We Young

6.Lost Control

Tiba dimana saat chan akan Memasuki masa SMA setelah lulus SMP,dia ingin sekali pindah ke korea selatan.dia ingin mengungkapkan keinginannya itu kepada kedua orang tua nya.chan merasa harus memiliki tantangan baru dalam hidupnya.meskipun bahasa korea chan masih banyak kekurangan efek terlalu lama diluar negeri.lebih tepatnya lahir dan besar diluar negeri.pagi itu saat liburan semester akhir sekolah menengah pertama.kedua orang tua chan pulang dari kesibukannya. setelah 1 bulan tidak pulang kerumah.jika orang tuanya pulang pasti jeon juga pulang,mau gakmau.
Saat itu sarapan pagi diruang makan keluarga jung.chan mengungkapkan keinginannya untuk sekolah SMA di korea selatan.

Chan sangat gugup,takut jika ayahnya dan ibunya tidak mengabulkan permintaannya.
"mmm..dad,.."chan sangat gugup.

"ya,ada apa chan?"

"jika nanti saat SMA,aku ingin sekolah di Korea Selatan saja."

"apa yang membuatmu berfikir untuk meneruskan sekolah disana."

"Aku ingin suasana baru dad,juga ingin belajar kebudayaan dan bahasa korea lebih baik lagi."

Jeon hanya diam menyimak pembicaraan ayah dan anak itu,jeon jika sama ayahnya lebih tertutup.prisipnya iyain ajalah asal gak bawa bawa dia.

"apa kamu bersungguh-sungguh chan dengan keinginanmu itu."

"ya dad,aku bersungguh-sungguh ingin meneruskan sekolah di korea saja."

Eomma nya menyahuti pembicaraan serius itu.karena merasa khawatir chan disana sendiri.
"Tapi eomma khawatir chan,kamu disana nanti sendiri,hyung dan noona mu disini semua daddy eomma juga disini."

Chan berusaha meyakinkan eommanya."eomma kenapa harus khawatir,disana kan ada kakek nenek paman bibi,juga Ada si raon dan naeun juga."

Tiba-tiba sang ayah bertanya kepada jeon."bagaimana pendapatmu jeon,kalau adekmu sekolah di korea?"

Jeon menjawab dengan lempeng pertanyaan ayahnya.
"terserah chan aja,yang penting bisa jaga diri aku mendukung apapun pilihan chan."

Akhirnya ayah chan memutuskan untuk mengiyakan keinginan chan untuk meneruskan sekolah di korea Selatan.

Setelah makan mereka berkumpul di ruang keluarga.
Jeon pergi ke kamar mandi setelah makan tadi.
Chan dan jung mina ngobrol dengan orang tuanya.ketika jeon balik ke ruang keluarga langsung ditodong pertanyaan.

"jeon bagaimana kuliahmu?kapan wisuda.?"

"2 Bulan lagi dad."

"setelah lulus kamu pulang ke korea saja,temenin Chan sekolah disana kamu urus cabang di korea dan daddy yang akan handle semua yang disini."

Jeon melirik ke arah daddy nya dan mengangguk saja,dalem jantung jeon serasa pengen misuh.Tapi dia tahan sabar jeon sabar,orang sabar pantatnya lebar.anjiir apaan sih!!

Jeon menghela napas panjang,jeon sungguh lelah sebenarnya menjadi anak yang penurut yang menuruti semua kemauan ayahnya.jeon ingin sekali berontak,tapi jika dia berontak keluarganya dan bisnis yang dibangun dari nol akan hancur eommanya pasti akan menjadi sasaran ayahnya lagi.kekuatan jeon bertahan selama ini hanya eomma dan adik2nya.jeon merasa bertanggung jawab untuk kehidupan ke 3 orang yang disayangnya itu.

Saat jeon kecil sekitar masih SMP dia tahu keluarganya di ambang kehancuran.bisnis keluarganya hampir bangkrut.ayahnya mabuk-mabukkan.dan eommanya selalu menjadi sasaran kemarahan ayahnya.meskipun anak2nya tak pernah ayahnya sentuh.tapi jeon tau ibunya lebih menderita dari yang jeon bayangkan.

suatu hari saat jeon pulang sekolah dia mendapati rumahnya berantakan piring-piring pecah semua perabot dari kaca pecah lukisan,guci,photo dinding sudah tidak pada tempatnya.hari itu itu mina masih les jadi pulang sore dan chan saat itu masih berusia 5 tahunan dititipkan di korea dirumah kakeknya.jeon berlari ke kamar ibunya,jeon membuka kamar ibunya keadaanya lebih parah daripada diluar.jeon mendapati ibunya meringkuk di sebelah ranjang dengan menggenggam selembar kertas, jeon melangkah mendekati ibunya dan menginjak photo bertebaran yang ternyata photo ayahnya dengan seorang wanita lain,jadi selama ini ayahnya selingkuh.meskipun saat itu jeon masih SMP dia tau di photo itu bukan photo ibunya dan tertera tanggal di ambil photo itu 2 bulan yang lalu.Jeon memeluk ibunya yang sangat ketakutan dan menangis histeris sambil menggenggam selembar kertas ternyata surat gugatan perceraian.jeon sangat marah kepada ayahnya hingga saat ini dendam itu masih ada.saat ayahnya pulang kerumah jeon langsung memukuli ayahnya dan hasilnya tubuh jeon kecil didorong oleh ayahnya dan ditinggal gitu aja masuk kekamar ibunya dan langsung menguncinya.jeon berlari kepintu kamar ibunya dan berakhir sia-sia jeon meringkuk didepan kamar ibunya dan terdengar suara tangisan jeritan kesakitan ibunya.jeon hanya bisa menangis sambil memukul mukul pintu kamar.