έντεκα-

2.6K 419 64
                                    


G
U
E
Ŕ
Ŕ
À








Para petinggi kerajaan memasuki ruangan. Ditengah terdapat singgasana yang gagah yanki tempat yunho duduk.

Semua orang berekspresi menantang. Yunho menutup matanya, dipikiranya sedang beradu, apakah keputusan ini akan membawa kebaikan atau malapetaka? Disisi lain ia inginkan sebuah kemenangan tapi disisi lain ia tak bisa melihat rakyatnya menderita karena pelatihan ini.

Mata yunho perlahan terbuka. Para petinggi memperhatikan yunho.

"Bagaimana?" tanya salah satu dari mereka. Sebelum menjawab mata yunho menggawasi keadaan sekitar.

Ke empat petinggi yang bernama Gong Yoo, Lee dong wook, Lee seung gi , dan haechul memperhatikan yunho.

"Baiklah, aku sependapat dengan kalian" tegas yunho. Keempat petinggi saling memandanggi dan tersenyum.

"Bagus, mari kita segera memulai pembukan dari entrenamiento" ucap seungi.

"Kita perlu 1 orang untuk menjadi sesembahan diacara pembukaan entrenamiento" jelas Gong yoo.

"Gunakan saja tawanan" usul yunho. Salah satu petinggi berdecik.

"Apa kau tidak tau jika entrenamiento harus menggunakan orang atau masyarakat asli yang memiliki darah dari kerajaan estrella. Kebanyakan para tawanan adalah orang luar"

Yunho mengangguk mengerti
"Kalo begitu kalian carilah orang yang tepat, aku menyerahkan semua masalah tentang entrenamiento kepada kalian" tegas yunho

"Baiklah" ucap mereka secara serentak

-🔅🔅🔅-


Jungwoo mendorong pintu itu pelan, satu tanganya masih memegangi dadanya. Ia bingung sekarang, apa yang terjadi dengan dirinya sendiri? Apa yang lucas lakukan kepadanya?.

Kaki jungwoo berjalan mendekat dan duduk disebuah kursi didekat jendela lalu menyendarkan punggungnya.

"Aku tunggu 3 hari jika kau tidak membawa kakekmu maka aku bisa membuatmu lebih menderita dari ini"

ucapan lucas begitu saja melesat dipikiranya. Menambah kekacauan pada dirinya.

"Kakek.. Aku ingin pulang hiks.." ucap jungwoo pelan. Tangisan jungwoo pun semakin memenuhi ruangan tersebut.

Tak lama ten datang dengan johnny melihat jungwoo menundukan kepalanya diantra lututnya membuat ten segera mendekat.

"Jungwoo ada apa?" tanya ten, tanganya mengelus punggung jungwoo. Sekarang wajah ten sangat khawatir. Bukanya mejawab jungwoo hanya menggeleng kan kepalanya.

"Kau kenapa?" giliran johnny yang menanyakanya dengan suara bazznya. Tapi jungwoo tetap tidak menjawab.

"Ayolah jungwoo katakan, jangan seperti ini" ten terus membujuk jungwoo agar ia tau alasan jungwoo menangis seperti ini.

"L-lucas sudah tau tentang a-aku hiks... Maaf" ucap jungwoo. Ten yang mendengarnya sangat terkejut lalu memeluk jungwoo erat, rasa khawatir sangat menyelimuti ten. Begitu pula dengan johnny tapi ekspresi yang ada diwajah johnny bukan lah ekspresi sedih atau khawatir kini ekspresinya seperti sebuah kemarahan.

"Sudah ku duga ini akan terjadi. Aku sudah mengatakan untuk tidak membawa dia kesini!!" bentak johnny. Membuat ten menatap nyalang johnny.

"Johnny!! Jaga ucapanmu!!" kini ten membalas bentakan dari johnny

'GUEŔŔÀ ✒ LUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang