δεκαέξι

2.4K 360 35
                                    


G
U
E
Ŕ
Ŕ
À

  "Bagaimana keadaan disana?" tanya pria berpawakan dingin dengan tangan sebagai tumpuan kepalanya. Ia memandang pria yang lebih muda dihadapan nya.

"Sesuai rencana La Estrella melakukan entrenamiento, kurang lebih ada 100 ribu pasukan yang dilatih, mereka tercampur menjadi satu golongan dengan prajurit biasa. Dan kabarnya mereka juga akan merencanakan seragan udara secara beruntun" jawab pria muda yang masih setia menunduk.

Hendery merengangkan tubuhnya lalu mendekat kearah pemuda itu. Satu tepukan tangan yang dilakukan hendery membuar pemuda itu sedikit tersentak.

"Kerja bagus, tetap pantau mereka. Ku memang bisa diandalkan" puji hendery. Pemuda itu tersenyum kearah hendery.

"Kau boleh kembali" perintah hendery dan tentunya disetujui oleh pemuda itu. Ia berbalik dan mulai melangkah keluar tapi belum sepenuhnya sampai di depan pintu langkahnya terhenti.

Raja memanggilnya.

"Aku pikir kau harus membawa beberapa orang prajurit" ucap hendery.

"Terlalu beresiko" jawabnya jujur.

"Tidak, percaya padaku. Mereka caster, dan mereka akan memberitahu mu rencana yang aku persiapkan" jelas hendery tidak ingin ada penolakan tentunya.

"Baiklah" Pemuda itu menurut dan melanjutkan langkahnya.

Melihat pemuda itu telah benar-benar pergi, Hendery berbalik menuju singasananya. Netra hitam hendry melebar menyelimuti bagian putih dari matanya, salah satu sudut bibirnya terangkat. Sebuah rasa kepuasan terukir diwajahnya.

"Tunggu saja hingga waktunya tiba, kerajaanmu akan hancur. Yunho. Semua yang kau miliki. Akan kubayar kematian yang diperpuat oleh ayahmu" guman hendery dengan tawa yang memenuhi ruangan itu. Sebuah lingkaran hitam menyelimuti singasana nya. Kulit tan nya yang semula bersih kini membentuk sebuah pola acak yang hampir memenihi seluruh kulit ditubuhnya.

"Pilihan mu hanya ada dua yunho. Mati ditangan ku atau mati ditangan anak anak mu" bantin hendery.

Sebuah dendam yang tertanam pada tubuh hendery sejak ia berumur 15 tahun, tepat dimana orang tuanya terbunuh dipeperangan. Karena kematian ayahnya membuat hendery diangkat menjadi raja diusia yang muda. Awalnya semua petinggi meragukan nya tapi jika mereka mengangkat raja diluar garis keturunan kerajaan murni maka itu menyalahi aturan dan tidak ada pilihan lain selain menganggkat hendery sebagai raja. Dan karena kerterpurukan kerajaan nya  saat itu membuat tekat hendery semakin memuncak untuk membuat kerajaan nya bangkit dan nyatanya ia berhasil. Espacio menjadi kerajaan yang kuat sekarang. Dan kekuatan nya itulah yang akan hendery gunakan untuk pembalasan dendam atas peperangan 10 tahun silam.

-🔅🔅🔅-

"Arghh.. hh" desah seseorang dalam kukungan pemuda lain diatasnya.

"Yang Muli —— ah... Jangan sentuh..hh" Tolak taeyong berusaha melepaskan cengkraman tangan jaehyun tepat dikemaluan nya.

"Bisakah kau diam" perintah jaehyun mutlak. Ia menarik kedua tangan taeyong kebelakang punggung dan mengikatnya. Jaehyun mendorong taeyong hingga pipi taeyong menempel pada dinding.

'GUEŔŔÀ ✒ LUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang