Pertemuan Pertama

9 8 2
                                    

Liburan kenaikan kelas telah usai. Saatnya kembali ke sekolah.

"Bu, aku berangkat dulu ya," kucium tangan ibu.
"Hati-hati ya Santi," pesan ibu. Aku tersenyum. "Iya bu," aku pergi.

Aku setiap hari berjalan sejauh 2 kilo meter. Badan sehat batin kuat deh jadinya. Melewati jalan besar. Lalu lalang kendaraan kesana-kemari yang menjadikan ramainya suasana. Siap menghadapi ujian kehidupan di setiap waktu. Hehe..

Perkotaan yang masih sedikit memiliki sedikit gedung yang menjulang tinggi. Begitulah kehidupan di kota.

"Santi!" Panggilan keras dari arah belakang. Suara kecil yang setiap hari kudengar. Itu Nadia. Aku berbalik ke belakang.

"Tunggu, aku mau beli es dulu ya," kata Nadia sambil cengengesan.

"Jam istirahat aja Nad. Nanti telat."

"Ya elah Ti... Siti. Beli es paling cuma 5 menit," ia memohon.

"Ya udah lah. Cepetan ya."

"Iya deh anak cantik bawel" ia pergi membeli es kelapa.

Setelah membeli es dan berjalan cukup lama akhirnya kami sampai di sekolah tercinta, SMA Widya Karya Malang.

"Semua siswa siswi segera berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara," suara pengumuman telah mengudara.

"Ayo Nad. Langsung kumpul aja. Kamu kelamaan kalau masuk kelas dulu," kataku nada menggurui. Nadia biasanya dandan dulu di kelas. Kalau aku sih natural aja.

Semua telah berbaris rapi. Matahari menyinari ditemani awan yang sedikit memberi keteduhan pada barisan. Upacara dimulai.

Berbagai runtutan acara telah kami lalui. Di tengah upacara aku melihat seorang lelaki yang tak pernah terlihat sebelumnya. Mungkin anak baru. "Kok lihatnya kesini ya? Apa aku yang ge er?" dalam hatiku bertanya. Anaknya ganteng, kulitnya sedikit putih. Banyak coklatnya.

"Nah lo. Kamu lagi liat cowok ganteng kayaknya ya," Nadia berbisik di kupingku.

"Ssst... Apa aja sih," Aku mengelak. Pak Fatih melirik ke arah kami. Kami diam kembali.

###
Di kelas...
"Assalamualaikum wr wb," pak Seno memulai pelajaran pertama. Suaranya besar, menjadi ciri khasnya. Itulah yang sering ditirukan teman-teman sekelas saat bersenda gurau.

"Waalaikum salam wr wb," Kami menjawab serempak.

"Selamat pagi anak-anak. Bagaimana liburan kalian? Menyenangkan ya sepertinya?"

"Iya Pak," jawab serempak kembali.

"Ya sudah. Di hari pertama ini kita kedatangan murid baru."

"Hore... Cantik gk pak," tanya Farel.

"Ini laki-laki kok. Cantik darimana?" pak Seno tertawa. Kacamatanya naik turun mengikuti hidungnya.

"Huuuu..." yang lain menimpali. Sekelas menjadi ramai.

"Ayo kamu silahkan masuk," Pak Seno memanggilnya. Aku melongo. Anak yang tadi kulihat ternyata masuk ke kelasku.

Ia menatapku.

To be continue...

Dishare dan comment ya...
Itu sangat membantu Kami dalam berkarya... Semoga Kami bisa memberi kepuasan Anda dalam mencari Novel terbaik. Amiin

FadedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang