Track 3

3.8K 567 61
                                    

Senin, 2016

" Hah? Kak Dirga bilang gitu sama lo?"

Gue mengangguk ketika menceritakan ke Melati apa yang gue alami kemarin- saat bersama dengan Kak Dirga.

" trus lo jawab gimana?"

" gue gak bisa jawab, pikiran gue terbagi antara omongan Kak Dirga sama gue lagi ada di puncak biang lala. Kan gue takut tinggi"

Melati terkekeh pelan sambil laniut menulis tugas yang diberikan oleh Bu Titin- guru bahasa indonesia yang kali ini gak masuk dengan alasan membawa anaknya ke rumah sakit.

" dan lo tau mel, parahnya lagi gue diatas itu nangis bukan karna omongan kak Dirga, tapi karna biang lalanya gak gerak gerak"

"bhuahahaha"

Tawa Melati meledak seketika, anak anak dikelas yang mulanya mencatat tugas sontak berpindah pandangan menatap kami berdua.

" maaf ya gaes, ini Melati lupa minum obat kemaren"

Gue mengalihkan atensi kepada Melati yang masih tertawa hingga saat ini.

" udah sih Mel, gak usah ketawa ntar lo sendiri yang ngalamin, gue ketawain balik lo"

Tawa Melati mulai terhenti, digantikan oleh wajahnya yang memerah dan matanya yang berair.

" jahat lo"

Memilih untuk tidak memerdulikan Melati, gue memilih untuk kembali mencatat tugas yang di berikan Bu Titin. Keadaan kelas kembali sunyi. Memang sih, dibanding kelas kelas yang lain, kelas gue bisa dibilang kelas paling rajin satu angkatan.

Rajin apaan, setiap ngumpulin uang aja paling terakhir.

Ya, kelas gue terkenal dengan julukan rajin-rajin-pelit. Dimana anaknya paling semangat saat ada suatu acara sekolah, namun bisa menjadi paling malas secara bersamaan saat disuruh mengumpulkan uang.

" Jehan!"

Konsentrasi gue untuk mencatat buyar ketika melihat Yanuar sedang berdiri di pintu sambil dadah dadah dan menjadi objek tontonan anak kelas.

"apaan?"

Bukan gue yang menyahut, tapi Melati. Entah kenapa anak itu tiba - tiba menyahut panggilan Yanuar yang kini sudah masuk ke dalam kelas.

" gue manggil Jehan, bukan Lo"

Melati mencibir, dan dilanjutkan dengan Yanuar yang mengetuk kepala Melati menggunakan kotak pensil punya gue.

" apaan Yan?"

" nggak papa sih gabut gue di kelas"

" bolos ya lo?" Melati.

" enak aja nggak ya"

Gue gak minat untuk melihat mereka berdua yang berdebat setiap kali mereka bertemu. Akhirnya gue memilih untuk segera menyelesaikan catatan gue agar gue bisa tidur dengan tenang setelah ini.

" ini guru - guru kayanya gak niat ngajar deh. Masa udah mepet UAS gini malah banyak yang izin" Yanuar.

Baik gue maupun Melati gak ada yang mau ngegubris perkataan Yanuar. Males, terlalu mainstream pembicaraannya. Gue maupun Melati tetep fokus untuk mencatat tugas yang diberikan oleh Bu Titin dan mencapai tujuan akhir- tidur dengan tenang.

" Jehan, soal gue yang berantem sama Kak Dirga"

Oke, untuk kali ini gue ngalah. Entah kenapa pembicaraan mengenai Kak Dirga membuat gue menjadi penasaran.

Mengalihkan pandangan menjadi menatap Yanuar, gue memberikan tatapan seolah gue minta penjelasan.

" itu salah paham"

[1] Little Spaces - Doyoung NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang