Sudah 2 bulan berlalu. Ujian telah berlalu. Kucari peringkatku di barisan teratas. Jariku kesana kemari mencari. 1, 2, 3 sampai 10 tidak ada. Oh, Ya Allah. Peringkat 21.
" Kok turun peringkatmu Ti," sapa Nadia dari belakang. Wajahnya cemberut. Ia merasa hal ini adalah keburukan bagiku.
" Ya, itu kan cuma peringkat biasa," jawabku sambil cengar-cengir padanya.
Jarinya mencubit pipiku. " Apanya.... Kamu kan anak yang biasanya selalu di peringkat dua. Kenapa sekarang turun?"
" Ya, gimana lagi, ujian depan Aku bakal belajar lebih serius lagi deh," kataku sambil mengangkat kedua bahu.
#Di Kelas
" Selamat bagi Andri, Rehan dan Supri yang sudah mendapatkan juara 1, 2 dan 3 dalam ujian semester awal ini. Silahkan maju ke depan" kata pak Hendra disambut seisi kelas dengan tepuk tangan.
Semua terkagum-kagum. Apalagi Rehan yang bisa merebut posisi depan dengan keadaan buruknya itu.
" Maaf, Saya cuma punya hadiah ini saja. Dari kampung Hitler," pak Hendra mengeluarkan 3 cincin yang ia beli dari Jerman saat berlibur. Tepuk tangan semakin ramai.
" Terima kasih pak," mereka bertiga mencium tangan pak Hendra lalu kembali duduk.
#Di Rumah
Kubuka lembar ujian yang kemarin kukerjakan. Banyak sekali yang salah.
" Haduuh, ada apa denganku?" dalam hati. Keadaan semakin memburuk sejak kejadian itu.
" Kenapa nilaimu turun?" lembut ibu bertanya.
Aku hanya diam. Malu mengungkapkannya.
" Kok diem aja. Cerita aja gak papa. Siapa tau ibu bisa bantu Kamu."
" Aku kepikiran seseorang," wajahku memerah.
Ibu tertawa melihat gelagatku. Ia mengerti apa yang kumaksud.
" Cinta itu gak perlu diungkapkan. Biar aja berlalu. Memperbaiki keadaanmu dengan adanya cinta. Semakin baik atas landasan cinta."
" Trus Aku harus gimana?"
" Ya perbaiki dirimu atas dasar cinta. Siapa tau dengan cinta itu Kamu bisa meraih tingkat atas itu lalu seseorang itu melirik ke arah Kamu."
Angin semilir bertiup. Ibu benar. Aku harus menjadi yang terbaik untuk membawanya pergi.
Jiwaku membara. " Aku bakal berusaha yang terbaik bu."
Ia tersenyum, " Bagus." Aku tersenyum juga.
Siap menempuh keadaan yang terbaik. Wajah Rehan seperti ada di langit. Dia ngapain ya sampai bisa dapet kayak gitu? Aku akan mengalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded
RomansaPerasaanku pupus diterpa dinginnya cinta serta panasnya cemburu. Katakanlah, sebelum perasaan ini layu karena lamanya menunggu... Berikanlah tanganmu, sebelum kugenggam selain dirimu... Jadilah pilihan utamaku...