επτά-

2.7K 461 47
                                    


G
U
E
Ŕ
Ŕ
À






Gera, Yunani

Semenjak hilangnya jungwoo. Taemin berusaha membuat istrinya kembali seperti dulu saat jungwoo belum menghilang. Sohyun bahkan menjadi anak gadis yang pendiam.

"Luna" panggil taemin. Sudah lama taemin tidak memanggil nama istrinya dengan nama pendeknya. Luna yang semula melamun memandang taemin "Apa?" jawabnya pelan.

"Kau harus makan, sayang. Percayalah jungwoo akan kembali" Taemin mendekat lalu duduk di samping istrinya. Pandangan luna kembali menjadi kosong "Ini sudah lama, terlalu lama. Mereka tidak akan kembali" perlahan air matanya jatuh. Sungguh semenjak kepergian jungwoo luna merasa ada sebagian jiwanya yang hilang. Rasa takut selalu menyelimuti disetiap harinya.

"Ayah...." Taemin menoleh ke sumber suara. Itu sohyun, ia membawa nampan berisi bubur untuk ibunya. Raut wajahnya juga terlihat sedih. Taemin menganggukkan kepalanya. Sohyun tersenyum lalu berjalan ke arah meja kecil di samping tempat tidur. Saat ia meletakan makanannya sohyun melihat ibunya penuh air mata. Sohyun menunduk lalu memegang pipi ibunya itu "Ibu percaya pada kakek. Kakek akan membawa kakak pulang"

Andai saja taemin bisa kesana. Memiliki kemampuan seperti ayahnya. Mungkin ia bisa membawa jungwoo kembali.

"Jungwoo bertahanlah" batin taemin.

-🔅🔅🔅-

"Aduhh" Jungwoo mengusap kepalanya. Ada orang yang berani menendang kepalanya saat ia tertidur. Saat jungwoo membuka matanya ia melihat seseorang. Masih samar karena cahaya.

"Kau siapa?" ucapnya. Lalu berjongkok di samping jungwoo. Jungwoo perlahan menegakakan tubuhnya. Mengeleng-gelengkan kepalanya pelan. Lalu menoleh ke arah samping.

Itu lucas..

Jungwoo mengalihkan tatapannya dari lucas. Ini situasi yang gawat. Semoga saja lucas tidak mengenali wajahnya.

"A-aku pelayan baru" ucap jungwoo sambil menundukan kepalanya.

"Pelayan baru? Sejak kapan? Kau ikut seleksi manjadi pelayan bagian mana? Dimana letak asrama mu?" Tanya lucas beruntun. Terlukis senyum di wajah lucas.

Mendengar pertanyaan lucas membuat jungwoo semakin gelagapan. Teryata menjadi pelayan disini haru ikut seleksi? Hah yang benar saja!.

"A-aku di bagian dapur. Asrama ku di dekat a-samping istana tak terlalu jauh dari sini dan aku lupa kapan diterima disini. M-maaf" Jungwoo masih menunduk menyembunyikan wajah cemasnya. Berharap lucas tidak menanyakan hal yang lain.

"Aaa- bagian dapur. Kenapa saat aku kesana tadi aku tidak melihat mu?"

Skakmat

"Karena pada saat kau kesana aku pergi mengantar makanan. Y-ya begitulah".

"O" Lucas perlahan berdiri. Merentangkan kedua tangannya "Kau boleh pergi" ucap lucas.

Jungwoo sesegera mungkin berdiri lalu membungkuk sebagai tanda hormat. Ia melangkah mundur. Saat jungwoo berbalik rasa lega memenuhi jungwoo. Lucas tidak mengenalinya.


Lucas memandang pungung jungwoo yang menghilang di belokan lorong.

'GUEŔŔÀ ✒ LUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang