14.Karena Hujan tak pernah tau dia jatuh akan membasahi apa...

32 3 2
                                    

drrrt...drrtt..
suara getar handphone memecah kesunyian dipagi hari yang dingin ini..ya desember sudah memasuki musim dingin salju juga sudah turun.

drrrttt...drrrttt..drrrt.. tak kunjung berbalas panggilan itu.

Sementara yang punya handphone masih tidur dia tidak terbangun dan terganggu dengan suara dering telfon itu.

08:00 suara alarm memekakan telinga membuat dia terbangun.yaah..akhirnya dia bangun.dia mengambil handphone nya melihat 39 panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak dikenal.hari ini hari minggu,biasanya tugas kantor tidak akan ada untuk hari libur seperti ini.

dia mencoba menghubungi nomer tersebut.

tuuttt..tuttt..tuttt..
panggilan belum terjawab.

di menit terakhir tutt..

"hallo"..
Jeon mematung mencerna dia hafal dengan suara tersebut.

diujung telfon suara itu begitu panik dia menangis tersedu sedu meminta pertolongan kepada jeon.setelah tau apa yang disampaikan oleh orang itu jeon merasa hancur,tak terasa handphone ditanganya pun terjatuh.

menitikkan air mata pun tak terasa,karena hatinya sudah sangat sakit.jeon bergegas kekamar mandi dan bersiap siap untuk pergi.

ya dia akan pergi.
Amerika Serikat adalah tujuannya.

Sementara itu diruang makan semua keluarganya berkumpul untuk sekedar formalitas sarapan pagi,tapi tidak untuk jeon dipagi itu.jeon baru pulang kerumah tadi malam pagi ini dia akan pergi lagi.

dengan tergesa gesa jeon berjalan sampai ditegur pun dia gak nengok.

"lihatlah putra yang kau besarkan dia tidak tahu sopan santun!!"

ibu jeon hanya melirik saja kearah ayah jeon karena sudah muak dengan semua ocehannya.

chan baru keluar dari kamar bingung melihat kakaknya tergesa gesa seperti itu.dia mencoba bertanya kepada ibunya.

"eomma..hyung mau kemana?"

"entahlah nak,mungkin ada pekerjaan yang mendesak dikantor!"duduklah eomma memasak makanan kesukaanmu,nasi goreng kimchi!!"

"wuaah ini enak!!"

"makan yang banyak chan,kamu anak kebanggaan ayah!!"
ayah chan menepuk nepuk punggung chan dengan bangga.

itulah keluarga kecil yang terlihat bahagia di pagi hari itu.

jeon sudah sampai di bandara dia sangat tergesa gesa,sampai sampai dia lupa membawa paspornya,alhasil dia kembali lagi kerumah.untung saja penerbangannya masih 2 jam lagi.cukuplah untuk bolak balik bandara kerumah.

Sampai dirumah dia langsung bergegas masuk,diteras depan dia mendapati ayahnya yang sedang bersantai dengan membaca koran.

jeon berdecih dengan tingkah laku ayahnya itu,seolah dia menjadi seperti ayah yang baik.

Jeon berjalan tak acuh didepan ayahnya itu.

hingga suara menginterupsi nya.
"kamu terburu buru seperti itu mau kemana?"dengan masih memegang koran paginya.

jeon berhenti dia tidak bisa menahan lagi emosinya yang sendari tadi dia menerima telfon pagi itu.

"ini perbuatan ayah kan!!"jeon berteriak lantang.

ayahnya melipat koran lalu menaruhnya dimeja.

"apa maksudmu,ayah tidak tahu apa yang kau bicarakan!!"
entah ayah jeon pura-pura atau memang tidak tahu menahu.

"sudah ku bilang!!jangan sampai menyentuh mereka tapi ayah masih saja mengganggu mereka,aku sudah mengikuti apapun kemauan ayah,akan tetapi ayah tidak menepati janji itu!!"jeon sangat marah dia menggebrak pintu lalu pergi masuk kedalam rumah.

We YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang