Track 10

2.5K 368 9
                                    

Februari, 2017

Hari ini tepat ulang tahun Kak Dirga. 18 tahun yang lalu, tangisan bayi di salah satu rumah sakit terdengar menandakan seorang bayi laki - laki telah lahir dari rahim perempuan hebat.

Gue sengaja gak mengucapkan pada dini hari seperti orang lain merayakan ulang tahun orang terkasih pada umumnya. Justru sebaliknya, gue berencana untuk pura - pura lupa dan berakhir mengucapkannya saat detik detik pergantian hari nanti.

Jahat memang. Tapi gue memilih untuk menjadi orang yang terakhir mengucapkan. Karna menjadi yang terakhir lebih baik daripada menjadi yang pertama. Asekk.

Gue segera turun sehabis shalat subuh guna menyapa Mama dan Ayah yang mungkin sudah siap di meja makan.

Menuruni tangga perlahan, gue berpapasan dengan Bang Jefferey di penghujung tangga yang tampak pucat.

" Napa bang?"

Bang Jefferey tidak menjawab melainkan langsung melengos meninggalkan gue yang masih bingung dengan perubahan sifat Bang Jeff.

Gue melanjutkan perjalanan menuju meja makan agar Mama dan Ayah tidak lama menunggu. Menarik kursi dan mengambil piring, gue berniat untuk bertanya tentang apa yang terjadi pada bang Jeff.

" bang Jeff kenapa ma?"

Mama menoleh sebentar dan lanjut menuangkan nasi di piring Ayah seraya menjawab pertanyaan gue.

" gak enak badan katanya"

" lah masa? Tadi malem gak papa"

" gak tau, abangmu kan absurd"

Gue memilih untuk tidak peduli lagi dengan tingkah absurd bang Jefferey pagi ini dan kembali memakan sarapan guna mempersingkat waktu agar nggak telat berangkat ke sekolah.

Meletakkan piring bekas sarapan dan mencucinya, gue berpamitan kepada Mama dan Ayah untuk berangkat sekolah terlebih dahulu.

" nggak mau bareng ayah aja Je?"

Gue segera memakai sepatu dan mengangguk antusias karna ayah jarang memberi tawaran seperti ini.

Lumayan, hemat ongkos

Gue meletakkan tas dibangku yang seperti biasa sudah ada Melati yang menemani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue meletakkan tas dibangku yang seperti biasa sudah ada Melati yang menemani. Entah kenapa Melati suka sekali berlama - lama di kelas sampai nekat untuk datang bahkan sebelum pintu gerbang dibuka.

Namun hari ini wajah Melati tidak seperti biasanya. Sedikit murung entah karena apa. Gue teringat tentang pesan yang dikirimkan oleh bang Jefferey kemarin malam tentang undangan mengajak Melati ikut serta dalam perayaan ulang tahun Kak Dirga.

" Mel ada undangan"

Melati menoleh sedikit sebelum akhirnya menunduk lagi seperti semula.

" dari siapa?"

[1] Little Spaces - Doyoung NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang