We Young

8.Home.

2 bulan kemudian chan sudah berada di korea selatan,dirumah neneknya.chan sangat senang dan menikmati suasana seperti ini,halaman rumah neneknya yang luas bisa untuk bermain,kebun bunga di samping rumah,pohon sakura didepan rumah dibelakang rumah ada hutan pinus perbukitan.chan sangat rindu suasana seperti ini.

meskipun chan dari keluarga kaya tapi chan memilih tinggal bersama nenek dan kakeknya di desa jauh dari kota,dia juga memilih sekolah yang dekat dari rumah.dia sudah bosan menghirup Karbondioksida perkotaan yang sangat berpolusi.dan meskipun sekolah chan didesa tapi ini satu-satunya sekolah didaerah yang memiliki fasilitas terbaik.gedung besar,
fasilitas lengkap,mulai jenjang SD,Smp,dan SMA jadi satu di gedung yang sama.
chan pulang dan pergi sekolah bersama raon meskipun raon masih SMP kadang pulang sekolahnya tidak sama,karena sudah berbeda jadwal kegiatan sekolahnya.Raon anak dari bibinya raon anaknya sangat friendly dan mudah bergaul.Raon sangat berisik duplikatnya mark.berbicara tentang mark,mark tetap melanjutkan sekolah di Amerika karena tidak diijinkan orang tuanya untuk pindah ke korea selatan,
karena Mark sudah jadi warga negara Amerika.orang tua mark khawatir jika dikorea Selatan dia merasa terasing dan yang sangat ditakutkan orang tua mark adalah menjadi korban bullying karena korea selatan sangat rasis.selain itu bahasa korea mark sangat buruk.daripada disana nanti dia gak bisa beradaptasi dengan baik lebih baik melanjutkan sekolah tetap di Amerika dan sesekali ke korea Selatan untuk liburan.

saat hari pertama chan masuk sekolah,dikelas chan hanya menjawab seperlunya itupun jika ditanya guru,selain guru dia jarang menjawab pertanyaan dari teman-teman yang ingin mengajak ngobrol sama chan.dia akan membatasi pertemanannya lagi dan lagi.kalau di Amerika dia masih bisa terbuka tapi disini dia memilih lebih diam karena apa,ya..karena chan merasa bahasa koreanya buruk.jadi diam chan bukan karena hal lain,tapi memang kelamaan di Amerika chan merasa bahasanya korea dia buruk,jadi dia berbicara dengan dua bahasa yaitu bahasa campuran Inggris dan korea.memilih diam dan menjadi sok cool lebih keren daripada nyerocos unjung-ujungnya di buly.bukan karena apa,dikorea Selatan sangat terkenal rasismenya.meskipun cowo sekeren seganteng chan gak bakal kena bully.jadi lebih baik chan diam.

Disekolah chan merasa baik-baik saja dia lebih senang sekolah disini.apalagi saat ini musim semi melihat bunga sakura bermekaran membuat hatinya jadi ikut berbunga bunga.tempat favorit chan berada dibawah pohon sakura ditaman belakang sekolah,disini lumayan sepi karena anak-anak lain lebih suka dikantin dan taman depan sekolah.

Saat ini chan sedang tiduran ditempat favorit chan dibawah pohon sakura ditaman belakang sekolah yang berbatasan dengan gunung.chan memejamkan matanya rasa kantukpun mendatanginya bunga sakura berjatuhan diwajah chan seolah membelai pipi chan agar tertidur dengan nyenyak, ketenangan chan tiba-tiba berubah saat chan mendengar keributan.ya..lagi lagi chan melihat bullying disini sangat sering seperti itu.oknum-oknumnya itu-itu saja.chan berkali kali merekam itu dan mengirimkan lagi ke dewan sekolah.dan mereka yang melakukan bullying akan dipanggil ke ruangan dewan sekolah mereka hanya diberi teguran.chan sangat muak dengan dewan sekolah disini yang memandang uang jabatan adalah segalanya.kenyataanya memang seperti itu,para pelaku bullying merupakan anak pejabat daerah di wilayah kota ini.dan para korban bullying merupakan anak dari keluarga kurang mampu.

Chan beranjak dari tempat dia beristirahat kemudian pergi meninggalkan keributan itu setelah merekam dan mengirimkan ke dewan sekolah.
dewan sekolah tidak akan memberi skors maupun hukuman kepada anak-anak itu tapi setidaknya dia menghentikan tindakan mereka untuk sekarang tanpa harus turun tangan secara langsung dan akan berakhir dianggap sebagai pahlawan bagi para korban.Chan tidak mau seperti itu.