10.Heartbeat.

173 9 4
                                    

Ketika pagi menjelang akan sangat lama menunggu senja kembali datang.begitupun menjalani waktu dari detik menit bahkan jam hingga sampai penghujung senja.ketika senja langit berubah menjadi berwarna jingga matahari tenggelam berganti dengan pekatnya malam ditaburi bintang dan bulan.suasana menjadi hangat jika langit cerah bertabur bintang tapi jika diselimuti awan tebal dan mendung suasana menjadi suram tanpa remang cahaya bulan dan bintang.melihat bintang di tempat tinggi merupakan hal yang sangat menakjubkan.kalian bisa mencobanya jika hobi mendaki gunung.

Seperti cuaca yang mendung diselimuti awan tebal dan begitu suram,begitulah suasana hati jeon.

Pagi hari ketika dia berangkat kerja lagi dan lagi ayahnya meneror jeon.dengan panggilan-panggilan telfonnya.jeon hanya mengabaikannya.dia fokus sarapan pagi dan kemudian berangkat kerja.

Sebelum berangkat kerja,jeon menuju suatu tempat,dia harus menyelesaikan sesuatu itu dengan cepat dan tepat.agar misinya segera tercapai.
sejauh ini sudah 50% persiapan dan tidak ada yang tau.ayahnya sekalipun,jeon mati matian menyembunyikan semua itu dari semua orang.
Sejauh ini jeon puas dengan hasilnya karena sesuai dengan keinginan dan apa yang diharapkannya.

Chanwoo.

Pagi hari rutinitas seperti biasa dia berangkat sekolah sebelum berangkat dia sarapan,tapi pagi ini dia sarapan tidak menemukan hyungnya ikut sarapan bersamanya.chan melihat kamar hyungnya sudah kosong.sarapan sudah disiapkan sama bibi yang bekerja dirumah nenek chan.tapi nenek mereka jarang dirumah ini,sang nenek lebih sering menemani kakek dirumah satunya dikota sebelah.chan sarapan sendiri tanpa hyungnya,mungkin hyungnya buru-buru bekerja.

Chanwoo biasa dipanggil chanu oleh teman-teman di kelasnya.sampai saat ini belum juga mendapatkan teman yang menurut dia cocok dengannya dan sehati dengannya.chan benar-benar berhati-hati dalam mencari teman.dia sangat pemilih,dia paling tidak suka mendapatkan teman yang bermuka dua.

Kring..kring..
Bel berbunyi panjang.
Tandan istirahat siang disekolah chan dimulai.chan bergegas ke kantin untuk mengambil makan,kemudian duduk ditempat favoritnya,yaitu kursi paling belakang dan paling pojok.dia suka menyendiri disitu tanpa ada teman yang menemani.meskipun baru beberapa bulan disini chan sekarang sudah agak lancar berbahasa korea,tapi chan belum benar-benar Percaya diri jika harus mencari teman dan berkenalan.meskipun tanpa berkenalan,yang ingin berteman dengan chan sangat banyak.chan masih berfikir 2X untuk itu.

Praang..
Suara nyaring nampan makanan chan terjatuh.

Semua mata tertuju pada kejadian dikantin siang itu.

Chan masih terdiam.kemudian dia melihat gadis sedang menunduk menangis terisak.
Chan membantu gadis itu untuk berdiri.

"kamu tidak apa-apa?"
Chan berjongkok menanyakan keadaan gadis itu.

Gadis itu menutup wajahnya sambil terus terisak.

Chan mencoba meraih bahu gadis itu,membantu dia agar bisa berdiri.dan memapah gadis itu duduk di kursi kantin.

Chan pergi membeli minuman dingin.gadis itu masih menangis meskipun sudah gak separah tadi.

"minumlah selagi dingin,biar suasana hati lu dingin."chan menyodorkan minuman dingin kepada gadis itu.

"ya,terima kasih!!"gadis itu hanya memegang dan memutar mutar botol minuman itu sambil sesekali mengelap air matanya.

Semua orang dikantin masih melihat interaksi chan dan gadis itu.tapi chan tetep cuek melanjutkan minum dan sesekali mengajak ngobrol gadis itu.

"apakah mau aku ambilkan makan siangmu?"

"tidak usah,aku sudah terlalu banyak merepotkanmu."

"tidak,aku hanya membelikanmu minum itu sama sekali tidak merepotkanku."

We YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang