Track 2

4.9K 655 111
                                    

Minggu, 2016

Sesuai janji Kak Dirga, gue hari ini jalan sama dia. Gue nunggu Kak Dirga di depan masjid yang biasa gue datengin kalau shalat dhuha. Gue setelah shalat dhuha memang sempet ngebantu pengurus masjid buat beres – beres juga. Gapapa lah, lagian gue janjian sama Kak Dirga masih lama, nunggu dia pulang gereja.

Gue dan Kak Dirga memang janjian untuk ketemu di taman deket Masjid. Karna kebetulan Gereja Kak Dirga dekat dengan Masjid. Daripada Kak Dirga harus ballik kerumah, mending Janjian aja. Jadilah gue nanti jalan jalan bawa mukena sama tasbih:)

Gue nunggu Kak Dirga lumayan lama, sekitar 30 menit sampai Kak Dirga datang. Gue masuk ke mobil dan Kak Dirga langsung memasangkan seltbelt. Kebiasaan memang kakak ini, kan gue jadi deg-degan kak.

"mukena?"

Gue memberikan mukena beserta tasbih yang tadi gue genggam ke tangan Kak Dirga lalu ia letakkan di kursi belakang, disamping Al-kitab dan Rosario milik Kak Dirga. Gue tersenyum masam. Perbedaan ini....indah ya?

" mau kemana kak?"

" gak tau"

"Ye kakak mah, harusnya tentuin dulu baru ngajak keluar"

Kak Dirga Cuma terkekeh pelan dan fokus sama jalan. Sedang gue memilih buat melihat jalanan dari jendela. Gak ada suara kecuali radio. Tumben dihidupin?

Lagu Remaja dari Hivi! terputar. Membuat gue maupun Kak Dirga bersenandung kecil.

" kak aku baru sadar suara kakak bagus"

" astaga, tiga tahun kebelakang lo kemana aja?"

" yakan kakak jarang nyanyi"

" gue tiap curhat sama lo aja manggilnya pake nyanyi"

" lahh iya"

Kak Dirga mendengus kecil lalu terkekeh. Ini kok hari ini dia banyak senyum? Abis di ruqyah apa gimana? karna keasikan ngeliatin Kak Dirga yang lagi ketawa, pandangan gue terhenti di telinga Kak Dirga. Piercing.

" kak, gak niat copot itu?"

" nggak tahu"

" oh"

Kak Dirga menoleh sekilas dengan tatapan gak percaya.

" udah gitu doang?"

" emang iya, trus mau gimana lagi?"

" gak nyuruh nyopot?"

" emang kalo aku yang nyuruh mau dicopot?"

" Nggak juga sih"

Gue memilih untuk gak banyak ngomong lagi. Tapi gue kepikiran satu hal, emang dia gak ketangkep BK pake itu? Daripada gue kepo yakan, mending gue Tanya.

" kak, emang gak ketangkep BK itu?"

" itu apa?"

" yaitu, rambut warna biru sama yang di kuping"

" oh, nggak"

" Kok?"

" iyalah, gue setiap razia kan bolos"

Yaelah. Udah kelas tiga masih bolos. Gue mendengus pelan dan memalingkan pandangan kearah jendela. Gak terlalu ambil pusing sama masalah tadi.

Tapi namanya juga Jehan, bersikap sok gak peduli padahal tetep aja masih kepo.

" tau darimana kalau mau razia?"

" Tian kan osis"

" trus Kak Tian ngasih tau Kakak buat bolos gitu?"

[1] Little Spaces - Doyoung NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang