⁕awas gumoh!⁕Dini hari, 2 Februari 2017
Lorong rumah sakit itu sepi. Menyisakan seorang Keanu Dirga Yudhistira yang bersandar pada pintu ruangan ICU.
Menatap nanar orang – orang yang berlalu-lalang pada dini hari ini. Sibuk memikirkan tentang kemungkinan terbesar yang akan terjadi nanti, sampai esok hari.
Fatim Hella Ningtyas, satu – satunya perempuan dalam hidup Dirga yang membuatnya bisa bertahan hidup sampai sekarang. Tentunya, sebelum ia jatuh cinta kepada Jeanne Jehan Haffizah, adik kelasnya sendiri.
Hella atau pada saat remajanya di panggil Fatim kini terbaring tidak sadarkan diri di bangsal ruang ICU dengan bantuan alat yang menyokongnya untuk bertahan hidup.
Hella terjatuh. Saat ia hendak membasuh hidungnya yang mimisan tadi dan berakhir membenturkan kepalanya pada ujung pantry yang mengakibatkan pendarahan hebat pada otaknya.
Dirga menghela nafas. Seharusnya, tadi ia tidak membiarkan ibunya keluar dari kamar. Seharusnya, tadi ia membiarkan teman-temannya tetap berada di kamar agar ibunya tidak terbangun. Dan seharusnya, Dirga tidak usah bangun saja malam tadi, dan membiarkan teman – temannya tetap berada di luar rumah. Toh mereka akan pergi dengan sendirinya.
Tapi apadaya, yang bisa dilakukan Dirga adalah memikirkan kata seharusnya, yang padahal tidak akan mengubah keadaan.
Dirga berada disini karna takdir. Ibunya terjatuh karna takdir. Ibunya yang memiliki suatu penyakit adalah takdir. Dan ayahnya meninggal, juga karna takdir.
Dirga memijat pelipisnya perlahan ketika sekelebat memori hari itu terputar bagai film rusak diotaknya. Hari, dimana ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ini, saat usianya masih sangat remaja saat itu.
Dirga 13 tahun harus menerima nasib hidup berdua saja dengan ibunya. Saat itu, Dirga 13 tahun masih sangat membutuhkan perhatian ibunya.
Tetapi ibunya justru mengabaikannya dan hanya memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kembali suaminya. Dan Dirga 13 tahun, juga sibuk mencari cara, agar mendapat perhatian.
Pola pikir Dirga yang seperti itu berakhir ketika keadaan ibunya yang semakin parah. Sampai-sampai ibunya nekat untuk menggali kembali makam sang ayah hanya untuk mengambil tulang belulangnya saja.
Semuanya dilakukan dengan alasan sederhana, Ibunya dan Dirga sudah dibuang oleh keluarga besarnya. Dan satu – satunya yang melindungi mereka adalah ayahnya.
Lagi-lagi Dirga menghela nafas. Teringat tentang pesan sang Ayah sebelum beliau meninggalkannya.
Nanti, kalo cari calon istri jangan kaya papa ya. Kasian nanti istrimu dibuang keluarganya. Kalo bisa cari yang seiman aja.
Dirga 13 tahun hanya menganggukan kepalanya semangat karna pada saat itu, ia masih belum mengenal rasa sayang yang di dapatkan dari selain anggota keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Little Spaces - Doyoung NCT
FanficKami bertemu Bertatapan seolah saling mengungkap rindu Kamu, dengan kalung salib di leher mu. Aku, dengan tasbih digenggamanku ,-jh, Senin 2019 [PERMATA the series] Start : 190109 Fin : 190604