Jangan lupa vote dan komennya :)
Semoga kalian suka.✳
G
U
E
Ŕ
Ŕ
À
✳Darah mengalir begitu deras akibat tusukan pedang dan jatuh mengenaskan diatas tanah. Tubuhnya tersentak berkali-kali.
Nafas jungwoo tercekat ketika membuka matanya perlahan. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Mark terkapar mengenaskan dengan sebuah pedang menanjap pada dadanya, pedang itu mengeluarkan asap berwarna biru muda.
Tubuh jungwoo perlahan merosot dengan tangan yang masih setia menumpu lucas yang setengah sekarat.
"M-mark.." jungwoo berucap gemetar. Daras semakin deras mengalir. Mark berusaha menarik pedang dari dadanya. Terlihat amat menyakitkan.
"S-sialan"umpat mark pelan. Mulutnya tak henti-henti mengeluarkan darah.
Mark menatap jungwoo tajam lalu tangannya menunjuk kearah jungwoo "A-aku akan m-membunuh arghh ——" mark kembali menjerit. Sebuah pedang lain melesat begitu saja mengenai perut mark.
Jungwoo menyeret dirinya dan lucas kebelakang. "S-siapa disana?" jungwoo berucap gugup berusaha kembali berdiri dan perlahan menjauh.
Seseorang muncul dari balik pohon memakai jubah dengan tudung yang menutupi wajahnya.
Semakin mendekat. Reflek jungwoo semakin memundurkan dirinya. Ia berjongkok disamping mark. Mengusap wajah mark dan mengangkat kepala mark keatas paha. Tanganya perlahan memundurkan tudung yang menutupi wajahnya.
Jungwoo terus memperhatikan hingga saat ia dengan jelas melihat wajah dibalik sosok itu, tubuh jungwoo kembali merosot.
"H-haechan..." Jungwoo menutup mulutnya. Haechan mengalihkan pandangannya kearah jungwoo. Sebuah wajah tanpa rasa, itulah yang jungwoo lihat dari haechan.
"Pergi..." ucap haechan. "Atau kau tidak akan pernah kembali kemasa mu..." ucapan haechan terdengar menjadi sebuah ancaman bagi jungwoo.
"T-tapi ——." Tatapan haechan berubah menjadi tajam. "Keras kepala." lanjutnya.
Jungwoo berusaha berdiri dan kembali menopang lucas. "T-terimakasih." Jungwoo berbalik dan segera beranjak secepat yang ia bisa walau beberapa luka juga bersarang pada tubuhnya membuat setiap gerakannya amat menyakitkan.
Mark menatap haechan sayu dengan nafas yang semakin menipis "K-kau mengikutiku ck." ucap mark terbata-bata.
Haechan kambali mengusap wajah mark "Sudah kubilang, aku tidak akan melepaskanmu semudah itu. Jika saja kau tetap disel mungkin aku tidak akan pernah melakukan ini." Satu sudut bibir mark terangkat. Mark masih bisa melihat wajah haechan terlihat sebuah kesedihan dimatanya. Dimana setiap ucapan yang keluar terlihat bibir haechan yang bergetar. "J-jadi sekarang sang matahari tidak akan menyinari sang rembulan lagi argh..." Mark kembali terbatuk, dadanya semakin naik turun berusaha mengais oksigen yang terasa amat sulit memasuki paru-parunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'GUEŔŔÀ ✒ LUWOO
Fantasy[Fantasy] [Royalty AU] [BXB] ❝ Kesalahannya jungwoo telah melanggar peraturan kakeknya yang membuatnya terjebak dalam dimensi waktu dan kembali ke masa lalu. Kerena itulah jungwoo harus menerima akibatnya. Ia terjebak dalam dunia peperangan beribu-r...