengan suara yang kecil. Dia membalikan tubuhnya dan mulai berlari kecil untuk segera sampai ke mobilnya.
.
.
.
Sekarang semua sudah sampai di Villa lagi. Mereka semua lelah. Akhirnya mereka semua memilih masuk ke kamarnya masing-masing dan pergi untuk beristirahat. Jimin. Dari saat yoongi tengah asik berbicara dengan hu Joon dan yang lainnya, dia tidak bicara sama sekali. Dia lebih memilih untuk diam karena dia yang hanya anak baru. Yoongi dan yang lainnya kan sudah berteman sejak mereka masih SMP kelas 1 hingga sekarang. Dia tidak tau yang di bicarakan yoongi dan teman-teman lamanya, jika dia ikut bicara...di sangka Jimin sok tau. Jimin juga cemburu dan juga merasa tidak di anggap. Cemburu, karena yoongi di peluk oleh teman-temannya. Merasa tidak di anggap, karena yang lain bicara ia membisu dan tidak ada yang mengajaknya bicara. #DiKacanginTuhSakit. Jimin tidak menampakan wajah kesal dan cemburunya pada yoongi. Dia hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi sedikit pun. Walaupun tadi dia sempat senyum, walau senyumnya itu sangat,sangat tipis. tapi, apalah dayanya hanya seorang manusia biasa yang memiliki batas kesabaran. Akhirnya Jimin mengeluarkan ekspresi kesalnya. Dia menarik nafas nya berat lalu dia duduk di kasur."Kau kenapa, baby?" Tanya yoongi kepada Jimin. Jimin tidak menjawab dan memilih untuk mengabaikan yoongi dengan dirinya yang berusaha menyibukkan dirinya dengan ponsel yang ia genggam.
"Jimin..." Yang di panggil masih tetap setia dengan ponselnya. Yoongi dengan lembut memeluk Jimin dari belakang dan dia menaruh dagunya di pundak sempit milik Jimin. Jimin tidak memberontak, hanya dia mengabaikan yoongi saja.
"Satu pertanyaan dengan dua kata....kamu kenapa?" Ucap yoongi berbisik di telinga Jimin.
"Sepertinya aku tidak perlu memberi tau dirimu...kau coba saja pikir sendiri apa yang kau perlakukan padaku..." Jimin menjawab tanpa menolehkan pandangannya kearah yoongi. Ayolah, Jimin sekarang sedang merajuk. Yoongi peka untungnya.
"Oowhh, kamu cemburu dan merasa tidak di anggap ya?" Jimin menganggukkan kepalanya lucu sambil mematikan ponselnya dan beralih dengan bibirnya yang di majukan dan tangan yang di lipat di depan dada. "Maaf ya...karena membuatmu cemburu dan aku tidak memperhatikan dirimu....aku hanya ingin berbaur lagi dengan teman-teman lamaku..." Ucap yoongi memeluk Jimin sepenuhnya.
"Apa aku yang terlalu egois dan tidak mengerti perasaan yoongi hyung?" Batin Jimin yang malah lebih merasa bersalah dari pada yoongi.
"Mianhae, Hyung...harusnya aku yang mengerti apa yang kamu maksud..." Jimin membalas pelukan dari yoongi. Yoongi menggeleng lalu tersenyum.
"Tidak, jim...aku yang salah...aku mengabaikan dirimu hanya karena teman-teman ku...maklumi saja aku sangat merindukan masa SMP ku..." Ucap Yoongi. Jimin tersenyum lalu dia makin mempererat pelukannya pada Yoongi.
04/02/2019
Warning!
Story' mendekati end.
Selamat membaca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
사랑해 윤기 형~ ❤❤❤ (Yoonmin story✔)
FanfictionSeorang namja imut, pendek nan bentet. Yang baru saja pindah sekolah. Dan bertemu dengan namja dingin yang sangat manis. Penasaran? Langsung baca aja. ?