δεκατρείς-

2.6K 423 67
                                    


G
U
E
Ŕ
Ŕ
À







5 Februari 2018

Gera, Yunani

Sudah dua bulan jungwoo dan woosung tidak kembali. Hal itu membuat rasa kekhawatiran taemin kian bertambah. Tentu saja sebagai seorang ayah dan seorang anak ia tidak ingin kedua orang yang ia cintai terluka dan yang hal yang terburuknya terbunuh.

"A-ayah kapan kakak akan pulang?" ucap sohyun mendekat ke arah taemin yang sedang duduk didekat jendela. Taemin yang mendengar suara seseorang membuat lamunan nya buyar.

"Ah sohyun, kau sudah pulang ya?" tanya taemin. Tangannya mengelus pucuk kepala putrinya.

"Ayahhh" rengek sohyun. Ayahnya mengalikan pembicaraan hal itu yang sohyun tak suka dari ayahnya. Taemin menghela nafas panjang lalu tersenyum simpul kearah putrinya.

"Kita tunggu saja ya. Sekarang kembalilah ke kamar dan temui ibu mu lalu ajak dia makan siang" ucap taemin halus. Sohyun kecewa dengan jawaban yang ayahnya berikan. Bukan jawaban itu yang ia inginkan. Ayahnya selalu mengatakan tunggu saja, mereka akan baik-baik saja. Tapi ini sudah 2 bulan! Dan tidak ada kabar sama sekali dari kakaknya maupun kakeknya. Bagimana sohyun bisa tenang?.

"Kalo begitu - aku pergi dulu" ucap sohyun dengar wajah penuh kekecewaan lalu berbalik dan meninggalkan ayahnya sendiri.

Karena masalah ini yang menimpa keluarganya, ia harus pindah sekolah. Awalnya taemin tidak mengizinkan nya dan menyuruh agar sohyun kembali ke korea karena masa liburan nya telah berakhir tapi sohyun menolak keras permintaan ayahnya. Dan permintaan untuk pindah sekolah adalah keinginan sohyun sendiri.

Krett

Sohyun perlahan mendorong pintu kayu itu. Melirik kedalam dan melihat ibunya sedang bersama seorang pelayan.

"Ibuuu..." panggil sohyun mendekat.

"Ah kau sudah datang rupanya. Sudah makan siang?" tanya luna dengan sebuah senyum diwajahnya.

Sang pelayan yang tau sohyun datang segera berdiri dan menunduk sembari tesenyum.

"Selamat siang" ucap pelayan itu yang bernama somi. Sohyun membalas ucapan selamat siang dari sang pelayan dan duduk dikursi kosong yang tadi ditempati oleh somi.

"Baru saja aku ingin mengajak ibu makan teryata ibu baru saja selesai makan ya" ucap sohyun menatap mangkuk-mangkuk kosong yang ada dimeja.

"Kalo begitu cepat ganti baju dan makan siang"

"Saya sudah mempersiapkan makananya dimeja makan. Anda bisa mengambilnya" ucap somi. Sohyun menatap somi bingung. Dia bisa berbahasa korea?.

"Kau.. Bisa berbahasa korea?" tanya sohyun.

"Tentu saja,aku orang korea. Tapi selama 5 tahun ini aku tinggal sini bersama kakek kalian" jelas somi.

"Owhh" sohyun mengangguk mengerti. Suara dekacakan keluar dari mulutnya. Sang ibu yang tau wajah puterinya murung pun mengusap wajah sohyun.

"Ada apa?" tanya sang ibu halus.

"Kakak-- " ucap sohyun dengan suara parau kemudian menunduk dengan wajah yang sedih. Usapan tangan yang dilakukan sang ibu berhenti ketika sohyun mengatakan hal yang menyangkut tentang jungwoo.

Somi yang tau dimana letak pembicaraan ini langsung mendekat ke arah Luna dan mengatakan bahwa ia harus ke dapur menyelesaikan tugasnya, sebenarnya hal itu hanya alasan somi, ia tidak ingin ikut campur dengan masalah yang dihadapi oleh majikan nya. Luna pun mengangguk. Akhirnya sang pelayan pergi dan meninggalkan luna bersama sohyun disana.

'GUEŔŔÀ ✒ LUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang